tugas

0

Latar belakang
Mikroorganisme merupakan salah satu makhluk hidup yang tidak dapat di lihat oleh mata atau jasad renik yang sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Mikroorganisme bisa memberikan kontribusi dalam Penemuan antibiotik yang telah menghantarkan pada terapi obat dan industri obat ke era baru. Karena adanya penemuan penisilin dan produk-produk lain sekresi fungi, aktinomiset, dan bakteri lain, maka kini telah tersedia obat-obat yang manjur untuk memerangi penyakit infeksi bakteri.
Antibiotik digunakan dalam berbagai bentuk-masing-masing menetapkan persyaratan manufaktur agak berbeda. Untuk infeksi bakteri di permukaan kulit, mata, atau telinga, antibiotik dapat diterapkan sebagai salep atau krim. Jika infeksi internal, antibiotik dapat ditelan ataudisuntikkan langsung ke dalam tubuh. Dalam kasus ini, antibiotik dikirim seluruh tubuh dengan penyerapan ke dalam aliran darah
Sementara pengetahuan ilmiah kita tentang antibiotik baru-baru ini dikembangkan, aplikasi praktis dari antibiotik telah ada selama berabad-abad. Penggunaan dikenal pertama oleh bangsa cina sekitar 2500 tahun yang lalu. Bukti ini menunjukkan bahwa budaya lain yang digunakan zat antibiotik jenis sebagai agen terapeutik. Di Eropa selama Abad Pertengahan, ekstrak tumbuhan kasar dan dadih keju juga digunakan untuk melawan infeksi. Meskipun budaya ini digunakan antibiotik, prinsip-prinsip umum tindakan antibiotik tidak dipahami sampai abad kedua puluh.

Rumusam masalah
1. Peranan pengaplikasian teknilogi biomolekuler dalam pembuatan antibiotik?
2. Dampak dari penggunaan teknologi biomolekuler dalan pembuatan antibiotic?
3. Keuntungan yang dapat di peroleh dari pengaplikasian teknologi biomolekuler terhadap pelayanan kesehatan?

Tujuan
Penerapan pada pembuatan sediaan farmasi seiring berkembangnya teknologi biomolikuler memungkinkan memhasilkan antibiotic dengan rentang waktu produksi yang relative lebih singkat dari pada cara yang di lakukan sebelum di kembangkan nya teknologi biomolekuler. Dengan teknologi yang terus berkembang sangat mungkin dapat di tuemukan nya cara atau metode baru yang lebih efektif dalam memproduksi dan dapat menghasilkan antibiotic baru untuk dapat di produksi seiring semakin berkembangnya bakteri dan penyakita yang ada sekarang. Oleh karna itu kita harus tahu tentang teknologi biomolekuler dan cara pembuatan antibiotic dengan pengaplikasian dari teknologi tersebut, juga manfaat dan keuntungannya untuk pelayanan kesehatan di masyarakat.
Tinjauan pustaka
Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.[1] Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.[1] Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan.[2] Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor olehLouis Pasteur.[1] Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain.[3] Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.[4] Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderitastroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.[4]Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.[5] Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.[2]
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut

Biomolekuler
Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organik sederhana pembentuk organisme hidup dan bersifat khas sebagai produk aktivitas biologis. Biomolekul dapat dipandang sebagai turunanhidrokarbon, yaitu senyawa karbon dan hidrogen yang mempunyai kerangka dasar yang tersusun dari atom karbon, yang disatukan oleh ikatan kovalen. Kerangka dasar hidrokarbon bersifat sangat stabil, karena ikatan tunggal dan ganda karbon-karbon menggunakan pasanganelektron bersama-sama secara merata. Biomolekul bersifat polifungsionil, mengandung dua atau lebih jenis gugus fungsi yang berbeda. Pada molekul tersebut, tiap gugus fungsi mempunyai sifat dan reaksi kimia sendiri-sendiri.
[sunting]Bentuk senyawa biomolekul
Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat bentuk: protein, asam nukleat,karbohidrat, dan lipid. Keempat golongan biomolekul tersebut mempunyai sifat umum memiliki struktur yang relatif besar (berat molekul besar), dan karenanya disebut makromolekul.
Berat molekul (BM) protein berkisar antara 5000 sampai lebih dari 1 juta; berat molekul berbagai jenis asam nukleat berkisar sampai beberapa milyar, karbohidrat (polisakarida) dapat memiliki berat molekul sampai jutaan. Molekul lipid jauh lebih kecil (BM 750 sampai 1500). Tetapi karena lipid umumnya terbentuk dari ribuan molekul sehingga membentuk struktur berukuran besar yang berfungsi seperti sistem makromolekuler, struktrur lipid juga dapat dianggap sebagai makromolekul.
Protein merupakan polimer asam-asam amino, karbohidrat merupakan polimer monosakarida, asam nukleat merupakan polimer mononukleatida. Monomer lipid ada bermacam-macam, bergantung pada jenis lipidnya, diantaranya asam lemak, kolin, etanolamin, serin dan lain-lain.
[sunting]Fungsi biomolekul
Biomolekul mempunyai fungsi tertentu dalam sel, misalnya:
• protein sebagai enzim, alat transpor, antibodi, hormon dan pembentuk membran;
• karbohidrat sebagai sumber energi, komponen pembentuk membran dan dinding sel;
• lipid sebagai sumber energi, hormon, dan pembentuk sel;
• asam nukleat sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur biosintesis protein.

Antibiotic
Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup. Ditemukan Penisilin dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum. Penisilin merupakan antibiotik pertama yang ditemukan oleh Alexander Fleming tahun 1928, dan kemudian dikembangkan oleh Harold Florey pada tahun 1938. Penisilin telah diproduksi dan dipasarkan pada tahun 1944.
Antibiotik sepalosporin C dihasilkan oleh jamur Cephalosporium. Sepalosporin C merupakan antibiotik menguntungkan yang dapat membunuh bakteri yang tahan terhadap penisilin. Antibiotik Streptomisindihasilkan oleh jamur Streptomyces griseus yang dapat membunuh bakteri patogen yang tahan terhadap penisilin atau sepalosporin. Streptomisin telah digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis. Produksi antibiotik melalui pemanfaatan mikro organisme dilakukan melalui fermentasi.
Pembahasan
Pembuatan antibiotic
Antibiotik yang digunakan untuk membasmi mikroba, khususnya penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif yang setinggi mungkin. Artinya, antibiotik tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk inang/hospes (Gan dan Setiabudy, 1987). Usaha untuk mencari antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Produk alami yang disentesis oleh mikroorganisme menjadi sangat penting. Praduk antikoagulan, antidepresan, vasodilator, her4bisida, insektisida, hormon tanaman, enzim, dan inhibitor enzim telah diisolasi dari mikroorganisme.
Produk Antibiotik Mikroorganisme
Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup. Ditemukan Penisilin dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum. Penisilin merupakan antibiotik pertama yang ditemukan oleh Alexander Fleming tahun 1928, dan kemudian dikembangkan oleh Harold Florey pada tahun 1938. Penisilin telah diproduksi dan dipasarkan pada tahun 1944.
Antibiotik sepalosporin C dihasilkan oleh jamur Cephalosporium. Sepalosporin C merupakan antibiotik menguntungkan yang dapat membunuh bakteri yang tahan terhadap penisilin. Antibiotik Streptomisindihasilkan oleh jamur Streptomyces griseus yang dapat membunuh bakteri patogen yang tahan terhadap penisilin atau sepalosporin. Streptomisin telah digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis. Produksi antibiotik melalui pemanfaatan mikro organisme dilakukan melalui fermentasi. Adapun sistem fermentasi yang telah berkembang yaitu:
1. Sistem Continue
Pada sistem kontinyu, media selalu ditambahkan dari luar dan hasilnya dipanen secara berkala. Sistem ini cocok digunakan pada produksi besar (dalam skala industri) agar lebih efisien. Sistem ini tidak cocok digunakan untuk produksi kecil (skala laboratorium).
Seperti pada produksi etanol dengan teknik immobilisasi sel Fermentasi kontinyu dijalankan dengan menggunakan reaktor sistem packed-bed dengandiameter bead K-Karaginan 2 mm. Karekteristik packed-bed reaktor diberikan pada tabel 1. Sebelum digunakan, bioreaktor disterilisasi menggunakan etil alkohol dan kemudian diisi dengan beadK-karaginan. Molases substrat diumpankan dari bagian bawah fermentor secara kontinyu denganpompa peristaltik (Masterflex – Cole Palmer) melalui tubing silikon. Larutan Effluent overflow darititik keluaran di bagian atas fermentor. Untuk mencegah agar bead tidak terikut keluar, bead di tahandengan penahan berbentuk penyaring. Dillution rate sebesar 1,2 jam-1 selama proses fermentasi dansampel diambil untuk dianalisa setelah steady-state tercapai.
2. Sistem Batch
Pada sistem ini tidak ada penambahan media dan pemanenan hasil pada akhir periode fermentasi, sehingga hanya dapat bertahan selama beberapa jam atau hari. Sistem ini cocok untuk produksi skala kecil (skala laboratorium). Perbedaan penggunaan kedua metode tersebut akan menyebabkan perbedaan recovery, kemurnian, kualitas, dan sterilisasi pengemasan produk akhir.
Menurut Rachman 1989 sistem fed-batch adalah suatu sistem yang rnenambahkan media barn secara teratur pada kultur tertutup, tanpa mengetuarkan cairan kultur yang ada di dalam fermentor sehingga volume kultur makin lama makin bertambah. Keuntungan sistem fed-batch mi ialah konsentrasi sisa substrat terbatas dan dapat dipertahankan pada tingkat yang sangat rendah sehingga dapat mencegah fenomena represi katabolit atau inhibisi substrat. Stanbury dan Whitaker 1984 juga menyebutkan istilah kultur fed-batch untuk menggambarkan kultur batch yang pemasokan substratnya dilakukan secara kontinu atau bertahap tanpa pengeluaran cairan kultur. Volume kultur bertambah sesuai dengan perubahan waktu. Proses mi juga dapat menghindarkan efek toksik dan komponen media. Proses fed-bate ini telah diterapkan secara luas dalam berbagai industri fermentasi dan relatif lebih mudah digunakan untuk perbaikan proses batch dibandingkan dengan proses kontinu. Apabila pada fermentasi kontinu dihasilkan keluaran secara terus-menerus maka pada fed-batch diperoleh keluaran tunggal pada akhir inkubasi sehingga dapat ditangani dengan cara yang sama seperti pada proses batch Sinclair & Kristiansen 1987. Dengan melihat berbagai keuntungan penggunaan dekstranase maka pengembangan teknik fermentasi enzim Penulis untuk korespondensi mutlak diperlukan. Dengan teknik fermentasi yang baik dan tepat akan membantu produksi mikroba secara optimum..
Antibiotik tidak secara langsung dikode oleh gen, tetapi dibuat di dalam sel dengan reaksi katalis enzim. Enzim disusun berdasarkan instruksi gen spesifik. Dengan teknologi fusi sel akan terjadi kombinasi gen dan sintesis enzim-enzim baru, sehingga mikroba dapat menghasilkan antibiotik baru. Saat ini telah banyak dihasilkan bermacam-macam antibiotik untuk kemoterapi kanker, anti bakteri, anti amuba, pengawet makanan, dan anti fungi
Pada proses produksi penisilin, media bernutrisi yang mengandung gula asam fenilasetat ditambahkan ke secara kontinu. Asam fenilasetat ini digunakan untuk membuat rantai samping benzil pada penisilin G. Penisilin G diekstraksi dari filtrat dan dikristalisasi. Untuk membuat penisilin semisintetik, penisilin G dicampur dengan bakteri yang mensekresi enzim asilase. Enzim ini akan melepas gugus benzil dari penisilin G dan mengubahnya menjadi 6-aminopebicillanic acid (6-APA). Aminopenicilanic acid adalah molekul yang digunakan untuk membuat penisilin jenis lain. Bebagai gugus kimia ditambahkan padaaminopenicillanic.
Hal yang serupa juga terjadi pada sefalosporin C yang diperoduksi oleh cephalosporium acremonium. Molekul sepalosporin C dapat ditranspormasi dengan melepas rantai samping α-aminodipic acid dan menambahkan gugus baru yang memiliki kisaran antibakteri yang lebih luas.
Strain streptomyces griseus dan Actinomycetes lainnya menghasilkan streptomisin dan bebagai antibiotik lainnya. Spora S. Griseus diinokulasi kedalam media untuk mendapatkan kultur pertumbuhan dengan biomassa miselia yang tinggi sebelum dimasukkan kedalam tangki inokulum. Media dasar untuk praduksi streptomisin mengandung pati kedelai sebagai sumber nitrogen, glukosa sebagai sumber karbon, dan NaCl. Temperatur optimum untuk proses fermentasi ini berkisar pada 28°C, dengan kecepatan pengadukan dan aerasi yang tinggi diperlukan untuk mendapatkan produksi streptomisin yang maksimal. Proses fermentasi berlangsung sekitar 10 hari dengan jumlah streptomisinyang dipanen berkisar 1g/L.
Penggunaan antibiotika secara komersial, pertamakali dihasilkan oleh fungi berfilamen dan oleh bakteri kelompok actinomycetes. Daftar sebagian besar antibiotika yang dihasilkan melalui fermentasi industri berskala-besar. Seringkali, sejumlah senyawa kimia berhubungan dengan keberadaan antibiotika, sehingga dikenal famili antibiotik. Antibiotika dapat dikelompokkan berdasarkan struktur kimianya (Tabel 13.2). Sebagian besar sebagian diketahui efektif menyerang penyakit fungi. Secara ekonomi dihasilkan lebih dari 100.000 ton antibiotika per tahun, dengan nilai penjualan hampir mendekati $ 5 milyar. Beberapa antibiotika yang dihasilkan secara komersial (Sumber:Brock & Madigan,1991)
Antibiotika Mikrorganisme penghasil Tipe mikroorganisme
Basitrasin
Sefalosporin
Kloramfenikol

Sikloheksimid
Sikloserin
Erytromisin
Griseofulvin
Kanamisin
Linkomisin
Neomisin
Nistatin
Penisilin
Polimiksin B
Streptomisin
Tetrasiklin Bacillus subtilis
Cephalosporium sp.
Sintesis senyawa kimia (dulu oleh Streptomyces
venezuelae)
Streptomyces griseus
Streptomyces orchidaceus
Streptomyces erythreus
Penicillium griseofulvin
Streptomyces kanamyceticus
Streptomyces lincolnensis
Streptomyces fradiae
Streptomyces noursei
Penicillium chrysogenum
Bacillus polymyxa
Streptomyces griseus
Streptomyces rimosus Bakteri pembentuk-spora
Fungi
Actinomycete

Actinomycete
Actinomycete
Fungi
Actinomycete
Actinomycete
Actinomycete
Actinomycete
Fungi
Bakteri pembentuk-spora
Actinomycete
Actinomycete
Actinomycete
Pencarian Antibiotika Baru

Bahan antibiotik yang sudah diketahui, lebih dari 8.000 , dan beberapa ratus antibiotika ditemukan dalam beberapa tahun. Dan sejumlah peneliti mempercayai bahwa berbagai antibiotika baru dapat ditemukan lagi jika penelitian dilakukan terhadap kelompok mikroorganisme selain Streptomyces, Penicillium, danBacillus. Sekali diketahui urutan struktur gen mikroorganisme penghasil-antibiotika, dengan teknik rekayasa genetika memungkinkan pembuatan antibiotika baru. Cara utama dalam menemukan antibiotika baru yaitu melalui ‘screening’. Dengan pendekatan tersebut, sejumlah isolat yang kemungkinan mikroorganisme penghasil-antibiotika yang diperoleh dari alam dalam kultur murni, selanjutnya isolat tersebut diuji untuk produksi antibiotika dengan bahan yang “diffusible” , yang menghambat pertumbuhan bakteri uji. Bakteri yang digunakan untuk pengujian, dipilih dari berbagai tipe, dan mewakili atau berhubungan dengan bakteri patogen. Prosedur pengujian mikroorganisme untuk produksi antibiotika adalah metode goressilang, pertamakali digunakan oleh Fleming. Dengan program pemisahan arus, ahli mikrobiologi dapat dengan cepat mengidentifikasi, apakah antibiotika yang dihasilkan termasuk baru atau tidak. Sekali ditemukan organisme penghasil antibiotika baru, antibiotika dihasilkan dalam sejumlah besar, dimurnikan, dan diuji toksisitas dan aktivitas terapeutiknya kepada hewan yang terinfeksi. Sebagian besar antibiotika baru gagal menyembuhkan hewan uji, dan sejumlah kecil dapat berhasil dengan baik. Akhirnya, sejumlah antibiotika baru ini sering digunakan dalam pengobatan dan dihasilkan secara komersial
Proses Menggunakan mikroba
Fermentasi klasik telah diganti dengan cara baru untuk produksi dan konversi menggunakan mikroba. Senyawa karotenoid dan steroid diperoleh dari fungi. Sejak ditemukan bahwaCorynebacterium glutamicum memproduksi glutamat dengan rendemen tinggi dari gula dan garam amonium, maka telah diisolasi berbagai mutan dan dikembangkan proses baru yang memungkinkan pembuatan banyak jenis asam amino, nukleotida, dan senyawabiokimia lain dalam jumlah besar. Mikroorganisme juga diikutsertakan oleh para ahli kimia pada katalisis sebagian proses dalam rangkaian sintesis yang panjang; biokonversi oleh mikroba lebih spesifik dengan rendemen lebih tinggi, mengungguli koversi secara kimia; amilase untuk hidrolisis pati, proteinase pada pengolahan kulit, pektinase untuk penjernihan sari buah dan enzim-enzim lain yang digunakan di industri diperoleh dari biakan mikroorganisme.( Pratiwi, 2008 )
Produksi antibiotik dilakukan dalam skala besar pada tangki fernentasi dengan ukuran besar. Sebagai contoh Penicillium chrysogenum ditumbuhkan dalam 100.000 liter fermentor selama kurang lebih 200 jam. Mula-mula suspensi spora P. chrysogenum ditumbuhkan dalam larutan media bernutrisi. Kultur diinkubasi selama 24 jam pada temperatur 24 °C dan selanjutnya ditransfer ke tangki inokulum. Tangki inokulum digojlok teratur untuk mendapatkan aerasi yang baik selama satu hingga dua hari.

Cat :
Belum lengkap..
Bahan di https://fahmisheika.wordpress.com/

bahan 2

0

Latar Belakang

Mikroorganisme merupakan salah satu makhluk hidup yang tidak dapat di lihat oleh mata atau jasad renik yang sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Mikroorganisme bisa memberikan kontribusi dalam Penemuan antibiotik yang telah menghantarkan pada terapi obat dan industri obat ke era baru. Karena adanya penemuan penisilin dan produk-produk lain sekresi fungi, aktinomiset, dan bakteri lain, maka kini telah tersedia obat-obat yang manjur untuk memerangi penyakit infeksi bakteri. (Anonymous-a ,2008)

Antibiotik digunakan dalam berbagai bentuk-masing-masing menetapkan persyaratan manufaktur agak berbeda. Untuk infeksi bakteri di permukaan kulit, mata, atau telinga, antibiotik dapat diterapkan sebagai salep atau krim. Jika infeksi internal, antibiotik dapat ditelan ataudisuntikkan langsung ke dalam tubuh. Dalam kasus ini, antibiotik dikirim seluruh tubuh dengan penyerapan ke dalam aliran darah

Sementara pengetahuan ilmiah kita tentang antibiotik baru-baru ini dikembangkan, aplikasi praktis dari antibiotik telah ada selama berabad-abad. Penggunaan dikenal pertama oleh bangsa cina sekitar 2500 tahun yang lalu. Bukti ini menunjukkan bahwa budaya lain yang digunakan zat antibiotik jenis sebagai agen terapeutik. Peradaban. Sudan-Nubia menggunakan jenis antibiotik tetrasiklin sejak 350 AD Di Eropa selama Abad Pertengahan, ekstrak tumbuhan kasar dan dadih keju juga digunakan untuk melawan infeksi. Meskipun budaya ini digunakan antibiotik, prinsip-prinsip umum tindakan antibiotik tidak dipahami sampai abad kedua puluh.

Manfaat Antibiotik yang Diproduksi oleh Mikroorganisme

Antibiotik yang digunakan untuk membasmi mikroba, khususnya penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif yang setinggi mungkin. Artinya, antibiotik tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk inang/hospes (Gan dan Setiabudy, 1987). Usaha untuk mencari antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Produk alami yang disentesis oleh mikroorganisme menjadi sangat penting. Praduk antikoagulan, antidepresan, vasodilator, her4bisida, insektisida, hormon tanaman, enzim, dan inhibitor enzim telah diisolasi dari mikroorganisme.

Produk Antibiotik Mikroorganisme

Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup. Ditemukan Penisilin dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum. Penisilin merupakan antibiotik pertama yang ditemukan oleh Alexander Fleming tahun 1928, dan kemudian dikembangkan oleh Harold Florey pada tahun 1938. Penisilin telah diproduksi dan dipasarkan pada tahun 1944.

Antibiotik sepalosporin C dihasilkan oleh jamur Cephalosporium. Sepalosporin C merupakan antibiotik menguntungkan yang dapat membunuh bakteri yang tahan terhadap penisilin. Antibiotik Streptomisindihasilkan oleh jamur Streptomyces griseus yang dapat membunuh bakteri patogen yang tahan terhadap penisilin atau sepalosporin. Streptomisin telah digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis. Produksi antibiotik melalui pemanfaatan mikro organisme dilakukan melalui fermentasi. Adapun sistem fermentasi yang telah berkembang yaitu:

  1. Sistem Continue

Pada sistem kontinyu, media selalu ditambahkan dari luar dan hasilnya dipanen secara berkala. Sistem ini cocok digunakan pada produksi besar (dalam skala industri) agar lebih efisien. Sistem ini tidak cocok digunakan untuk produksi kecil (skala laboratorium).

Seperti pada produksi etanol dengan teknik immobilisasi sel Fermentasi kontinyu dijalankan dengan menggunakan reaktor sistem packed-bed dengandiameter bead K-Karaginan 2 mm. Karekteristik packed-bed reaktor diberikan pada tabel 1. Sebelum digunakan, bioreaktor disterilisasi menggunakan etil alkohol dan kemudian diisi dengan beadK-karaginan. Molases substrat diumpankan dari bagian bawah fermentor secara kontinyu denganpompa peristaltik (Masterflex – Cole Palmer) melalui tubing silikon. Larutan Effluent overflow darititik keluaran di bagian atas fermentor. Untuk mencegah agar bead tidak terikut keluar, bead di tahandengan penahan berbentuk penyaring. Dillution rate sebesar 1,2 jam-1 selama proses fermentasi dansampel diambil untuk dianalisa setelah steady-state tercapai.

2. Sistem Batch

Pada sistem ini tidak ada penambahan media dan pemanenan hasil pada akhir periode fermentasi, sehingga hanya dapat bertahan selama beberapa jam atau hari. Sistem ini cocok untuk produksi skala kecil (skala laboratorium). Perbedaan penggunaan kedua metode tersebut akan menyebabkan perbedaan recovery, kemurnian, kualitas, dan sterilisasi pengemasan produk akhir.

Menurut Rachman 1989 sistem fed-batch adalah suatu sistem yang rnenambahkan media barn secara teratur pada kultur tertutup, tanpa mengetuarkan cairan kultur yang ada di dalam fermentor sehingga volume kultur makin lama makin bertambah. Keuntungan sistem fed-batch mi ialah konsentrasi sisa substrat terbatas dan dapat dipertahankan pada tingkat yang sangat rendah sehingga dapat mencegah fenomena represi katabolit atau inhibisi substrat. Stanbury dan Whitaker 1984 juga menyebutkan istilah kultur fed-batch untuk menggambarkan kultur batch yang pemasokan substratnya dilakukan secara kontinu atau bertahap tanpa pengeluaran cairan kultur. Volume kultur bertambah sesuai dengan perubahan waktu. Proses mi juga dapat menghindarkan efek toksik dan komponen media. Proses fed-bate ini telah diterapkan secara luas dalam berbagai industri fermentasi dan relatif lebih mudah digunakan untuk perbaikan proses batch dibandingkan dengan proses kontinu. Apabila pada fermentasi kontinu dihasilkan keluaran secara terus-menerus maka pada fed-batch diperoleh keluaran tunggal pada akhir inkubasi sehingga dapat ditangani dengan cara yang sama seperti pada proses batch Sinclair & Kristiansen 1987. Dengan melihat berbagai keuntungan penggunaan dekstranase maka pengembangan teknik fermentasi enzim Penulis untuk korespondensi mutlak diperlukan. Dengan teknik fermentasi yang baik dan tepat akan membantu produksi mikroba secara optimum..

     Antibiotik tidak secara langsung dikode oleh gen, tetapi dibuat di dalam sel dengan reaksi katalis enzim. Enzim disusun berdasarkan instruksi gen spesifik. Dengan teknologi fusi sel akan terjadi kombinasi gen dan sintesis enzim-enzim baru, sehingga mikroba dapat menghasilkan antibiotik baru. Saat ini telah banyak dihasilkan bermacam-macam antibiotik untuk kemoterapi kanker, anti bakteri, anti amuba, pengawet makanan, dan anti fungi

Pada proses produksi penisilin, media bernutrisi yang mengandung gula asam fenilasetat ditambahkan ke secara kontinu. Asam fenilasetat ini digunakan untuk membuat rantai samping benzil pada penisilin G. Penisilin G diekstraksi dari filtrat dan dikristalisasi. Untuk membuat penisilin semisintetik, penisilin G dicampur dengan bakteri yang mensekresi enzim asilase. Enzim ini akan melepas gugus benzil dari penisilin G dan mengubahnya menjadi 6-aminopebicillanic acid (6-APA). Aminopenicilanic acid adalah molekul yang digunakan untuk membuat penisilin jenis lain. Bebagai gugus kimia ditambahkan padaaminopenicillanic.

Hal yang serupa juga terjadi pada sefalosporin C yang diperoduksi oleh cephalosporium acremonium. Molekul sepalosporin C dapat ditranspormasi dengan melepas rantai samping α-aminodipic acid dan menambahkan gugus baru yang memiliki kisaran antibakteri yang lebih luas.

Strain streptomyces griseus dan Actinomycetes lainnya menghasilkan streptomisin dan bebagai antibiotik lainnya. Spora S. Griseus diinokulasi kedalam media untuk mendapatkan kultur pertumbuhan dengan biomassa miselia yang tinggi sebelum dimasukkan kedalam tangki inokulum. Media dasar untuk praduksi streptomisin mengandung pati kedelai sebagai sumber nitrogen, glukosa sebagai sumber karbon, dan NaCl. Temperatur optimum untuk proses fermentasi ini berkisar pada 28°C, dengan kecepatan pengadukan dan aerasi yang tinggi diperlukan untuk mendapatkan produksi streptomisin yang maksimal. Proses fermentasi berlangsung sekitar 10 hari dengan jumlah streptomisinyang dipanen berkisar 1g/L.

Penggunaan antibiotika secara komersial, pertamakali dihasilkan oleh fungi berfilamen dan oleh bakteri kelompok actinomycetes. Daftar sebagian besar antibiotika yang dihasilkan melalui fermentasi industri berskala-besar. Seringkali, sejumlah senyawa kimia berhubungan dengan keberadaan antibiotika, sehingga dikenal famili antibiotik. Antibiotika dapat dikelompokkan berdasarkan struktur kimianya (Tabel 13.2). Sebagian besar sebagian diketahui efektif menyerang penyakit fungi. Secara ekonomi dihasilkan lebih dari 100.000 ton antibiotika per tahun, dengan nilai penjualan hampir mendekati $ 5 milyar. Beberapa antibiotika yang dihasilkan secara komersial (Sumber:Brock & Madigan,1991)

Antibiotika

Mikrorganisme penghasil

Tipe mikroorganisme

Basitrasin

Sefalosporin

Kloramfenikol

 

 

Sikloheksimid

Sikloserin

Erytromisin

Griseofulvin

Kanamisin

Linkomisin

Neomisin

Nistatin

Penisilin

Polimiksin B

Streptomisin

Tetrasiklin

Bacillus subtilis

Cephalosporium sp.

Sintesis senyawa kimia (dulu oleh Streptomyces

venezuelae)

Streptomyces griseus

Streptomyces orchidaceus

Streptomyces erythreus

Penicillium griseofulvin

Streptomyces kanamyceticus

Streptomyces lincolnensis

Streptomyces fradiae

Streptomyces noursei

Penicillium chrysogenum

Bacillus polymyxa

Streptomyces griseus

Streptomyces rimosus

Bakteri pembentuk-spora

Fungi

Actinomycete

 

 

Actinomycete

Actinomycete

Fungi

Actinomycete

Actinomycete

Actinomycete

Actinomycete

Fungi

Bakteri pembentuk-spora

Actinomycete

Actinomycete

Actinomycete

Pencarian Antibiotika Baru

 

Bahan antibiotik yang sudah diketahui, lebih dari 8.000 , dan beberapa ratus antibiotika ditemukan dalam beberapa tahun. Dan sejumlah peneliti mempercayai bahwa berbagai antibiotika baru dapat ditemukan lagi jika penelitian dilakukan terhadap kelompok mikroorganisme selain Streptomyces, Penicillium, danBacillus. Sekali diketahui urutan struktur gen mikroorganisme penghasil-antibiotika, dengan teknik rekayasa genetika memungkinkan pembuatan antibiotika baru. Cara utama dalam menemukan antibiotika baru yaitu melalui ‘screening’. Dengan pendekatan tersebut, sejumlah isolat yang kemungkinan mikroorganisme penghasil-antibiotika yang diperoleh dari alam dalam kultur murni, selanjutnya isolat tersebut diuji untuk produksi antibiotika dengan bahan yang “diffusible” , yang menghambat pertumbuhan bakteri uji. Bakteri yang digunakan untuk pengujian, dipilih dari berbagai tipe, dan mewakili atau berhubungan dengan bakteri patogen. Prosedur pengujian mikroorganisme untuk produksi antibiotika adalah metode goressilang, pertamakali digunakan oleh Fleming. Dengan program pemisahan arus, ahli mikrobiologi dapat dengan cepat mengidentifikasi, apakah antibiotika yang dihasilkan termasuk baru atau tidak. Sekali ditemukan organisme penghasil antibiotika baru, antibiotika dihasilkan dalam sejumlah besar, dimurnikan, dan diuji toksisitas dan aktivitas terapeutiknya kepada hewan yang terinfeksi. Sebagian besar antibiotika baru gagal menyembuhkan hewan uji, dan sejumlah kecil dapat berhasil dengan baik. Akhirnya, sejumlah antibiotika baru ini sering digunakan dalam pengobatan dan dihasilkan secara komersial

Proses Menggunakan mikroba

Fermentasi klasik telah diganti dengan cara baru untuk produksi dan konversi menggunakan mikroba. Senyawa karotenoid dan steroid diperoleh dari fungi. Sejak ditemukan bahwaCorynebacterium glutamicum memproduksi glutamat dengan rendemen tinggi dari gula dan garam amonium, maka telah diisolasi berbagai mutan dan dikembangkan proses baru yang memungkinkan pembuatan banyak jenis asam amino, nukleotida, dan senyawabiokimia lain dalam jumlah besar. Mikroorganisme juga diikutsertakan oleh para ahli kimia pada katalisis sebagian proses dalam rangkaian sintesis yang panjang; biokonversi oleh mikroba lebih spesifik dengan rendemen lebih tinggi, mengungguli koversi secara kimia; amilase untuk hidrolisis pati, proteinase pada pengolahan kulit, pektinase untuk penjernihan sari buah dan enzim-enzim lain yang digunakan di industri diperoleh dari biakan mikroorganisme.( Pratiwi, 2008 )

Produksi antibiotik dilakukan dalam skala besar pada tangki fernentasi dengan ukuran besar. Sebagai contoh Penicillium chrysogenum ditumbuhkan dalam 100.000 liter fermentor selama kurang lebih 200 jam. Mula-mula suspensi spora P. chrysogenum ditumbuhkan dalam larutan media bernutrisi. Kultur diinkubasi selama 24 jam pada temperatur 24 °C dan selanjutnya ditransfer ke tangki inokulum. Tangki inokulum digojlok teratur untuk mendapatkan aerasi yang baik selama satu hingga dua hari.

Manfaat Produksi Antibiotik Vaksin

Vaksin (dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika diberikan kepada manusia, akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap cacar, adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”.Penggunaan vaksin sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit. Pengembangan dan produksi vaksin merupakan salah satu tugas penting industri farmasi. Produksi vaksin meliputi pengkulturan mikroorganisme yang memiliki properti antigenik yang diperlukan untuk meluncurkan respons imun primer.

Vaksin diproduksi oleh strain mutan patogen virulen tanpa menghilangkan antigen yang diperlukan untuk menimbulkan respons imun. Perkembangan bidang bioteknologi memungkinkan produksi seluruh seluruh vaksin baru. Beberapa vaksin baru ini ditujukan bagi target baru, dan beberapa lagi lebih efektif dan memiliki efek samping lebih sedikit  dibandingkan vaksin tradisional yang ada saat ini.( Anonymous-b ,2011)

Untuk menghasilkan vaksin terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus, strain virus ditumbuhkan dengan menggunakan telur ayam tertunas. Individu yang memiliki alergi terhadap telur ayam tidak dapat diberi vaksin yang dibuat dengan cara seperti ini. Vaksin virus juga dapat diproduksi melalui kultur jaringan. Misalnya, vaksin rabies tradisional diproduksi pada telur bebek tertunas dan memiliki efek samping yang sangat menyakitkan. Vaksin ini digantikan oleh produksi vaksin melalui kultur jaringan fibroblas manusia yang memiliki efek samping yang lebih sedikit

Fasilitas dan Sistem Produksi Vaksin

Vaksin merupakan produk high technology yang perlu penanganan khusus sehingga peralatannya pun didatangkan dari berbagai negara sesuai dengan spesifikasinya. Hal ini untuk mendukung dihasilkannya vaksin berkualitas dengan kapasitas produksi yang tinggi

Bahan baku yang berkualitas, terutama telur specific pathogen free (SPF) juga menjadi faktor penting penentu kualitas vaksin. Dari sistem produksi, Medion telah mengaplikasikanbiosafety level 3 (BSL-3) untuk ruang produksi maupun quality control, utamanya pada produksi vaksin AI. Sistem ini menjamin produk yang dihasilkan berkualitas dan personil yang menangani aman. Terbukti beberapa penelitian bertaraf nasional maupun sinternasional, kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda dalam upaya pemberantasan AI juga dilakukan di fasilitas BSL-3 Medion.

Pengembangan vaksin untuk melindungi manusia dari penyakit virus adalah salah satu keunggulan dari pengobatan modern. Vaksin pertama diproduksi oleh Edward Jenner pada tahun 1796 untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit cacar. Jenner menyadari bahwa pemerah susu yang telah tertular cacar sapi, sebuah infeksi yang relatif tidak berbahaya, menjadi tahan terhadap penyakit cacar, sebuah penyakit manusia yang sering menjadi epidemi dengan angka kematian yang sangat tinggi. Dalam keadaan biasa, tubuh manusia bereaksi terhadap invasi virus dengan beberapa cara berbeda. Kekebalan secara umum terhadap virus dapat dikembangkan oleh sel-sel dalam tubuh yang menjadi sasaran invasi virus. Dalam situasi ini, virus akan dicegah agar tidak mendapatkan akses ke sel inang. Sebuah perlindungan yang lebih umum adalah kemampuan tubuh untuk membuat sel-sel darah dan getah bening yang merusak atau membatasi efektivitas dari serangan virus. Seringkali, tubuh manusia yang terinfeksi akan “mempelajari” bagaimana merespon terhadap virus tertentu di masa depan, sehingga infeksi tunggal, terutama dari virus yang relatif jinak, biasanya mengajarkan tubuh bagaimana cara untuk merespon invasi tambahan dari virus yang sama. Common cold, misalnya, disebabkan oleh satu dari ratusan virus. Setelah sembuh dari pilek, kebanyakan orang resisten terhadap virus tertentu yang menyebabkan flu tersebut, meskipun virus flu serupa masih akan menyebabkan gejala yang sama atau identik. Untuk beberapa virus berbahaya, seseorang mungkin bahkan sudah mengembangkan kekebalan terhadap virus tanpa menampakkan gejala sakit sama sekali.

Proses Pembuatan Vaksin

Produksi vaksin antivirus saat ini merupakan sebuah proses rumit bahkan setelah tugas yang berat untuk membuat vaksin potensial di laboratorium. Perubahan dari produksi vaksin potensial dengan jumlah kecil menjadi produksi bergalon-galon vaksin yang aman dalam sebuah situasi produksi sangat dramatis, dan prosedur laboratorium yang sederhana tidak dapat digunakan untuk meningkatkan skala produksi Dengan adanya masalah-masalah di atas maka pembuatan vaksin secara konvensional diubah dengan cara rekayasa genetika untuk membantu mengurangi resiko yang tidak diinginkan. Beberapa prinsip rekayas genetika dalam pembuatan vaksin adalah sebagai berikut :

  1. Mengisolasi / memisahkan gen-gen dari organisme penyebab sakit yang berperan dalam menghasilkan antigen yang merangsang limfosit untuk menghasilkan antibody.
  2. Menyisipkan gen-gen di atas, ke tubuh organisme yang kekurangan pathogen.
  3. Mengulturkan orgamisme hasil rekayasa genetika, sehingga menghasilkan antigen dalam jumlah banyak.
  4. Mengekstraksi antigen, lalu digunakan sebagai vaksin. (Koes Irianto, 2006:104)

Dari beberapa penerapan kultur sel hewan, produksi vaksin virus adalah yang tertua. Prosesnya adalah virus ditumbuhkan dalam kultur sel, misalnya sel dari embrio ayam, ginjal monyet dan lama-kelamaan sel manusia. Setelah ditumbuhkan, lalu dipanen dan virus-virus tersebut diekstraksi dengan penyaringan. Hasilnya lalu dipakai intik membunuh virus-virus itu juga atau jika vaksin tersebut dilemahkan, maka disimpan dalam suhu rendah hingga siap digunakan. Contoh vaksin yang dibuat dengan cara ini adalah poliomielistis, gondong, cacar air, rubella dan rabies. Adanya vaksin memungkinkan tubuh membangun kekebalan, misalnya membentuk antibody yang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan suatu sel penting yang akan tumbuh dan menghasilkan antibody, jika penyakit timbul dalam suatu bentuk virulen.

Pembuatan vaksin dengan virus hidup yang telah dilemahkan telah dicoba perusahaan Aviron di AS. Keuntungan vaksin virus hidup adalah tidak hanya menstimulasi produksi protein antibodi yang mengenali patogen, tapi juga membuat sejenis sel darah putih, yaitu sel T limfosit yang punya kelebihan mengenali dan membunuh sel yang terinfeksi, tak hanya satu tipe virus flu tapi juga tipe yang serupa. Akibatnya, daya tahan vaksin ini lebih lama daripada vaksin dengan virus yang dimatikan. Namun, karena virus flunya masih hidup, risiko terinfeksi pun tak hilang 100 persen. Selain itu, produksi vaksin ini butuh waktu lebih lama sehingga sulit mengantisipasi wabah yang mendadak.

Untuk mengatasi kebutuhan telur SPF yang banyak, waktu yang cepat, dan penyediaan vaksin virus hidup, usaha yang dilakukan adalah membuat vaksin tidak dengan virus flu tapi virus baculo. Virus ini menginfeksi serangga dan dapat tumbuh sangat cepat dalam sel serangga yang media pertumbuhannya lebih murah ketimbang sel hewan. Gen HA dan NA disisipkan dalam virus baculo, sehingga virus rekombinan yang diperoleh memiliki karakter antigen mirip virus flu. Vaksin virus hidup dengan teknik ini bisa diproduksi dalam 2-3 bulan saja, tapi efektivitasnya sedang dievaluasi.

Cara tercanggih yang tidak membutuhkan semua hal di atas–virus inang, media pertumbuhan–adalah pembuatan vaksin DNA. Pada teknik ini, gen penyandi protein HA dan NA dimasukkan ke dalam vektor atau DNA yang berfungsi seperti “kargo” yang membawa ke tempat lain. Vektor ini bisa berbentuk cincin atau linier, umumnya berasal dari virus yang sudah dimodifikasi untuk tidak bersifat patogen.

  1. Gen HA dan NA dalam vektor itu dimasukkan ke dalam sel kulit atau otot sehingga sel tersebut memproduksi protein HA dan NA dari virus flu.
  2. Dengan munculnya protein asing dari gen HA dan NA, sistem kekebalan tubuh akan diaktifkan dengan memproduksi protein antibodi dan sel T limfosit.
  3. Vaksin yang telah dibuat dengan DNA flu telah dibuat dan diuji cobakan pada hewan. tapi belum diuji pada manusia karena memerlukan persiapan lebih matang.

Benih Virus Penghasil Vaksin

Produksi vaksin dimulai dengan sejumlah kecil virus tertentu (atau disebut benih). Virus harus bebas dari ‘kotoran’, baik berupa virus yang serupa atau variasi dari jenis virus yang sama. Selain itu, benih harus disimpan dalam kondisi “ideal”, biasanya beku, yang mencegah virus menjadi lebih kuat atau lebih lemah dari yang diinginkan. Benih disimpan dalam gelas kecil atau wadah plastik. Jumlah yang kecil hanya 5 atau 10 sentimeter kubik, mengandung ribuan hingga jutaan virus, nantinya dapat dibuat menjadi ratusan liter vaksin. Freezerdipertahankan pada suhu tertentu. Grafik di luar freezer akan mencatat secara terus menerus suhu freezer. Sensor terhubung dengan alarm yang dapat didengar atau alarm komputer yang akan menyala jika suhu freezer berada di luar suhu yang seharusnya. Adapun macam – macam vaksin yang dibuat sebagai berikut:

  1. Killed vaccine adalah vaksin yang berasal dari mikroorganisme (virus atau bakteri) yang telah dimatikan baik dengan menggunakan zat-zat kimia atau dengan panas.Contoh vaksin jenis ini adalah Polio dan Hepatitis-A.
  2. Attenuated vaccine adalah vaksin yang mengandung mikroorganisme hidup. Mikroorganisme ini adalah mikroorganisme yang dikembangbiakkan setelah sifat virulensinya dihilangkan. Vaksin ini memberikan respon imun yang lebih panjang.  Contoh vaksin ini adalah MMR (measles, mumps dan rubella)
  3. Toxoid adalah senyawa toxic/racun yang diinaktifkan dimana racun ini dapat menyebabkan sakit. Contoh dari toxid vaccine adalah tetanus dan difteri.
  4. Subunit vaccine berbeda dengan vaksin inaktif atau atenuasi yang mengandung seluruh komponen dari mikroorganisme, subunit vaccine ini hanya mengandung sejumlah fragmen dari mikroorganisme itu dan fragmen ini sudah cukup untuk memberikan respon imun. Contohnya adalah vaksin Hepatitis B yang hanya mengandung protein permukaan dari virus dan HPV (Human Papiloma Virus)  yang mengandung kapsid utama dari virus.
  5. Conjugate vaccine adalah vaksin yang menggabungkan polisakarida lapisan terluar dari bakteri dengan protein lainnya (misal:toxin). Penggabungan (konyugasi) ini ditujukan untuk memperkuat sifat imunogenitas dari polisakarida. Contoh vaksin ini adalah vaksin Haemophilus influenzae type B

Pertumbuhan Virus

Setelah mencairkan dan memanaskan benih virus dalam kondisi tertentu secara hati-hati (misalnya, pada suhu kamar atau dalam bak air), sejumlah kecil sel virus ditempatkan ke dalam sebuah mesin kecil yang telah dilengkapi sebuah media pertumbuhan yang tepat sehingga sel memungkinkan virus untuk berkembang biak.

Setiap jenis virus tumbuh terbaik di media tertentu, namun semua media umumnya mengandung protein yang berasal dari mamalia, misalnya protein murni dari darah sapi. Media juga mengandung protein lain dan senyawa organik yang mendorong reproduksi sel virus. Penyediaan media yang benar, pada suhu yang tepat, dan dengan jumlah waktu yang telah ditetapkan, virus akan bertambah banyak. Selain suhu, faktor-faktor lain harus dipantau adalah pH. pH adalah ukuran keasaman atau kebasaan, diukur pada skala dari 0 sampai 14. dan virus harus disimpan pada pH yang tepat dalam pabrik sel. Air tawar yang tidak asam atau basa (netral) memiliki pH 7. Meskipun wadah di mana sel-sel tumbuh tidak terlalu besar (mungkin ukuran pot 4-8 liter), terdapat sejumlah katup, tabung, dan sensor yang terhubung dengannya. Sensor memantau pH dan suhu, dan ada berbagai koneksi untuk menambahkan media atau bahan kimia seperti oksigen untuk mempertahankan pH, tempat untuk mengambil sampel untuk analisis mikroskopik, dan pengaturan steril untuk menambahkan komponen ke pabrik sel dan mengambil produk setengah jadi ketika siap.

Virus dari pabrik sel ini kemudian dipisahkan dari media, dan ditempatkan dalam media kedua untuk penumbuhan tambahan. Metode awal yang dipakai 40 atau 50 tahun yang lalu yaitu menggunakan botol untuk menyimpan campuran, dan pertumbuhan yang dihasilkan berupa satu lapis virus di permukaan media. Peneliti kemudian menemukan bahwa jika botol itu berubah posisi saat virus tumbuh, virus bisa tetap dihasilkan karena lapisan virus tumbuh pada semua permukaan dalam botol.

 

Sebuah penemuan penting dalam tahun 1940-an adalah bahwa pertumbuhan sel sangat dirangsang oleh penambahan enzim pada medium, yang paling umum digunakan yaitu tripsin. Enzim adalah protein yang juga berfungsi sebagai katalis dalam memberi makan dan pertumbuhan sel.

Dalam praktek saat ini, botol tidak digunakan sama sekali. Virus yang sedang tumbuh disimpan dalam wadah yang lebih besar namun mirip dengan pabrik sel, dan dicampur dengan partikel mikroskopis dimana virus dapat menempelkan diri. Penggunaan mikroskopis memberi virus daerah yang lebih besar untuk menempelkan diri, dan akibatnya, pertumbuhan virus menjadi yang jauh lebih besar. Seperti dalam pabrik sel, suhu dan pH dikontrol secara ketat. Waktu yang dihabiskan virus untuk tumbuh bervariasi sesuai dengan jenis virus yang diproduksi, dan hal itu sebuah rahasia yang dijaga ketat oleh pabrik.

Pemisahan Virus

Ketika sudah tercapai jumlah virus yang cukup banyak, virus dipisahkan dari manik-manik dalam satu atau beberapa cara. Kaldu ini kemudian dialirkan melalui sebuah filter dengan bukaan yang cukup besar yang memungkinkan virus untuk melewatinya, namun cukup kecil untuk mencegah manik-manik dapat lewat. Campuran ini sentrifugasi beberapa kali untuk memisahkan virus dari manik-manik dalam wadah sehingga virus kemudian dapat dipisahkan. Alternatif lain yaitu dengan mengaliri campuran manik-manik dengan media lain sehingga mencuci manik-manik dari virus.

Memilih Strain Virus

Vaksin bisa dibuat baik dari virus yang dilemahkan atau virus yang dimatikan. Pemilihan satu dari yang lain tergantung pada sejumlah faktor termasuk kemanjuran vaksin yang dihasilkan dan efek sekunder. Virus yang dibuat hamper setiap tahun sebagai respon terhadap varian baru virus penyebab, biasanya berupa virus yang dilemahkan. Virulensi virus bisa menentukan pilihan; vaksin rabies, misalnya, selalu vaksin dari virus yang dimatikan.

Jika vaksin dari virus dilemahkan, virus biasanya dilemahkan sebelum dimulai proses produksi. Strain yang dipilih secara hati-hati dibudidayakan (ditumbuhkan) berulang kali di berbagai media. Ada jenis virus yang benar-benar menjadi kuat saat mereka tumbuh. Strain ini jelas tidak dapat digunakan untuk vaksin ‘attenuated’. Strain lainnya menjadi terlalu lemah karena dibudidayakan berulang-ulang, dan ini juga tidak dapat diterima untuk penggunaan vaksin. Seperti bubur, kursi, dan tempat tidur yang disukai Goldilocks, hanya beberapa virus yang “tepat” mencapai tingkat atenuasi yang membuat mereka dapat diterima untuk penggunaan vaksin, dan tidak mengalami perubahan dalam kekuatannya. Teknologi molekuler terbaru telah memungkinkan atenuasi virus hidup dengan memanipulasi molekul, tetapi metode ini masih langka.

Virus ini kemudian dipisahkan dari media tempat dimana virus itu tumbuh. Vaksin yang berasal dari beberapa jenis virus (seperti kebanyakan vaksin) dikombinasikan sebelum pengemasan. Jumlah aktual dari vaksin yang diberikan kepada pasien akan relatif kecil dibandingkan dengan jumlah medium yang dengan apa vaksin tersebut diberikan. Keputusan mengenai apakah akan menggunakan air, alkohol, atau solusi lain untuk injeksi vaksin, misalnya, dibuat setelah tes berulang-ulang demi keselamatan, steritilitas, dan stabilitas.

Pengontrolan Kualitas

Untuk melindungi kemurnian vaksin dan keselamatan pekerja yang membuat dan mengemas vaksin, kondisi kebersihan laboratorium diamati pada seluruh prosedur. Semua transfer virus dan media dilakukan dalam kondisi steril, dan semua instrumen yang digunakan disterilisasi dalam autoklaf (mesin yang membunuh organisme dengan suhu tinggi, dan yang berukuran sekecil kotak perhiasan atau sebesar lift) sebelum dan sesudah digunakan. Pekerja yang melakukan prosedur memakai pakaian pelindung yang meliputi gaun Tyvek sekali pakai, sarung tangan, sepatu bot, jaring rambut, dan masker wajah. Ruangan pabrik sendiri memakai AC yang khusus sehingga jumlah partikel di udara minimal.

Keberadaan mikroorganisme merupakan bukti empiris (faktual) kebesaran Allah SWT sebagai Maha Pencipta. Berdasarkan Alqur’an tentang bukti-bukti kebesaran . Allah SWT dalam kehidupan alam semesta seperti tersirat dalam surat AN NAHL

ayat 13 dan surat THAAHAA ayat 6, yang berbunyi:

Wamaadzaroalakum fil ardhi muhtalifan alwaa nuhu inna fii dzaalika la aayatal liqoumiyyadzakruuna

Yang artinya:

dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.

Surat An- Nahl:

Lahumaafiisamaawaati wamaa fil ardhi wamaa baynahumaa wamaa tahtassaroo”.

Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang ada di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.

Surat yaasiin:82

Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya : “Jadilah! ”maka terjadilah ia. (QS Yaasiin :82).

Daftar Pustaka

Anonymous-a. 2008. Pengertian Vaksin . (online). Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Vaksin (Diakses tanggal 15 Oktober 2011)

Anonymous- b. 2011. Pengantar Mikrobiologi, (Online),

(http://www.wanna_share.23s9887_apm.html, (Diakses tanggal 12 Oktober 2011).

Anonymous- c. 2009. Dasar-dasar Mikrobiologi. (online). Tersedia:Mikrobiologi.html. (Diakses tanggal 12 Oktober 2011).

Agus krisno.2011. Blog Pondok Ilmu Habitat Orang- Orang Pengembang ilmu (online) Diakses tanggal 13 Oktober 2011)

T.pratiwi, Sylvia. 2008. Mikrobiologi farmasi. Erlangga : jogya katarta

Huga, W.B.,dan Russel, A.D., 2000, Pharmaceutical Microbilogy., Blackwell Scientific Piblication, London

Crueger, W., dan Crueger, A., 1988, Bioteknology: Textbook of industrial Mikcrobiology, Madison Inc., New York

 

tugas farmasetik

0

Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organik sederhana pembentuk organisme hidup dan bersifat khas sebagai produk aktivitas biologis. Biomolekul dapat dipandang sebagai turunanhidrokarbon, yaitu senyawa karbon dan hidrogen yang mempunyai kerangka dasar yang tersusun dari atom karbon, yang disatukan oleh ikatan kovalen. Kerangka dasar hidrokarbon bersifat sangat stabil, karena ikatan tunggal dan ganda karbon-karbon menggunakan pasanganelektron bersama-sama secara merata. Biomolekul bersifat polifungsionil, mengandung dua atau lebih jenis gugus fungsi yang berbeda. Pada molekul tersebut, tiap gugus fungsi mempunyai sifat dan reaksi kimia sendiri-sendiri.

[sunting]Bentuk senyawa biomolekul

Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat bentuk: proteinasam nukleat,karbohidrat, dan lipid. Keempat golongan biomolekul tersebut mempunyai sifat umum memiliki struktur yang relatif besar (berat molekul besar), dan karenanya disebut makromolekul.

Berat molekul (BM) protein berkisar antara 5000 sampai lebih dari 1 juta; berat molekul berbagai jenis asam nukleat berkisar sampai beberapa milyar, karbohidrat (polisakarida) dapat memiliki berat molekul sampai jutaan. Molekul lipid jauh lebih kecil (BM 750 sampai 1500). Tetapi karena lipid umumnya terbentuk dari ribuan molekul sehingga membentuk struktur berukuran besar yang berfungsi seperti sistem makromolekuler, struktrur lipid juga dapat dianggap sebagai makromolekul.

Protein merupakan polimer asam-asam amino, karbohidrat merupakan polimer monosakarida, asam nukleat merupakan polimer mononukleatida. Monomer lipid ada bermacam-macam, bergantung pada jenis lipidnya, diantaranya asam lemak, kolin, etanolamin, serin dan lain-lain.

[sunting]Fungsi biomolekul

Biomolekul mempunyai fungsi tertentu dalam sel, misalnya:

  • protein sebagai enzim, alat transpor, antibodi, hormon dan pembentuk membran;
  • karbohidrat sebagai sumber energi, komponen pembentuk membran dan dinding sel;
  • lipid sebagai sumber energi, hormon, dan pembentuk sel;
  • asam nukleat sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur biosintesis protein.

 

 

 

 

 

 

3. PRODUKSI ANTIBIOTIK DENGAN MEMANFAATKAN MIKROBA

Peranan mikroba sendiri dalam usaha peningkatan hasil metabolit sekunder memegang peranan yang cukuppenting. Di mana mikroba yang terlibat dalam peningkatan metabolit sekunder termasuk di antaranya adalah antibiotik,pigmen, toksin, kompetisi ekologi dan simbiosis, feromon, enzim inhibitor, imunomodulating agents, reseptor antagonisdan agonis, petisida, anti tumor agents,dan growth promoters dari tanaman dan hewan. Sehingga mikroba berpengaruhpenting dalam kehidupan (Demain, 1998).Selain itu juga diketahui bahwa aktifitas metabolit sekunder dari mikroba terbagi menjadi dua yaitu :1.Metabolit sekunder dengan aktifitas non-antibiotik yaitu :a. Antitumor agentsb. Protease/peptides inhibitorsc. Inhibitors of cholesterols biosynthesisd. Inhibitor Angiotensin-Converting Enzyme (ACE)e. Inhibitor lainf. Immunosupresant.1.Metabolit sekunder dengan aktifitas antibiotik, yaitu :a. Antibacterial agentsb. Antifungal agentsProduksi antibiotik sendiri saat ini menggunakan berbagai teknik produksi, teknik umum yang sering digunakanterutama adalah memproduksi antibiotik adalah fermentasi dan modifikasi senyawa kimia dari hasil fermentasi.Antibiotik merupakan molekul kecil yang disintesis oleh enzim. Aktifitas enzim sangat diperlukan dalam setiap jalur kompleks, selain itu juga penting untuk diketahui bahwa ada pengaruh fisiologis untuk mampu meningkatkanproduksi fermentatif bagi organisme penghasil antibiotik. Produksi dari metabolit sekunder sendiri dihasilkan setelah fasepertumbuhan terhenti. Karena banyak antibiotik yang dihasilkan oleh organisme

spore-forming 

(S

treptomyces

yangmerupakan prokariot dan

filamentous fungi 

yang merupakan eukariot) dan karena produk antibiotik dan

sporulaton

barumulai dihasilkan pada awal fase stasioner, salah satu dugaan, proses ini terjadi dengan menggunakan mekanisme

overlapping 

, yang dimodulasi oleh

intercellular signaling molecules

. Termasuk juga sinyal dari peptida dan laktonmembran permeabel mirip dengan lakton acyl-homoserine yang dikenal bekerja sebagai

quorum-sensing 

 

signal 

dalambakteri Gram-negatif. (Glazer, 2007)Bagaimanapun juga dalam beberapa kasus diketahui bahwa tidak ada ikatan yang kuat antara formasi sporadan produksi antibiotik, hal ini sanagat jelas dalam produksi antibiotik melalui

nonsporulating organism

. Sebagai contohdari tipikal Gram-negatif,

quorum signal 

lakton N-Hexanoyl homoserin menginduksi produksi dari carbapenem yangdihasilkan oleh

Erwinia carotovora

(yang masih behubungan dengan

E. Coli 

) dengan melakukan ikatan secara langsungkepada operon protein repressor yang memproduksi carbapenem, juga dalam beberapa spesies

Streptomyces,

 jugapada reseptor sistolik untuk aktifasi secara langsung dari lakton pada transkripsi gen untuk produksi antibiotik dengancara yang sama.

Gambar 1. Lakton yang bekerja sebagai intrasellular signal dalam Streptomyces (kiri) dan bakteri Gram-negatif.

Syarat untuk melakukan proses difusi adalah melalui sinyal

quorum-sensing 

yang merupakan bagian daripenjelasan fakta bahwa produksi antibiotik sangat terbatas pada fase stasioner, dimana kepadatan sel akan menjadi

5

 

lebih tinggi. Hipotesis yang dapat diambil pada kepadatan sel yang rendah, pertumbuhan secara cepat dan oleh sebabitu metabolisme primer merupakan prioritas utama dan hanya pada saat pertumbuhan menjadi perlahan saat kepadatansel tinggi, menyebabkan sel mengeluarkan banyak energi untuk bias memproduksi metabolit sekunder, yaitu berupaantibiotik. Banyak organisme yang memproduksi antibiotik justru kurang produktif dengan adanya kelebihan sumber karbon, seperti misalnya glukosa. Hal ini mengingatkan pada fenomena

catabolite repression

yang kita ketahui dalam

E.coli 

. Untuk mengatasi

catabolite repression

, sumber karbon harus ditambahkan kedalam kultur medium dengan hati-hati.(Glazer, 2007)Dalam banyak kasus, kelebihan komponen nitrogen atau fosfat dalam medium fermentasi yang mengalamipengurangan produksi antibiotik. Keuntungan secara ekologi dari regulasi kemungkinan mirip dengan

cataboliterepression

. Fosfat ditunjukkan untuk menghambat transkripsi dari beberapa gen untuk sintesis antibiotik, dan regulasi inidihilangkan dalam tubuh mutants dengan melakukan delesi dari PhoR-PhoP dari dua komponen sistem regulasi.(Glazer, 2007).Beberapa ilmuwan menduga antibiotik sendiri adalah sebagai produk akhir, kemungkinan usaha

negatif-feedback regulation

dalam proses sintesis. Data pendukung berasal dari penelitian dengan penambahan penicillin kedalam kultur dari penicillin -produksi jamur ternyata menghambat sintesis dari antibiotik. Ternyata tingkatan dari penicillinexogenous untuk menghambat diperlukan dalam dalam jumlah tinggi dengan adanya overproduksi dari penicillin,menyatakan bahwa resistensi dari

feedback inhibition

merupakan sedikit factor dalam overproduksi dalam strain ini.(Glazer, 2007).Metabolit sekunder disintesis dari metabolit primer, jadi produksi lebih efesien dari antibotik memerlukan arusstabil dari prekursor. Dalam banyak kasus, produksi dari prekursor terjadi suatu regulasi yang mekanismenya telahdiketahui. Sebuah contoh menarik bagaimana regulasi dari suplai prekursor dan bagaimana hal tersebut dapatmempengaruhi produksi antibiotik yaitu berupa kondisi kultur dari produksi α-asam aminoadipik, sebuah prekursor untukbiosintesis β-laktam. Dalam jamur, α-asam aminoadipik adalah intermediate dalam jalur biosintesis lisin, karena lisinmerupakan produk akhir dari jalur biosintesis, dimana level dari lisinnya tinggi sehingga menutupi proses biosintesisdengan menghambat enzim pertama dari jalur (

feedback inhibition

). Hasilnya akan menyebabkan kekuranganintermediate yang ada di jalur, termasuk α-asam aminoadipik, jadi kehadiran dari lisin yang berlebih akan menghambatdengan kuat produksi penicillin dari fermentasi

P. Chrysogenum

, namun sebaliknya dengan penambahan lisin berlebihanmenjadi stimulat pada produksi cephamisin C dari

streptomyces

. Hal ini disebabkan α-asam aminoadipik disintesissecara total melalui rute lain dalam eubacteria, lisin berfungsi sebagai prekursor. (Glazer, 2007).

Gambar 2. Jalur biosintesis dari α-asam aminoadipik dari fungi dan prokariot

Selain α-asam aminoadipik, biosintesis dari penisilin ataucephalosporin memerlukan kehadiran sistein dan valin, Cara pembuatan sistein dibuat berbeda dalam jenis berbeda danbahkan berbagai strain.

P.chrysogenum

, lebih banyak mengandung atom sulfur dari sistein yang merupakan turunan dariinorganik sulfat didalam medium. Hal ini berbeda dengan

 A. chrysogenum

, dimana produksi dari cephalosporinditurunkan lebih banyak dari sistein dibandingkan dari metionin melalui reaksi

transsulfuration

. Dalam kasus ini metioninditambahkan sebagai stimulat kuat produksi cephalosporin dan akan mengurangi suplai sistein. Selain itu, ketikabeberapa jenis produksi lebih tinggi jumlah cephalosporin C yang telah diteliti,muncul sebuah hubungan proporsional antara tingkat sistationin danγ-lyase, yaitu sebuah enzim yang terlibat dalam produksi sistein. (Glazer, 2007).

Gambar 3. Jalur umum dari biointesis sistein yang digunakan untuk sintesis β-laktam.

Dari beberapa pengembangan secara empirik dapat dibuat kondisi fermentasi untuk produksi antibiotik. Ternyatabanyak proses fermentasi dilakukan dalam dua tahapan, dimulai dari tahapan spora, dengan aerasi yang cukup dansuplai nutrient yang baik maka akan dihasilkan sel dengan kepadatan tinggi. Tahapan ke dua adalah pada saat kultur dalam kondisi stasioner atau berhenti pertumbuhannya dan memulai produksi antibiotik dengan tetap memperhatikannutrisi yang diberikan, dengan dikontrol secara hati-hati mengunakan

continuous-feed processes

. (Glazer, 2007).Yang menyebabkan proses fermentasi untuk produksi penisilin jauh lebih baik dijelaskan dalam literature,daripada antibiotik lainnya. Dari data publikasi menunjukkan bahwa saat ini tersedia dalam strain

P. chrysogenum

, fraksibesar dari karbon dari glukosa ditambahkan ke dalam jalur penisilin G. Perhatian khusus harus di bayar untukmenyediakan hanya jumlah yang cukup dari prekursor rantai samping phenylacetic asam yang beracun, oleh karena ituharus ditambahkan dengan perlahan menggunakan

continuous-feed processes

.Secara umum proses fermentasi menggunakan proses

batch fermentation,

di mana sejumlah mediumdimasukkan ke dalam tank yang steril dan di inokulasi dengan mikroorganisme. Kultur akan siap menuju fase lag danexponensial dari pertumbuhan dan akhirnya mendekati fase stasioner, di mana di fase ini hampir tidak ada kenaikankepadatan dari organisme, proses

batch fermentation

merupakan sistem tetutup, sedangkan sistem terbuka dapatmenggunakan

continuous fermentation

. Medium steril dan segar ditambahkan secara konstan dengan jumlah yangsama dari medium yang mengandung mikroorganisme sehingga mengeluarkan produk secara konstan. Kelebihan dari

continuous fermentation

sendiri adalah medium akan menghasilkan produk dengan konsentrasi tinggi, sedangkan dalam

batch fermentation

justru banyak waktu yang akan terbuang untuk menunggu medium mencapai konsentrasi produktif.Walaupun

continuous fermentation

memiliki beberapa kelebihan, dalam skala industri hanya sedikit produk yang bisadihasilkan karena

continuous fermentation

merupakan sistem terbuka, maka sangat sulit untuk menghindarkan darikontaminan.(Glazer, 2007)

 

 

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,fungivirus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzimalkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.[1] Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimiakomputerbiologi molekularmikrobiologigenetikakimiamatematika, dan lain sebagainya.[1] Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan birroti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan.[2] Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksinantibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor olehLouis Pasteur.[1] Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetikakultur jaringanDNA rekombinan, pengembangbiakan sel indukkloning, dan lain-lain.[3] Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.[4] Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderitastroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.[4]Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.[5] Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.[2]

Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.

Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut

 

 

Antibiotika ialah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi jenis mikroba lain.
Antibiotika ( latin : anti = lawan, bios = hidup ) adalah xzat-zat kimia yang dihasilkan miro organisme hidup tertuam fungi dan bakteri ranah. Yang memiliki kahsiat mematikan atau mengahambat pertumbuahn banyak bakteri dan beberapa virus besar, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relative kecil.

 

B.     Pembuatan Antibiotika

 

Pembuatan antibiotika lazimnya dilakukan dengan jalan mikrobiologi dimana mikro organisme dibiak dalam tangki-tangki besar dengan zat-zat gizi khusus. Kedalam cairan pembiakan disalurkan oksigen atau udara steril guna mempercepat pertumbuhan jamur sehingga produksi antibiotiknya dipertinggi setelah diisolasi dari cairan kultur, antibiotika dimurnikan dan ditetapkan aktifitasnya beberapa antibiotika tidak dibuat lagi dengan jalan biosintesis ini, melakukan secara kimiawi, antara lain kloramfenikol

Aktivitas Umumnya dinyatakan dalam suatu berat (mg),kecuali zat yang belum sempurna pemurniannya dan terdiri dari campuran beberapa zat misalnya polimiksin B basitrasin, atau karena belum diketahui struktur kimianya, seperti, nistatin.

 

ntibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu prosesbiokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutanatau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Tidak seperti perawatan infeksi sebelumnya, yang menggunakan racun seperti strychnine, antibiotika dijuluki “peluru ajaib”: obat yang membidik penyakit tanpa melukai tuannya. Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virusjamur, atau nonbakteri lainnya, dan Setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Antibiotika oral (yang dimakan) mudah digunakan bila efektif, dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadangkala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep

 

Cara Membuat Antibiotik

Antibiotik adalah zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan, dan bahkan menghancurkan, mikroorganisme berbahaya. Mereka berasal dari mikroorganisme khusus atau sistem hidup lainnya, dan diproduksi pada skala industri menggunakan proses fermentasi. Meskipun prinsip-prinsip tindakan antibiotik tidak ditemukan sampai abad kedua puluh, penggunaan antibiotik pertama yang diketahui adalah oleh orang Cina lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Hari ini, lebih dari 10.000 zat antibiotik telah dilaporkan. Saat ini, antibiotik merupakan industri bernilai miliaran dolar yang terus tumbuh setiap tahun.
Latar belakang

Antibiotik digunakan dalam banyak bentuk-masing-masing yang memberlakukan persyaratan manufaktur agak berbeda. Untuk infeksi bakteri di permukaan kulit, mata, atau telinga, antibiotik yang dapat dipakai sebagai salep atau krim. Jika infeksi bersifat internal, antibiotik dapat ditelan atau disuntikkan langsung ke dalam tubuh. Dalam kasus ini, antibiotik ini disampaikan ke seluruh tubuh dengan penyerapan ke dalam aliran darah.

Antibiotik berbeda secara kimia sehingga kurang standable bahwa mereka juga berbeda dalam jenis infeksi menyembuhkan mereka dan cara-cara di mana mereka menyembuhkan mereka. Antibiotik tertentu menghancurkan bakteri dengan mempengaruhi struktur sel mereka. Hal ini dapat terjadi dalam satu dari dua cara. Pertama, antibiotik dapat melemahkan dinding sel bakteri menular, yang menyebabkan mereka meledak. Kedua, antibiotik dapat menyebabkan isi dari sel-sel bakteri bocor keluar dengan merusak membran sel. Cara lain yang berfungsi antibiotik adalah dengan mengganggu metabolisme bakteri. Beberapa antibiotik seperti tetrasiklin dan eritromisin mengganggu sintesis protein. Antibiotik seperti rifampisin menghambat biosintesis asam nukleat. Masih antibiotik lainnya, seperti sulfonamida atau trimetoprim memiliki efek memblokir umum pada metabolisme sel.

Pengembangan komersial antibiotik merupakan proposal panjang dan mahal. Ini dimulai dengan penelitian dasar yang dirancang untuk mengidentifikasi organisme yang menghasilkan senyawa antibiotik. Selama fase ini, ribuan spesies disaring untuk tanda aksi antibakteri. Ketika satu ditemukan, spesies ini diuji terhadap berbagai bakteri menular dikenal. Jika hasilnya menjanjikan, organisme ini ditumbuhkan dalam skala besar sehingga senyawa bertanggung jawab atas efek antibiotik dapat diisolasi. Ini adalah prosedur kompleks karena ribuan bahan antibiotik telah ditemukan. Seringkali, para ilmuwan menemukan bahwa antibiotik baru mereka tidak unik. Jika material melewati fase ini, pengujian lebih lanjut bisa dilakukan. Ini biasanya melibatkan pengujian klinis untuk membuktikan bahwa karya-karya antibiotik pada hewan dan manusia dan tidak berbahaya. Jika tes ini berlalu, Administrasi Makanan dan Obat (FDA) maka harus menyetujui antibiotik sebagai obat baru. Keseluruhan proses ini dapat mengambil bertahun-tahun.

Produksi skala besar antibiotik tergantung pada proses fermentasi. Selama fermentasi, sejumlah besar organisme yang memproduksi antibiotik tumbuh. Selama fermentasi, organisme menghasilkan bahan antibiotik, yang kemudian dapat diisolasi untuk digunakan sebagai obat. Untuk antibiotik baru secara ekonomi layak, produsen harus bisa mendapatkan hasil yang tinggi dari obat dari proses fermentasi, dan dapat dengan mudah mengisolasi. Penelitian yang luas biasanya diperlukan sebelum antibiotik komersial baru dapat ditingkatkan.
Sejarah

Sementara pengetahuan ilmiah kita tentang antibiotik baru-baru ini telah dikembangkan, aplikasi praktis dari antibiotik telah ada selama berabad-abad. Penggunaan pertama yang diketahui adalah oleh orang Cina sekitar 2.500 tahun yang lalu. Selama ini, mereka menemukan bahwa menerapkan dadih berjamur kedelai terhadap infeksi memiliki manfaat terapeutik tertentu. Itu sangat efektif sehingga menjadi pengobatan standar. Bukti menunjukkan bahwa budaya lain digunakan antibiotik jenis zat sebagai agen terapeutik. Peradaban Sudan-Nubia menggunakan jenis antibiotik tetrasiklin pada awal tahun 350 AD Di Eropa pada Abad Pertengahan, ekstrak tumbuh-tumbuhan mentah dan dadih keju juga digunakan untuk melawan infeksi. Meskipun budaya ini digunakan antibiotik, prinsip-prinsip umum tindakan antibiotik tidak dipahami hingga abad kedua puluh.

Pengembangan antibiotik modern yang bergantung pada individu-individu kunci sedikit yang menunjukkan kepada dunia bahwa bahan yang berasal dari mikroorganisme dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit menular. Salah satu pelopor pertama di bidang ini adalah Louis Pasteur. Pada tahun 1877, ia dan asosiasi menemukan bahwa pertumbuhan bakteri penyebab penyakit anthrax dapat dihambat oleh bakteri saprophytic. Mereka menunjukkan bahwa sejumlah besar basil anthrax dapat diberikan kepada hewan tanpa merugikan mempengaruhi selama basil saprophytic juga diberikan. Selama beberapa tahun berikutnya, pengamatan lain yang didukung fakta bahwa beberapa bahan yang berasal bacterially bisa mencegah pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.

Pada tahun 1928, Alexander Fleming membuat salah satu kontribusi paling penting untuk bidang antibiotik. Dalam sebuah eksperimen, ia menemukan bahwa strain jamur Penicillium hijau menghambat pertumbuhan bakteri pada lempeng agar-agar. Hal ini menyebabkan pengembangan antibiotik era modern pertama, penisilin. Beberapa tahun kemudian pada tahun 1932, sebuah makalah diterbitkan yang menunjukkan sebuah metode untuk mengobati luka terinfeksi menggunakan persiapan penisilin. Meskipun sampel awal penisilin yang fungsional, mereka tidak dapat diandalkan dan perbaikan lebih lanjut yang diperlukan. Perbaikan ini datang pada awal 1940-an ketika Howard Florey dan rekan menemukan strain baru Penicillium, yang menghasilkan hasil yang tinggi dari penisilin. Ini produksi skala besar diperbolehkan penisilin, yang membantu meluncurkan industri antibiotik modern.

Setelah penemuan penisilin, antibiotik lain yang dicari. Pada tahun 1939, pekerjaan dimulai pada isolasi produk antibiotik potensial dari streptomyces tanah bakteri. Saat itu sekitar waktu ini bahwa antibiotik jangka diperkenalkan. Selman Waxman dan rekan menemukan streptomisin pada tahun 1944. Penelitian selanjutnya menghasilkan penemuan dari sejumlah baru, antibiotik yang berbeda termasuk aktinoterapi, streptothricin, dan neomisin semua yang dihasilkan oleh Streptomyces. Antibiotik lain yang telah ditemukan sejak meliputi bacitracin, polimiksin, viomycin, kloramfenikol dan tetrasiklin. Sejak 1970-an, sebagian besar antibiotik baru telah modifikasi sintetis antibiotik alami.
Bahan Baku

Senyawa yang membuat kaldu fermentasi merupakan bahan baku utama yang diperlukan untuk produksi antibiotik. Kaldu ini adalah larutan berair terdiri dari semua bahan yang diperlukan untuk proliferasi mikroorganisme. Biasanya, berisi sumber karbon seperti molase, atau makanan kedelai, yang keduanya terbuat dari gula laktosa dan glukosa. Bahan-bahan ini dibutuhkan sebagai sumber makanan bagi organisme. Nitrogen adalah senyawa lain yang diperlukan dalam siklus metabolisme organisme. Untuk alasan ini, garam amonia biasanya digunakan. Selain itu, jejak unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang tepat dari antibiotik yang memproduksi organisme disertakan. Ini adalah komponen seperti fosfor, belerang, magnesium, seng, besi, dan tembaga diperkenalkan melalui garam larut dalam air. Untuk mencegah berbusa selama fermentasi, agen anti-busa seperti minyak lemak babi, octadecanol, dan silikon digunakan.
Manufaktur
Proses

Meskipun antibiotik paling banyak terjadi pada alam, mereka biasanya tidak tersedia dalam jumlah yang dibutuhkan untuk produksi skala besar.

 

Antibiotika
Untuk alasan ini, proses fermentasi dikembangkan. Ini melibatkan mengisolasi mikroorganisme yang diinginkan, mendorong pertumbuhan budaya dan menyempurnakan dan mengisolasi produk antibiotik akhir. Adalah penting bahwa kondisi steril dipertahankan selama proses manufaktur, karena kontaminasi oleh mikroba asing akan merusak fermentasi.
Mulai budaya

* 1 Sebelum fermentasi dapat dimulai, organisme yang memproduksi antibiotik yang diinginkan harus diisolasi dan jumlahnya harus meningkat berkali-kali. Untuk melakukan hal ini, budaya starter dari sampel sebelumnya terisolasi, dingin disimpan organisme dibuat di laboratorium. Untuk menumbuhkan budaya awal, sampel organisme tersebut dipindahkan ke medium agar yang mengandung. Budaya awal kemudian dimasukkan ke dalam labu goyang bersama dengan makanan dan nutrisi lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan. Hal ini menciptakan suspensi, yang dapat ditransfer ke tangki benih untuk pertumbuhan lebih lanjut.
* 2 Tank-tank benih adalah baja tank yang dirancang untuk menyediakan lingkungan yang ideal bagi mikroorganisme tumbuh. Mereka penuh dengan semua hal mikroorganisme tertentu akan perlu untuk bertahan hidup dan berkembang, termasuk air hangat dan makanan karbohidrat seperti gula laktosa atau glukosa. Selain itu, mereka mengandung sumber karbon lainnya yang diperlukan, seperti asam asetat, alkohol, atau hidrokarbon, dan sumber nitrogen seperti garam amonia. Faktor pertumbuhan seperti vitamin, asam amino, dan nutrisi minor melengkapi komposisi isi biji tangki. Tank-tank benih dilengkapi dengan mixer, yang menjaga media pertumbuhan bergerak, dan pompa untuk memberikan disterilkan, udara disaring. Setelah sekitar jam 24-28, bahan dalam tangki benih dipindahkan ke tangki fermentasi utama.

Fermentasi

* 3 Tangki fermentasi pada dasarnya adalah versi yang lebih besar tangki, baja benih, yang mampu menampung sekitar 30.000 galon. Itu diisi dengan media pertumbuhan yang sama

 

Antibiotika
ditemukan dalam tangki benih dan juga menyediakan lingkungan inducive untuk pertumbuhan. Berikut mikroorganisme yang diizinkan untuk tumbuh dan berkembang biak. Selama proses ini, mereka mengeluarkan jumlah besar antibiotik yang diinginkan. Tank-tank didinginkan untuk menjaga suhu antara 73-81 ° F (23-27,2 ° C). Hal ini terus gelisah, dan aliran berkelanjutan dari udara disterilkan dipompa ke dalamnya. Untuk alasan ini, anti-foaming agen akan ditambahkan secara berkala. Karena kontrol pH sangat penting untuk pertumbuhan yang optimal, asam atau basa ditambahkan ke tangki yang diperlukan.

Isolasi dan pemurnian

* 4 Setelah tiga sampai lima hari, jumlah maksimum antibiotik akan telah diproduksi dan proses isolasi dapat dimulai. Tergantung pada antibiotik tertentu diproduksi, kaldu fermentasi diproses oleh berbagai metode pemurnian. Misalnya, untuk senyawa antibiotik yang larut dalam air, metode pertukaran ion dapat digunakan untuk pemurnian. Dalam metode ini, senyawa tersebut pertama kali dipisahkan dari bahan sampah organik dalam kaldu dan kemudian dikirim melalui peralatan, yang memisahkan senyawa yang lain larut dalam air dari yang diinginkan. Untuk mengisolasi antibiotik minyak yang larut seperti penisilin, metode ekstraksi pelarut yang digunakan. Dalam metode ini, kaldu diperlakukan dengan pelarut organik seperti butil asetat atau metil isobutil keton, yang secara khusus dapat melarutkan antibiotik. Antibiotik dilarutkan kemudian kembali dengan menggunakan berbagai cara kimia organik. Pada akhir langkah ini, produsen biasanya dibiarkan dengan bentuk bubuk murni dari antibiotik, yang dapat lebih disempurnakan ke dalam jenis produk yang berbeda.

Pengilangan

* 5 produk antibiotik dapat mengambil berbagai bentuk. Mereka bisa dijual dalam solusi untuk tas intravena atau jarum suntik, dalam bentuk pil atau kapsul gel, atau mereka dapat dijual sebagai bubuk, yang dimasukkan ke dalam salep topikal. Tergantung pada bentuk akhir, langkah-langkah pemurnian berbagai antibiotik dapat diambil setelah isolasi awal. Untuk tas intravena, antibiotik kristal dapat dilarutkan dalam larutan, dimasukkan ke dalam tas, yang kemudian tertutup rapat. Untuk kapsul gel, antibiotik bubuk secara fisik diisi ke bagian bawah kapsul kemudian bagian atas secara mekanik diberlakukan. Ketika digunakan dalam salep topikal, antibiotik tersebut dicampur ke dalam salep.
* 6 Dari titik ini, produk antibiotik diangkut ke stasiun kemasan akhir. Di sini, produk ditumpuk dan dimasukkan ke dalam kotak. Mereka dimuat di truk dan diangkut ke berbagai distributor, rumah sakit, dan apotek. Seluruh proses fermentasi, pemulihan pengolahan, dan bisa berlangsung dari lima sampai delapan hari.

Quality Control

Kontrol kualitas sangat penting dalam produksi antibiotik. Karena melibatkan proses fermentasi, langkah-langkah harus diambil untuk memastikan bahwa benar-benar tidak ada kontaminasi diperkenalkan pada setiap saat selama produksi. Untuk tujuan ini, media dan semua peralatan pengolahan yang menyeluruh uap disterilkan. Selama manufaktur, kualitas semua senyawa diperiksa secara teratur. Yang paling penting adalah pemeriksaan sering kondisi budaya mikroorganisme selama proses fermentasi. Ini dicapai dengan menggunakan berbagai teknik kromatografi. Juga, sifat fisik dan kimia berbagai produk jadi diperiksa seperti pH, titik leleh, dan kadar air.

Di Amerika Serikat, produksi antibiotik sangat diatur oleh Administrasi Makanan dan Obat (FDA). Tergantung pada aplikasi dan jenis antibiotik, pengujian lebih atau kurang harus dilengkapi. Sebagai contoh, FDA mengharuskan untuk antibiotik tertentu setiap batch harus diperiksa oleh mereka untuk efektivitas dan kemurnian. Hanya setelah mereka telah disertifikasi batch itu dapat dijual untuk konsumsi umum.
Masa Depan

Sejak pengembangan obat baru adalah proposisi mahal, perusahaan farmasi telah melakukan penelitian sangat sedikit dalam satu dekade terakhir. Namun, suatu perkembangan yang mengkhawatirkan telah mendorong kembali minat dalam pengembangan antibiotik baru. Ternyata bahwa beberapa bakteri penyebab penyakit telah bermutasi dan mengembangkan perlawanan terhadap berbagai antibiotik standar. Ini bisa memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan masyarakat di dunia kecuali antibiotik baru ditemukan atau perbaikan yang dibuat pada orang yang tersedia. Masalah menantang akan menjadi fokus penelitian selama bertahun-tahun yang akan datang

Antibiotik diproduksi industri oleh proses fermentasi , dimana mikroorganisme sumber ditanam dalam wadah besar (100,000-150,000 liter atau lebih) yang mengandung cairan medium pertumbuhan . Konsentrasi oksigen, temperatur, pH , dan nutrisi tingkat harus optimal, dan diawasi secara ketat dan disesuaikan jika perlu. Sebagai antibiotik metabolit sekunder , ukuran populasi harus dikontrol sangat hati-hati untuk memastikan bahwa hasil maksimum diperoleh sebelum sel-sel mati. Setelah proses selesai, antibiotik harus diekstrak dan dimurnikan untuk kristal produk. Hal ini sederhana untuk mencapai jika antibiotik larut dalam pelarut organik . Jika pertama kali harus dihilangkan dengan pertukaran ion , adsorpsi atau kimia presipitasi

Mikroorganisme yang digunakan dalam fermentasi jarang identik dengan wild type . Hal ini karena spesies sering rekayasa genetikauntuk menghasilkan jumlah maksimum antibiotik. Mutasi sering digunakan, dan didorong dengan memperkenalkan mutagen seperti radiasi ultraviolet, sinar-x atau bahan kimia tertentu. Seleksi dan selanjutnya reproduksi dari strain yang menghasilkan lebih tinggi selama beberapa generasi dapat meningkatkan hasil sebesar 20 kali lipat atau lebih. Teknik lain yang digunakan untuk meningkatkan hasil adalah gen amplifikasi, di mana salinan gen yang mengkodekan enzim yang terlibat dalam produksi antibiotik dapat dimasukkan kembali ke dalam sel, melalui vektor seperti plasmid . Proses ini harus terkait erat dengan pengujian ulang produksi antibiotik dan efektivitas

Antibiotik adalah zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan, dan bahkan menghancurkan, mikroorganisme berbahaya. Mereka berasal dari mikroorganisme khusus atau sistem hidup lainnya, dan diproduksi pada skala industri menggunakan proses fermentasi. Meskipun prinsip-prinsip tindakan antibiotik tidak ditemukan sampai abad kedua puluh, penggunaan antibiotik yang dikenal pertama adalah oleh orang Cina lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Hari ini, lebih dari 10.000 zat antibiotik telah dilaporkan. Saat ini, antibiotik merupakan industri bernilai miliaran dolar yang terus tumbuh setiap tahun.

Latar belakang

Antibiotik digunakan dalam banyak bentuk-yang masing-masing menetapkan persyaratan manufaktur agak berbeda. Untuk infeksi bakteri di permukaan kulit, mata, atau telinga, antibiotik dapat diterapkan sebagai salep atau krim. Jika infeksi bersifat internal, antibiotik dapat ditelan atau disuntikkan langsung ke dalam tubuh. Dalam kasus ini, antibiotik disampaikan ke seluruh tubuh dengan penyerapan ke dalam aliran darah.

Antibiotik berbeda kimiawi sehingga berada di bawah-standable bahwa mereka juga berbeda dalam jenis infeksi yang mereka menyembuhkan dan cara di mana mereka menyembuhkan mereka. Antibiotik tertentu menghancurkan bakteri dengan mempengaruhi struktur sel mereka.Hal ini dapat terjadi pada salah satu dari dua cara. Pertama, antibiotik dapat melemahkan dinding sel bakteri menular, yang menyebabkan mereka meledak. Kedua, antibiotik dapat menyebabkan isi sel bakteri bocor keluar dengan merusak membran sel. Cara lain di mana antibiotik berfungsi adalah dengan mengganggu metabolisme bakteri. Beberapa antibiotika seperti tetrasiklin dan eritromisin mengganggu sintesis protein. Antibiotik seperti rifampisin menghambat biosintesis asam nukleat. Masih antibiotik lainnya, seperti sulfonamida atau trimetoprim memiliki efek memblokir umum pada metabolisme sel.

Pembangunan komersial antibiotik adalah sebuah proposal yang panjang dan mahal. Ini dimulai dengan penelitian dasar yang dirancang untuk mengidentifikasi organisme yang menghasilkan senyawa antibiotik. Selama fase ini, ribuan spesies yang diperiksa untuk tanda-tanda tindakan antibakteri. Ketika satu ditemukan, spesies ini diuji terhadap berbagai bakteri menular dikenal. Jika hasilnya menjanjikan, organisme yang tumbuh pada skala besar sehingga senyawa yang bertanggung jawab untuk efek antibiotik dapat diisolasi. Ini adalah prosedur yang kompleks karena ribuan bahan antibiotik telah ditemukan. Seringkali, para ilmuwan menemukan bahwa antibiotik baru mereka tidak unik. Jika material melewati tahap ini, pengujian lebih lanjut dapat dilakukan. Hal ini biasanya melibatkan uji klinis untuk membuktikan bahwa karya antibiotik pada hewan dan manusia dan tidak berbahaya. Jika tes ini lulus, Administrasi Makanan dan Obat (FDA) kemudian harus menyetujui antibiotik sebagai obat baru. Keseluruhan proses ini dapat mengambil bertahun-tahun.

Produksi skala besar antibiotik tergantung pada proses fermentasi. Selama fermentasi, sejumlah besar organisme antibiotik penghasil tumbuh. Selama fermentasi, organisme menghasilkan bahan antibiotik, yang kemudian dapat diisolasi untuk digunakan sebagai obat. Untuk antibiotik baru untuk menjadi ekonomis, produsen harus mampu mendapatkan hasil yang tinggi dari obat dari proses fermentasi, dan dapat dengan mudah mengisolasi. Penelitian yang luas biasanya diperlukan sebelum antibiotik komersial baru dapat ditingkatkan.

Sejarah

Sementara pengetahuan ilmiah kita antibiotik baru-baru ini telah dikembangkan, aplikasi praktis dari antibiotik telah ada selama berabad-abad. Penggunaan dikenal pertama oleh China sekitar 2.500 tahun yang lalu. Selama waktu ini, mereka menemukan bahwa menerapkan dadih berjamur kedelai terhadap infeksi memiliki manfaat terapeutik tertentu. Itu sangat efektif sehingga menjadi pengobatan standar. Bukti menunjukkan bahwa budaya lain yang digunakan antibiotik-jenis zat sebagai agen terapeutik. Peradaban Sudan-Nubia menggunakan jenis antibiotik tetrasiklin sedini 350 AD Di Eropa pada Abad Pertengahan, ekstrak tumbuh-tumbuhan mentah dan dadih keju juga digunakan untuk melawan infeksi. Meskipun budaya ini digunakan antibiotik, prinsip-prinsip umum tindakan antibiotik tidak dipahami sampai abad kedua puluh.

Pengembangan antibiotik modern yang tergantung pada individu kunci beberapa yang menunjukkan kepada dunia bahwa bahan-bahan yang berasal dari mikroorganisme dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit menular. Salah satu pelopor pertama di bidang ini adalah Louis Pasteur. Pada tahun 1877, ia dan seorang rekan menemukan bahwa pertumbuhan bakteri penyebab penyakit anthrax bisa dihambat oleh bakteri saprophytic. Mereka menunjukkan bahwa sejumlah besar basil anthrax dapat diberikan kepada hewan tanpa merugikan mempengaruhi selama basil saprophytic juga diberikan. Selama beberapa tahun berikutnya, pengamatan lain yang didukung fakta bahwa beberapa bahan bacterially berasal bisa mencegah pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.

Pada tahun 1928, Alexander Fleming membuat salah satu kontribusi paling penting untuk bidang antibiotik. Dalam sebuah percobaan, ia menemukan bahwa strain jamur Penicillium hijau menghambat pertumbuhan bakteri pada plate agar. Hal ini menyebabkan pengembangan antibiotik era modern pertama, penisilin. Beberapa tahun kemudian pada tahun 1932, sebuah makalah diterbitkan yang menunjukkan sebuah metode untuk mengobati luka yang terinfeksi dengan menggunakan persiapan penisilin. Meskipun sampel awal penisilin yang fungsional, mereka tidak dapat diandalkan dan perbaikan lebih lanjut yang diperlukan. Perbaikan ini datang pada awal 1940-an ketika Howard Florey dan rekan menemukan strain baru dari Penicillium, yang menghasilkan hasil yang tinggi dari penisilin. Ini produksi besar-besaran diperbolehkan penisilin, yang membantu meluncurkan antibiotik industri modern.

Setelah penemuan penisilin, antibiotik lain yang dicari. Pada tahun 1939, pekerjaan dimulai pada isolasi produk antibiotik potensial dari streptomyces tanah bakteri. Saat itu sekitar waktu ini bahwa antibiotik jangka diperkenalkan. Selman Waxman dan rekan menemukan streptomisin pada 1944. Penelitian selanjutnya menghasilkan penemuan sejumlah baru, antibiotik yang berbeda, termasuk actinotherapi, streptothricin, dan neomycin semua diproduksi oleh Streptomyces. Antibiotik lain yang telah ditemukan sejak termasuk bacitracin, polimiksin, viomycin, kloramfenikol dan tetrasiklin. Sejak 1970-an, sebagian besar antibiotik baru telah modifikasi sintetik antibiotik alami.

Bahan Baku

Senyawa yang membuat kaldu fermentasi adalah bahan baku utama yang dibutuhkan untuk produksi antibiotik. Kaldu ini adalah larutan yang terdiri dari semua bahan yang diperlukan untuk proliferasi mikroorganisme. Biasanya, mengandung sumber karbon seperti molase, atau makanan kedelai, yang keduanya terdiri dari gula laktosa dan glukosa. Bahan-bahan yang diperlukan sebagai sumber makanan bagi organisme. Nitrogen merupakan senyawa yang diperlukan dalam siklus metabolisme organisme. Untuk alasan ini, garam amonia biasanya digunakan.Selain itu, jejak elemen yang diperlukan untuk pertumbuhan yang tepat dari antibiotik-organisme penghasil disertakan. Ini adalah komponen seperti fosfor, belerang, magnesium, seng, besi, dan tembaga diperkenalkan melalui garam larut dalam air. Untuk mencegah berbusa selama fermentasi, agen anti-berbusa seperti minyak lard, octadecanol, dan silikon yang digunakan.

Meskipun antibiotik paling banyak terjadi di alam, mereka biasanya tidak tersedia dalam jumlah yang diperlukan untuk produksi skala besar.

 

Untuk alasan ini, proses fermentasi dikembangkan. Ini melibatkan mengisolasi mikroorganisme yang diinginkan, mendorong pertumbuhan budaya dan pemurnian dan mengisolasi produk antibiotik akhir. Adalah penting bahwa kondisi steril dipertahankan selama proses manufaktur, karena kontaminasi oleh mikroba asing akan merusak fermentasi.

Mulai budaya

  • 1 Sebelum fermentasi dapat dimulai, organisme penghasil antibiotik yang diinginkan harus diisolasi dan jumlahnya harus meningkat berkali-kali. Untuk melakukan hal ini, budaya starter dari sampel sebelumnya terisolasi, dingin disimpan organisme dibuat di laboratorium. Dalam rangka menumbuhkan budaya awal, sampel organisme ditransfer ke plate agar yang mengandung. Budaya awal ini kemudian dimasukkan ke dalam termos goyang bersama dengan makanan dan nutrisi lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan. Ini menciptakan suspensi, yang dapat ditransfer ke tangki benih untuk pertumbuhan lebih lanjut.
  • 2 Tangki benih adalah baja tank yang dirancang untuk menyediakan lingkungan yang ideal untuk mikroorganisme tumbuh. Mereka dipenuhi dengan semua hal mikroorganisme tertentu akan perlu untuk bertahan hidup dan berkembang, termasuk air hangat dan makanan karbohidrat seperti gula laktosa atau glukosa. Selain itu, mereka mengandung sumber karbon lainnya yang diperlukan, seperti asam asetat, alkohol, atau hidrokarbon, dan sumber nitrogen seperti garam amonia. Faktor pertumbuhan seperti vitamin, asam amino, dan nutrisi minor melengkapi komposisi isi benih tangki. Tank-tank benih dilengkapi dengan mixer, yang menjaga media pertumbuhan bergerak, dan pompa untuk memberikan disterilkan, udara disaring. Setelah sekitar 24-28 jam, bahan dalam tangki benih ditransfer ke tangki fermentasi utama.

Fermentasi

  • 3 Tangki fermentasi pada dasarnya adalah versi yang lebih besar dari tangki, baja benih, yang mampu menampung sekitar 30.000 galon. Itu diisi dengan media pertumbuhan yang sama

 

ditemukan dalam tangki benih dan juga menyediakan lingkungan inducive untuk pertumbuhan. Di sini mikroorganisme yang diizinkan untuk tumbuh dan berkembang biak. Selama proses ini, mereka mengeluarkan sejumlah besar antibiotik yang diinginkan. Tank-tank yang didinginkan untuk menjaga suhu antara 73-81 ° F (23-27,2 ° C). Hal ini terus gelisah, dan aliran kontinu udara disterilkan dipompa ke dalamnya. Untuk alasan ini, anti-berbusa agen akan ditambahkan secara berkala. Karena kontrol pH sangat penting untuk pertumbuhan yang optimal, asam atau basa ditambahkan ke tangki yang diperlukan.

Isolasi dan pemurnian

  • 4 Setelah tiga sampai lima hari, jumlah maksimum antibiotik akan telah diproduksi dan proses isolasi dapat dimulai. Tergantung pada antibiotik tertentu diproduksi, kaldu fermentasi diproses dengan metode pemurnian berbagai. Misalnya, untuk senyawa antibiotik yang larut dalam air, metode pertukaran ion dapat digunakan untuk pemurnian. Dalam metode ini, senyawa ini pertama dipisahkan dari bahan sampah organik dalam kaldu dan kemudian dikirim melalui peralatan, yang memisahkan senyawa yang lain larut dalam air dari yang diinginkan.Untuk mengisolasi antibiotik minyak-larut seperti penisilin, metode ekstraksi pelarut yang digunakan. Dalam metode ini, kaldu diperlakukan dengan pelarut organik seperti butil asetat atau metil isobutil keton, yang secara khusus dapat melarutkan antibiotik. Antibiotik terlarut kemudian kembali menggunakan berbagai cara kimia organik. Pada akhir langkah ini, produsen biasanya dibiarkan dengan bentuk bubuk dimurnikan dari antibiotik, yang dapat lebih disempurnakan ke dalam jenis produk yang berbeda.

Pengilangan

  • 5 produk antibiotik dapat mengambil berbagai bentuk. Mereka dapat dijual dalam solusi untuk tas intravena atau jarum suntik, dalam bentuk pil atau kapsul gel, atau mereka dapat dijual sebagai bubuk, yang dimasukkan ke dalam salep topikal. Tergantung pada bentuk akhir, langkah-langkah pemurnian berbagai antibiotik dapat diambil setelah isolasi awal. Untuk tas intravena, antibiotik kristal dapat dilarutkan dalam larutan, dimasukkan ke dalam tas, yang kemudian tertutup rapat. Untuk kapsul gel, antibiotik bubuk secara fisik diisi ke bagian bawah kapsul maka bagian atas secara mekanik diberlakukan. Ketika digunakan dalam salep topikal, antibiotik dicampur ke salep.
  • 6 Dari titik ini, produk antibiotik diangkut ke stasiun kemasan akhir. Di sini, produk yang ditumpuk dan dimasukkan ke dalam kotak. Mereka dimuat di atas truk dan diangkut ke berbagai distributor, rumah sakit, dan apotek. Seluruh proses fermentasi, pemulihan pengolahan, dan dapat mengambil mana saja dari lima sampai delapan hari.

Quality Control

Kontrol kualitas sangat penting dalam produksi antibiotik. Karena melibatkan proses fermentasi, langkah-langkah harus diambil untuk memastikan bahwa benar-benar tidak ada kontaminasi diperkenalkan pada setiap titik selama produksi. Untuk tujuan ini, media dan semua peralatan pengolahan yang menyeluruh uap disterilkan. Selama manufaktur, kualitas dari semua senyawa diperiksa secara teratur. Kepentingan khusus yang sering cek terhadap kondisi budaya mikroorganisme selama proses fermentasi. Ini dicapai dengan menggunakan berbagai teknik kromatografi. Juga, sifat fisik dan kimia berbagai produk jadi diperiksa seperti pH, titik leleh, dan kadar air.

Di Amerika Serikat, produksi antibiotik sangat diatur oleh Food and Drug Administration (FDA). Tergantung pada aplikasi dan jenis antibiotik, pengujian lebih atau kurang harus diselesaikan. Sebagai contoh, FDA mensyaratkan bahwa untuk antibiotik tertentu setiap batch harus diperiksa oleh mereka untuk efektivitas dan kemurnian. Hanya setelah mereka telah disertifikasi batch itu dapat dijual untuk konsumsi umum.

Masa Depan

Karena pengembangan obat baru adalah proposisi mahal, perusahaan farmasi telah melakukan penelitian yang sangat sedikit dalam satu dekade terakhir. Namun, suatu perkembangan yang mengkhawatirkan telah mendorong kembali minat dalam pengembangan antibiotik baru.Ternyata bahwa beberapa bakteri penyebab penyakit telah bermutasi dan dikembangkan perlawanan terhadap banyak antibiotik standar. Hal ini bisa memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan publik di dunia kecuali antibiotik baru ditemukan atau perbaikan yang dilakukan pada orang-orang yang tersedia. Ini masalah yang menantang akan menjadi fokus penelitian selama bertahun-tahun yang akan datang.

Ibu beranak tiga ini, bukanlah seorang ibu biasa. Ia adalah wanita ketigapemenang Nobel Kimia di tahun 1963 setelah Madam Curie dan anaknya Irene Juliot Curie, dan ia juga adalah wanita kedua yang menerima penghargaan Order of Merit dari Ratu Elizabeth II setelah Florence Nightingale.

Dorothy kecil sangatlah beruntung dilahirkan di tengah-tengah lingkungan elit akademis Inggris di perantauan. Ia lahir di Kairo, Mesir, yang pada waktu itu adalah jajahan Inggris, pada saat ayahnya bertugas di sana dan bekerja untuk Egyptian Education Service. Ibunya juga adalah seorang botanis dan ahli tekstil yang menghabiskan waktu luangnya untuk membuat ilustrasi tumbuhan.
           
Pada saat ayahnya bertugas di Sudan, Dr. A.F Joseph, seorang kawan dari orang tuanya memberinya bahan-bahan kimia untuk menganalisis ilmenite. Dan waktu itu Dorothy hanya berusia 10 tahun! Tidak jelas apakah pada saat itu Dorothy hanya iseng-iseng atau bukan, tapi dari sejak tahun 1800-an, memang, kimia, arkeologi, dan geologi adalah mainan baru orang-orang berduit.

Setelah tamat dari Somerville College, Oxford, Dorothy bekerja di laboratorium X-ray kristalografi di Cambridge University dan bersama J.D Bernal ia mengaplikasikan difraksi sinar X pada kristal protein, pepsin. Selain mengumumkan pola difraksi sinar X dari pepsin, mereka juga mengklaim bahwa untuk mempelajari kristal protein, kristal tersebut haruslah dipelajari di dalam larutan asalnya dan bukan dikeringkan seperti umumnya pada saat itu karena kristal protein kering menghasilkan pola difraksi yang susah ditafsirkan. Metode ini kemudian menjadi standar dalam mempelajari struktur biomolekul dengan sinar X.

Pada tahun 1934 Dorothy kembali ke almamaternya, Oxford University dan tetap bergumul dengan pola-pola difraksi sinar X untuk menentukan struktur biomolekul. Salah satu sukses terbesarnya dengan insulin dimulai kira-kira pada saat ini, suatu perjuangan panjang yang diakhiri dengan kemenangan besar 34 tahun kemudian.

Di dalam lingkungan universitas ia sempat dilarang menghadiri pertemuan-pertemuan penelitian yang diselenggarakan oleh klub pengajar kimia hanya karena ia seorang perempuan. Namun bakat dan kegigihannya jugalah yang akhirnya memberinya posisi yang kuat di lingkungan akademis yang masih didominasi kaum pria pada saat itu. Segera setelah Perang Dunia ke-2 dimulai, para dokter mulai kehabisan penicillin, antibiotik yang pada saat itu hanya bisa diperoleh dengan cara tradisional: bertanam jamur. Dengan bersenjatakan sinar-X, Dorothy berhasil menentukan struktur penicillin yang memungkinkan antibiotika ini diproduksi secara sintesis dengan skala besar. Ia menggunakan metode kristal isomorf, yaitu kristal yang salah satu atomnya diganti dengan atom yang lebih berat. Atom berat ini akan menghamburkan sinar-X yang datang lebih kuat daripada atom molekul protein itu sendiri. Dengan mendifraksikan sinar-X pada beberapa kristal isomorf yang posisi penggantian atom beratnya berbeda-beda, informasi dari beberapa gambar difraksi sinar-X yang terkumpul dapat disatukan untuk menentukan struktur molekul yang sebenarnya.

Pada tahun 1937 Dorothy menikah dengan Dr. Thomas Hodgkin, lagi-lagi seorang elit akademis, keponakan dari A.L Hodgkin, pemenang hadiah nobel untuk bidang kedokteran. Dorothy dan Thomas dianugerahi 3 orang anak, 2 putra dan seorang putri. Di samping kesibukannya mengajar, meneliti dan mendidik anak-anaknya, ia bahkan masih sempat untuk berpartisipasi dalam organisasi-organisasi kemanusiaan untuk perdamaian dunia. Ia mewarisi idealisme ibunya yang kehilangan 4 saudara laki-laki dalam perang.

Semua rekan kerjanya selalu menggunakan kata-kata tulus, sederhana penuh kasih, dan perhatian bila ditanya tentang dirinya. Rumahnya selalu terbuka untuk teman-teman dan pelajar-pelajar didiknya, yang membuatnya menjadi ibu tidak hanya untuk anak-anaknya sendiri tapi juga para mahasiswa-mahasiswa yang terpesona oleh ketajaman otaknya dan kelembutan hatinya. Salah satu anak didiknya adalah Margaret Thatcher, satu-satunya perdana menteri Inggris yang mempunyai gelar di bidang sains.

Begitu sederhana dan tulusnya jalan pikiran Dorothy, ia sempat tidak mendapat visa untuk masuk ke Amerika Serikat. Ini disebabkan oleh kegigihan sikapnya untuk mengikutsertakan ilmuwan-ilmuwan dari balik tirai besi: Uni Soviet, untuk turut berpartisipasi dalam konferensi-konferensi kristalografi. Hanya setelah dunia semakin mengakui hasil kerjanya dan Uni Soviet bubar pada tahun 1990, ia baru bisa memperoleh visa Amerika.

Dorothy Crowfoot Hodgkin, seolah tampak begitu sempurna. Ibu yang berhasil, ilmuwan yang brilian dan aktivis kemanusian yang vokal. Namun sesungguhnya semuanya itu ia jalani sambil berperang dengan penyakit rheumatoid arthritis yang melekat pada dirinya seumur hidup sejak didiagnosa pada usia 24 tahun. Walaupun masa tuanya dilalui dengan kaki dan tangan yang lumpuh, hal ini sama sekali tidak menghalangi aktivitasnya untuk terbang ke sana ke mari menghadiri simposium-simposium internasional.

Setelah menjalani hidup yang begitu sibuk dan menentukan struktur molekul penicillin, insulin, vitamin B-12 dan banyak protein lainnya, aktivitas Dorothy dihentikan total oleh sebuah serangan stroke pada tahun 1994.

 

Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.

Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum. Penicillium chrysogenumdigunakan untuk mem-perbaiki penisilin yang sudah ada dengan mutasi secara iradiasi ultra violet dan sinar X. SelainPenicillium chrysogenu, beberapa mikroorganisme juga digunakan sebagai antibiotik, antara lain:

  • Cephalospurium          ::penisilin N.
  • Cephalosporium          : sefalospurin C.
  • Streptomyces :             : streptomisin, untuk pengobatan TBC

Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia II oleh para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris.

 

 

a

0

ANTELMINTIK (OBAT CACING)
1. KERJA KERAS ibarat kata keramat yang mendorong pedagang Cina berhasil dalam bisnisnya!
2. Jika dahulu bapaknya berjualan air di pinggir jalan, anaknya akan membuka restoran dan barangkali cucunya akan mendirikan pabrik yang memproduksi air dalam kemasan.
3. Orang Cina cenderung memilih berdagang karena bidang ini tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat. Selain bebas, kegiatan perdagangan juga menyediakan ruang yang luas bagi seseorang untuk mengembangkan kemampuannya.
4. Perdagangan orang Cina tidak banyak formalitas dan birokrasi. Mereka berusaha menjadikan kegiatan dagang ini semudah mungkin.
5. “Jika kita sama rajinnya dengan orang-orang di Barat, kita tidak akan dapat menyaingi mereka,” kata Kim Woo Choong. Jika ingin lebih berhasil dari orang lain, kita tidak punya pilihan, kecuali bekerja dengan lebih keras dan rajin.
6. Persepsi orang Cina pada perdagangan adalah positif. Dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan kesenangan, kemewahan, dan kebahagiaan.
7. Pedagang yang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali.
8. Berdagang dapat dijadikan sebagai hobi, tetapi bukan untuk mengisi waktu luang.
9. Keuntungan yang diperoleh tidak dibelanjakan. Keuntungan tersebut digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi. Uang digunakan untuk menghasilkan uang.
10. Pedagang Cina membolehkan terjadinya tawar-menawar. Meskipun proses ini memakan waktu dan mengurangi keuntungan, hal ini dapat menggembirakan hati pelanggan.
11. Pantang mengeluh di hadapan pelanggan, apalagi menunjukkan emosi negatif.
12. Bersikap terbuka dan berlapang dada apabila menghadapi situasi sulit, dan tetap fokus mencari jalan keluar.
13. Sekedar pintar berdagang tidak memberikan hasil yang maksimal. Harus didukung dengan sikap agresif, proaktif, berani, tahan banting, semangat tinggi, dan rela berjuang untuk merebut segala peluang yang ada.
14. Orang Cina rela bangun dini hari dan terus bekerja sampai malam hari.
15. Apabila orang Cina mengatakan akan berdagang mereka biasanya tidak akan berpikir panjang untuk menindaklanjuti. Pengalaman dan kemahiran tidak penting karena hal itu dapat dipelajari kemudian.
16. Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan semangatnya. Sebaliknya akan membuatnya semakin gigih. Kegagalan kedua dijadikannya pelajaran. Kegagalan ketiga menjadikannya lebih bijak. Kegagalan berikutnya menguji kesabaran dan ketabahannya.
17. Apabila melibatkan diri dalam kegiatan perdagangan, kita harus menetapkan tujuan atau target untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
18. Budaya dagang orang Cina mengutamakan kecepatan dalam bertindak, hal ini penting seperti “siapa cepat dia dapat”.
19. Orang Cina mengijinkan pelanggan membuat pilihan sendiri, memberikan pelayanan yang baik, diskon atau kemudahan kredit.
20. Dunia perdagangan penuh dengan persaingan keras dengan berbagai macam cara. Oleh karena itu pedagang harus mempersiapkan dirinya dengan seni ‘bela diri’ perdagangan untuk menghadapi serangan dalam bentuk apapun dan kemungkinan yang akan datang.
21. Seni berdagang memerlukan kecermatan dan ketelitian, tidak cukup jika kita mempelajari teori saja. Berdagang perlu praktik dan menuntut seseorang senantiasa fleksibel.
22. Seni berdagang orang Cina mengutamakan prinsip ‘win-win’.
23. Pedagang harus memiliki daya tahan, mental, dan jiwa yang kuat.
24. Tanpa mengalamin kerugian, keuntungan tidak mungkin datang.
25. Sebagian dari keuntungan disimpan untuk mengembangkan kegiatan perdagangan dan menghadapi kemungkinan apapun yang di luar dugaan. Sebagian lagi digunakan untuk modal kerja.
26. Kerugian jangka pendek merupakan jalan yang dilalui untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
27. Pedagang Cina mempunyai kode etik. Menjatuhkan perdagangan orang lain adalah perbuatan yang terkutuk.
28. Bagi masyarakat Cina, pedagang dilarang mengganggu dan menjelek-jelekkan kegiatan perdagangan orang lain. Persaingan dibenarkan menurut nilai moral dan pertimbangan kemanusiaan. Pedagang yang tidak mematuhi etika ini akan terkena sanksi. Perbuatan menjatuhkan perdagangan orang lain dianggap sebagai tindakan yang menyalahi aturan. Sekali namanya sudah rusak, selamanya orang tidak akan mempercayainya lagi.
29. Meskipun kasih sayang dan sikap patuh tidak dapat dinilai dengan uang, kekayaan akan dapat memberikan kebahagiaan dan meningkatkan status sosial keluarga dalam masyarakat.
30. Beberapa faktor yang memotivasi keberhasilan orang Cina adalah kemiskinan, perasaan kurang aman, kemampuan bertahan hidup di tempat orang, tidak ada pilihan, dan ajaran falsafah yang didapat sejak kecil.
31. Dalam sistim sosial orang Cina, anak laki-laki adalah ahli waris keturunan. Salah satu cara menunjukkan penghormatan kepada kedua orangtua dan mengangkat martabat keluarga adalah dengan menjadi kaya. Satu-satunya cara menjadi kaya adalah melalui kegiatan perdagangan.
32. Uang tidak pernah jadi penghalang. Asal ada kemauan, pasti ada jalan. Jika belum ketemu jalan, buatlah jalan.
33. Petuah untuk berhasil dalam bidang perdagangan adalah dengan menjadi pedagang yang jujur, terpercaya, dan memudahkan urusan.
34. Untuk menjadi pedagang yang berhasil, harus mampu meyakinkan pelanggan.
35. Pedagang Cina tidak takut dan tidak pelit untuk mengeluarkan sedikit biaya tambahan asal mereka dapat ‘menangkap’ dan memikat hati pelanggannya.
36. Kesabaran itu memang pahit, tapi buahnya sangat manis.
37. Jika ketekunan digabungkan dengan tekad yang kuat dan diperkuat dengan KESABARAN niscaya akan menjadi asset yang cukup berharga bagi siapa saja yang ingin melibatkan dirinya dalam perdagangan.
38. Kebanyakan usahawan Cina yang sukses bekerja sekurang-kurangnya 18 jam sehari.
39. Beberapa ciri yang menunjukkan seseorang itu memiliki bakat berdagang : mukanya bulat, enak dipandang, badan berisi, dahi cerah dan luas, serta begitu bergairah terhadap uang.
40. Emas yang tersembunyi hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang gigih mencari dan menggalinya.
41. Orang Cina tidak mencari-cari alasan. Mereka berusaha menghilangkan alasan apa pun dan menjauhkan diri dari pendapat-pendapat negatif (yang tidak membantu mereka).
42. Pandai atau tidaknya seorang pedagang hanya dapat diketahui setelah dia berhasil mengatasi segala rintangan yang menghadang di dalam perdagangan yang beresiko tinggi.
43. Sekali melangkah, mereka akan terus melangkah. Tidak ada kata mundur.
44. Orang Cina percaya, nasib buruk dapat diubah. Sial dan malang dapat dibuang dan digantikan dengan nasib baik.
45. Masalah adalah batu loncatan, dan bukan penghalang sebuah keberhasilan.
46. Pedagang tidak harus cerdik dan memiliki otak yang cerdas. Yang diperlukan adalah KEBERANIAN menghadapi tantangan apa pun yang datang.
47. Kedinamisan dalam masyarakat Cina berkaitan erat dengan sikap mental orang Cina, fleksibel, mudah beradaptasi, menyesuaikan diri dengan perubahan iklim ekonomi dan perilaku pasar.
48. Pedagang Cina biasanya tutup buku pada setiap akhir tahun. Suatu perdagangan dikatakan berhasil jika pada akhir tahun itu mencatat keuntungan. Para pedagang Cina akan menyelesaikan utang tiga hari menjelang tahun baru.
49. Pedagang pamali, tidak boleh mengatakan sesuatu yang tidak baik ketika memulai babak baru perdagangannya.
50. Lokasi perdagangan yang dianggap baik adalah yang memiliki kemudahan memarkir kendaraan, angkutan umum, dan dekat dengan pusat administrasi pemerintahan.
51. Feng Shui adalah ilmu sains dan geografi yang digunakan orang Cina untuk mencari tempat membangun usaha perdagangan dan rumah kediaman.
52. Impian hanya tinggal impian jika pedagang terus bertahan di batas bawah dan tidak mau mengubah sikap mental dan tindakan.
53. Orang Cina mewujudkan impiannya dengan menyusun strategi untuk memperkecil risiko kerugian, memperbaiki kedudukan dan masa depannya.
54. Pedagang harus memiliki daya tahan dan semangat juang yang tinggi, tidak mudah takluk pada keadaan, tetapi berusaha membuat keadaan tunduk pada kehendak mereka.
55. Modal, bukan penentu utama untuk berhasil atau tidaknya perdagangan. Kadangkala modal yang sedikit diiringi dengan pengetahuan seluk beluk perdagangan yang mantap dapat membuat pedagang berhasil.
56. Mereka yang sudah memiliki tekad untuk berdagang tidak perlu membuang waktu membuat perencanaan yang rapi, memikirkan resiko, dan mempertimbangkan untung rugi. Yang diperlukan adalah tindakan nyata setelah memikirkan strategi dagang yang terbaik.
57. Perjalanan seribu batu dimulai dengan langkah pertama.
58. Keberhasilan orang Cina bukan disebabkan keahlian mereka dalam bidang perdagangan melainkan hasil kerja keras, kesungguhan, keberanian, keyakinan, perencanaan, keringat, air mata, dan pengorbanan yang turut melibatkan seluruh anggota keluarga.
59. Orang Cina rela menebalkan muka, menahan caci maki orang lain, dan hidup sederhana. Setiap sen yang diperolehnya digunakan dengan sangat hati-hati.
60. Jika ingin mencari rekan bisnis, carilah orang yang dapat dipercaya. Teman dekat belum tentu menjamin bahwa dia akan setia dan tidak akan mengkhianati temannya.
61. Agar keuntungan terus bertambah, sebagian keuntungan disumbangkan kepada yang membutuhkan, sebagian digunakan untuk investasi kembali

KAPSUL (Sheika Selamaretha Anzelin)

0

BAB I

PENDAHULUAN

 

Pengertian Kapsul

Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana satu bahan macam obat atau lebih dan / atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Tergantung pada formulasinya kapsul dri gelatin bisa lunak dan bisa juga keras. Kebanyakan kapsul-kapsul yang sudah diedarkan dipasaran adalah kapsul yang semuanya dapat ditelan oleh pasien, untuk keuntungan dalam pengobatan. Begitu pula, kapsul dapat dibuat untuk disisipkan kedalam rektum sehingga obat dilepaskan dan diabsorpsi ditempat tersebut, atau isi kapsul dapat dipindahkan dari cangkang gelatin dan digunakan sebagai pengukur yang dini dari obat-obat bentuk serbuk Sedikitinya satu kapsul yang diperdagangkan, Theo-Dur Sprinkle ( Key Pharmacheutikal) yang dianjurkan dipakai dalam hal-hal sebagaia berikut, untuk anak-anak atau pasien lain yang tidak dapat menelan tablet atau kapsul. Dianjurkan agar isi kapsul, teofilin anhidrat dalam bentuk sustained release, ditaburkan diatas sedikit makanan lunak segera sebelum ditelan.

 

Kapsul, dari bahasa Latincapsula, “kotak kecil” memiliki banyak arti dalam bidang farmasi, kapsul adalah tabung kecil, dari zat yang mudah larut di air (semacam agar-agar) yang mengandung serbuk obat. Serbuk obat biasa dimasukkan kapsul karena lebih mudah ditelan dan menghindari rasa pahit.

sebuah ruangan kecil yang diluncurkan ke luar angkasa

Awalnya obat  dibuat dari tumbuhan keras, misalnya akar. Kulit kayu, dan kayu yang diberikan dalam bentuk kapsul. Setelah dikenal obat sintetik, kapsul lalu digunakan untuk pemberian obat yang tidak larut, misalnya : kalomel, garam bismuth, merkuri dan kapur.

 

Sediaan kapsul bisa digunakan untuk pemakaian dalam (secara oral, melalui hidung, melalui rongga tubuh) dan pemakaian Luar (ditaburkan dibagian luar tubuh). Kapsul bisa ditambahkan bahan bioadesif sehingga bisa melekat dan member efek dalam waktu lama.

 

 

 

Pengertian Umum

Sediaan kapsul merupakan partikel zat padat yang mempunyai ukuran 0,1- 10.000 μ. Dalam ilmu farmasi, sediaan kapsul dapat diartikan sebagai campuran homogen dua atau lebih bahan obat yang telah dihaluskan. Menurut farmakope Indonesia Edisi IV, sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.

Kapsul (FI,III) adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsulKeras dan lunak , Kapsul (FI,IV) adalah sediaan Padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut .

Cangkang dibuat dari :

  • Gelatin
  • Pati
  • Bahan Lain yang cocok (FI,Ed,IV)

 Kapsul memiliki nama lain :

  • Hard Capsule atau Kapsul Keras
  • Hard Gelatine Capsule atau Kapsul Lunak

Adapun pemerian dari kapsul adalah sedian bahan aktifnya dapat berbentuk padat atau sediaan padat dengan atau tampa bahan tambahan dan terbungkus cangkang kapsul yang keras terbuat dari gelatin .

Kapsul Berbentuk selindris dengan ukuran kapsul  bermacam – macam mulai yang terbesar 000(Untuk Hewan),00,0,1,2,3,4,dan 5.Dalam pengobatan lazim digunakan adalah 0,1,2,3 dan 4 . Kapasitas Kapsul kira – kira antara 30 mg – 600 mg dan tergantung berat jenis serbuknya.

Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu:

  • Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
  • Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
  • Lebih enak dipandang
  • Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
  • Mudah ditelan.

 

BAB II

ISI

 

PEMBAGIAN KAPSUL

Berdasarkan konsistensi cangkang kapsul

1.      Keras, terdiri 2 bagian, jika ditekan keras.

Cara buat : bisa diisi secara manual dan biasanya cangkang kapsul dpt dbeli / tdk dibuat sendiri. Kapsul ini lebih stabil karena diproduksi dengan tujuan single use.
**Berbahaya bila memasukkan obat dr bahan alam scr keseluruhan dg ampasnya, sebaiknya diekstraksi dulu.

 

2.    Lunak, terdiri 1 bagian, lebih kenyal, lunak. Pembuatan kapsul ini lebih sulit dibandingkan kapsul keras cz pembuatannya hrs sekaligus. Digunakan utk anak yg gak suka minum obat, misal vit.A, vit.E, minyak ikan. Stabilitas kapsul lunak lebih jelek dari pada kapsul keras karena kapsul lunak berbentuk cair.

 

Kapsul Gelatin yang Keras

Kapsul gelatin yang keras merupakan jenis yang digunakan oleh ahli farmasi masyarakat dalam menggabungkan obat-obatan secara mendadak dan dilingkungan para penbuat sediaan farmasi dalam memproduksi kapsul umumnya. Cangkang kapsul kosong dibuat darii campuran gelatin, gula dan air, jernih tidak berwarna dan pada dasarnya tidak memepunyai rasa. Gelatin, USP, dihasilkan dari hidrolisis sebagian dari kolagen yang diperoleh oleh kulit, jaringan ikat putih dan tulang belakang binatang-binatang. Dalam perdagangan didapat gelatin dlam serbuk bentuk halus, serbuk kasar, parutan, serpihan-serpihan atau lembaran-lembaran ( Gambar 6-6). Gelatin bersifat stabil diudara bial dalam keadaan kering, akan teteapi mudah mengalami peruraian oleh mikroba bila menjadi lembab atau bial disimpan dalam larutan berair. Oleh karena itu kapsul gelatin yang lunak mengandung lebih banyak uap air daripada kapsul keras, pada pembuatannya ditambahkan bahana pengawet utnuk mencegah timbulnya jamur dalam cangkang kapsul. Biasanyan kapsul keras gelatin mengandung uap air antara 9-12%. Bilamana disimpan dalam lingkungan dengan kelembaban yang tinggi, penambahan uap air akan diabsrobsi oleh kapsul dan kapsul kers ini akan rusak dari bentu kekerasannya. Sebaliknya dalam lingkingan udara yang sangat kering. Seabagian dari uap air yang terdapat dalam kapsul gelatin mungkin akan hilang, dan kapsul ini menjadi rapuh serta mungik akan remuk bila dipegang.

Karena uapa air bisa diabsorbsi atau dilpaskan olah kapsul gelatin, tergantung pada keadaan lingkungan, maka merupakan perlindungan fisik sederhana bila memasukan bahan higroskopis atau yang mudah mencair, Biala akan disimpan dalam ruangan dengan kelembapan tinggi, Bukan merupakan hal yang tidak lazim, kapsul dari bahan yang mudah dipenfaruhi kelembapan dikemas dalam wadah yang mengandung kantung”zat pengering” untuk mencegah kapsul mengabsorbsi uap air dari udara. Dengan atau tanpa”zat pengering” seperti itu kapsul umumnya harus disimpan dalam suasana dengan kelembapan yang rendah.

Walaupun gelatin tidak laurt dalam air dingin tetapi akan melunak setelah mengabsorbsi air yang beratnyabmencapai 10 kali berat gelatin. Beberapa pasien lebih senang menelannya dalam keadaan basah oleh air atau saliva, kerena kapsul ini akan melunak dan dan lebih dapat meluncur dalam tenggorokan dibandingkan dengan kapsui kering. Gelatin larut dalam air panas dan dalam cairan lambung yang hangat, kapsul gelatin melepaskan isinya dengan cepat. Gelatin sebagai protein yang dicerna dan diabsorbsi.

Cangkang kapsul kerasbgelatinharus dibuat dalam dua bagian yaitu badan kapsul dan bagian tutupnya yang lebih pendek. Kedua bagian saling menutupi bila dipertemukan, bagian tutup akan menyelubungi bagian tubuh secara tepat dan ketat. Angkang dibuat secara mekanis dengan mencelupkan batang atau pasak sebesar ukuran yang diinginkan kedalam suatu wadah yang penuh campuran gelatin yang sedang mencair, Kepekatannya diatur oleh temperatur sesuai apa yang diinginkan. Pasak ini terbuat dari bahan pangan yang disepuh perunggu ( manganese bronze) dan dilekatkan pada sebuah lempeng dan dapt mencapai 500 pasak per-lempeng. Tiap lempeng dapat diturunkan secara mekanis sehingga pasak-pasaknya dapat dicelup dalam wadah gelatin yang meleleh dalam periode waktu tertentu. Untuk mendapatkan bagian kapsul dengan panjang dan tebal yang diinginkan. Kemudian pasak-pasak dan lempeng tadi diangkat perlahan-lahan dari wadah gelatin dan gelatin yang melekat dikeringkan perlahan-lahan akibat pengaturan temperatur dan kelembapan udara. ( lihat gambar 6-7 dan 6-8A ). Bila sudah kering, tiap bagian dirapikan sesuai dengan panjangnya, lalu kedua bagian dipertemukan dengan menggunakan mesin, yang penting harus diperhatikan dinding bagian badan kapsul tebalnya harus sedemikian rupa agar bagian tutup dapat cukup dan tepat menyelubunginya. Biasanya pasak untuk bagian tutup pasti harus lebih besar sedikit dari pada pasak untuk bagian badan dari kapsul. Dalam produksi pencelupan, pengeringan, merapikan dan mempertemukan kedua bagian kapsul sebanyak pasak yang terdapat dalam lempeng berputar berulang-ulang memasuki dan keluar dari wadah gelatin leleh.

Beberapa metode pembuatan kapsul secara khusus terdapat pada pabrik farmasi. Satu cara pemberian warna pada gelatin digunakan dalam pembuatan kapsul. Pewarna yang dapat digunakan untuk membuat bagan dari badan dan tutup dari cangkang kapsul boleh warna yang sama maupun berlainan. Dengan berbagaia kombinasi dari bagian-bagian kapsul, akan lebih manis, jelas tampaknya dan kekhususan kapsul dapat disiapkan.

Kapsul tidak tembus cahaya dapat juga disiapkan untuk membuat produksi farmasi pemanis yang khas. Kapsul ini dibuat dengan menambahkan bahan yang tidak larut seperti titan oksida kedalam campuran gelatin. Kapsul untuk tembus cahaya yang berwarna dapat disiapkan dengan menggunakan kedua zat yaitu bahan pembuat tidak tembus cahaya dan pewarna.

Pengusaha pabrik dapat mengubah pembuatan pasak yang biasanya berbentuk bulat menjadi kapsul cangkang yang diproduksi mempunyai bentuk yang khas. Dengan meruncingkan ujung pasak ( cetakan ) pembuatan bagian badan cangkang kapsul dan membundarkan bagian tutupnya, seorang pengusaha pabrik menyiapkan kapsulnya mudah dibedakan dari kapsul produk lain.7 Pabrik lain menghasilkan kapsul dengan kedua ujung baik bagian badan maupun tutupnya meruncing tapi tidak sampai dengan ujungnya.8 Pengusaha pabrik lain-lainya juga membuat kekhususan dari kapsul tahan pecah, tahan bocor, dengan merekatkan sambungan antara kedua bagian cangkang kapsul menggunakan pita gelatin berwarna.9 Melepaskan pita jelas harus dengan merusak, sehingga pita tidak dapat dipasangkan kembali tanpa suatu usaha yang besar dan melekatkan lagi dengan gelatin. Gambar 6-8B menggambarkan penutupan kapsul.

Penemuan baru pada rancangan cangkang kapsul adalah the snap fitTM, coni- SnapTM dan coni- Snap suproTM sebagai suatu kapsul gelatin keras sebagaimana dilukiskan pada gambar 6-9 dan 6-10. Bentuk snap fitTM asli memungkinkan kedua belah cangkang kapsul secara sempurna bergabung pada celah pengunci pada dinding cangkang. Kedua celah ini cocok satu sama lainnya sehingga menjamin penutupan kapsul yang telah diisi. Selama proses penutupan tubuh kapsul dimasukan ketutup kapsul, dengan laju pengisian kapasitas tinggi dari mesin-mesin pengisi kapsul modern ( lebih dari 180.000 kapsul per jam ), sobeknya kapsul ( “ telescoping “ ) dan/peotnya cangkang kapsul terjadi dengan kontak yang sedikit antara kedua bagian bibir kapsul ketika keduanya bergabung. Masalah ini pada dasarnya terjadi pada cangkang kapsul yang berdinding lurus, mengakibatkan perkembangan “ Coni Snap Capsule” dimana bibir tubuh kapsul tidak lurus tetapi meruncing sedikit ( lihat gambar 6-10 ). Hal ini mengurangi bibir kapsul bersentuhan waktu penggabungan dan perlu untuk mengurangi sobeknya kapsul. Pada “ Coni Snap Supro Capsul” bagian atas kapsul diperpanjang sedemikian rupa, diatas bagian bawah yang hanya sisi yang dibundarkan, dapat dilihat pada (gambar 6-10). Membuka kapsul seperti itu yang sudah terisi adalah sulit karena permukaan sebelah bawah memberikan permukaan yang kurang mencengkam untuk menarik kedua belahan tersebut. Hal ini meningkatkan usaha pengamanan dai isi dan keutuhan kapsul. Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya dalam bab ini, pada pembbuatannya kapsul bisa dicetak dengan tulisan-tulisan monogram-monogram daripengusaha pabrik, berupa kekuatan atau kadar obatnya dalam kapsul, kode yang dirancang untuk mengidentifikasi produk, atau beberapa simbol lain supaya produknya menjadimkhas dan memudahkan untuk membedakan dari produk pabrik lainnya, dapat dilihat pada Gambar 6-11

 

  1. A.    Ukuran Kapsul

Kapsul gelatin kosong dibuat dengan berbagai macam ukuran, bervariasi baik panjang maupun diameternya. Pemilihan ukuran tergantung pada berapa banyak isi bahan yang akan dimasukan kedalam kapsul dan dibandingkan dengan kapasitas isi dari cangkang kapsul. Karena kepadatan dan penekanan dari serbuk atau campuran serbuk akan menentukan berapa jumlah yang dapat ditampung dalam kapsul karena tiap bahan mempunyai sifat-sifat tersendiri. Maka tidak ada pengaturan yang ketat untuk menentukan ukuran kapsul yang tepaat untuk diisi oleh serbuk atau formula tertentu. Bagaimanapun sebagai perbandingan dengan serbuk-serbuk yang dikenal ciri-ciri khususnya ( tabel 16-2). Dan mula-mula ditetapkan ukuran rata –rata dari kapsul yang dapat menampung bahan obat. Setelah percobaan-percobaan baru diambil kesimpulan akhir. Untuk diberikan kepada manusia, kapsul kosong ukuran berkisar daro 000 yang terbesar sampai no 5 yang terkecil yang ada dipasaran, baik yang berwana maupun yang tidak ( Gambar 6-12)10  Ukuran kapsul yang lebih besar dipakai dalam kedokteran hewan.

Kapsul gelatin keras memungkinkan ruang gerak yang lebih luas bagi penentuan obat dalam resep oleh seorang dokter, dimana seorang ahli farmasi dapat sasaran mendadak menyiapkan kapsul yang mengandng bahan obat secara tubggal atau dalam kombinasi dengan dosisi yang sesuai dengan kebutuhan seorang pasien tertentu. Tingkat keleluasaan ini merupakan kelebihan bentuk kapsul daripada tablet yang tidak disiapkan saat ini difarmasi masyarakat.

 

  1. B.     Persiapan Pengisian Kapsul Gelatin Keras

Persiapan pengisian kapsul gelatin keras dapat dibagi dalam tahapan-tahapan sebagai berikut:

  1. Persiapan dan pengembangan formulasi serta pemilihan ukuran kapsul
  2. Pengisian cangkang kapsul
  3. Pembersihan dan pemolesan kapsul yang tidak terisi

 

  1. C.    Formulasi kapsul dan Pemilihan Ukuran Kapsul

Umumnya kapsul gelatin keras dipakai untuk menampung isi antara sekitar 65 mg – 1 gram bahan serbuk, termasuk bahan obat dan bahan pengencer lain yang diperlukan. Sebagaimana terluhat pada tabel 6-2 kapsul terkecil

(no 5) biasanya dapat menampung isi paling sedikit 1 gram atau 65 mg serbuk dari jenis yang dipakai sebagai obat.Aggar kapsul dapat diisisecara penuh biasanya dipakai kapsul dengan ukuran terkecil, Biasanya bahan yang dibutuhkan paling sedikit 65 mg. Bila dosisi obat atau jumlah obat yang akan dimasukan tidak memenuhi untuk mengisi volume kapsul, maka diperlukan penambahan bahan pengisi yang cocok dalamjumlah yang tepat pada bahan obat supaya dapat memenuhi isi kapsul. Bila jumlah bahan obat yang akan diberikan dalam satu kapsul cukup besar untuk mengisi penuh kapsul, bahan pengisi tidak dibutuhkan, Laktosa biasanya dipakai sebagai bahan pengisi dalam pengisian kapsul.

Dalam banyak hal dimana jumlah obat yang dimasukan dalam satu kapsul, berada pada kisaran dosis lazim obat ; satu kapsul diminnum sebagai satu dosis pengobatan tersebut. Dalam hal lain khususunya bila jumlah obat yang merupakan dosis lazim jumlahnya terlalu besar untuk dimasukan kedalam satu kapsul, Untuk obat seperti itu, dosisinya dibagi-bagi dan diperlukan dua kapsul atau lebih. Bagi banyak zat obat , dosis pertama lebih besar daripada dosis-dosis berikutnya, dalam kasus seperti itu lebih banyak jumlah kapsul diperlukan pada awal terapi  daripada terapi selanjutnya. Pada umumnya mula-mula ditentukan jumlah obat yang akan dimasukkan kedalam sebauah kapsul dan baru kemudian jumlah bahan pengisi atau  bahan inert jika ada, berdasarkan kebutuhan tambahan dalam formulasi atau untuk memisahkan komponen kimia yang tidak tersatukan dalam formulasi atau sebagai pelincir untuk memudahkan mengalirnya serbuk ketika menggunakan mesin pengisi kapsul yang otomatis.

Magnesium stearat biasanya dipakai sebagai pelincir pada pembuatan kapsul dan tablet untuk memudahkan mengalirnya bahan obat  masuk kedalam mesin pembuat tablet atau kapsul. Meskipun sejumlah kecil dari magnesium stearat umum dipakai ( seringnya kurang dari 1%) karateristik  sebagai persediaan air dari bahan  yang tidak larut ini dapat menimbulkanpersoalan paa penetrasi dari bentuk sediaan padat oleh cairan lambung yang bertujuanmelarutkannya. Hambatan terhadap penetrasi cairan dan air dapat menunda kelarutan dan absorpsi obat. Dalam praktek penambahan surfaktan dalam formulasi tablet dan kapsul untuk membantu pembasahan dari bahan obat ketika masuk kedalam cairan pencernaan, secara luas diikuti dalam kondustri. Keuntungan dari penambahan zat pembasah dalam formulasi kapsul litium karbonat untuk menambahvkelarutan, telah didemonstrasikan.” Bahkan dalam beberapa hal dimana magnesium stearat atau pelincir lainnya yang tidak larut dalam air  tidak digunakan dalam formulasi kapsul, ketika gelatin dari cangkang kapsul melarut, Serbuk dari obat yang kelarutannya kecil, cenderung mengambang pada permukaan cairan dan menggumpal  untuk kemudian mengurangi kontak udara cairan dan bila pembasahan tidak terjadi secepatnya , pelarutan akan tertunda.

Apakah dengan adanya pelincir, Surfaktan atau beberapa bahan tambahan obat lainnya, formulasi dapat mempengaruhi bioavailabilitas bahan obat dan dapat menyebabkan  perbedaan efek obat, dimana bisa dihadapkan antara dua produk kapsul dengan bahan obat yang sama.

Campuran eutectic dari obat atau campuran obat yang cenderung mencair, mungkin membutuhkan pengisi atau absorben seperti magnesium karbonat, kaolin atau magnesium oksida ringan untuk memisahkan unsu-unsur yang bila terjadi kontak akan bereaksi secara kimia  dan mengabsorbsi bahan-bahan yang dapat mencair. Umumnya bila bahan-bahan ini digunakan untuk tujuan tersebut maka dipakai kurang lebih 120 mg untuk tiap kapsul. Obat-obat yang tidak tersatukan secara kimia dalam suatu formulasi, mungkin dapat dipisahkan secara fisika dengan cara yang sama. Metode lain untuk mengatasi obat-obat tidak tersatukan dalam kapsul yaitu dengan cara menempatkan bahan yang dapat mengganggu kedalam kapsul kecil, lalu kapsul kecil ini dimasukan kedalam kapsul yang lebih besar yang terisi komponen dari formulasi lainnya, disamping kapsul kecil maka tablet kompresi dapat juga digunakan untuk tujuan ini.

Penggunaan tablet kedalam kapsul juga merupakan hal yang biasa terjadi bila terpaksa harus mengisi sejumlah kecil kapsul segera sebelum digunakan, supaya tiap kapsul mengandung sedikit obat yang poten. Dalam hal ini ahli farmasi memasukan sebuah tablet kecil dari obat poten dengan kadar yang diinginkan kedalam tiap kapsul. Utnuk mengisi penuh ruangan kapsul yang tersisa dipakai sejumlah bahan khusus yang kurang penting supaya beratnya lebih sesuai dan/atau bila perlu ditambah bahan-bahan pengencer inert.

Bahan-bahan padat yang akan ditempatkan dalam kapsul harus tercampur sempurna sebelum kapsul dapat diisi. Harus dipertimbangkan masalah kepadatan dan ukuran partikel serbuk-serbuk yang diberikan dalam kombinasi bila akan diisikan kedalam kapsul. Campuran serbuk-serbuk lebih menyatu bila ukuran partikel dan kepadatannya hampir sama.

Kapsul gelatin tidak tepat untuk diisi cairan berair, karena air akan melunakkan gelatin dan menimbulkan kerusakan kapsul . Biasanya hal ini akan cepat menghilangkan kandungan cairan dari kapsul. Tetapi beberapa  cairan tertentu atau minyak atsiri yang tidak mengganggu stabilitas cangkang gelatin, mungkin dapat dimasukkan kedalam kapsul gelatin, lalu disegel untuk  menjamin penyimpanan cairan tersebut, Dalam skala kecil, seorang ahli farmasi biasanya mnmpatkan cairan kedalam badan cangkang kapsul dengan memakai penetes/pipet obat yang telah dikalibrasi, dengan hati-hati dan tidak ada cairan yang tumpah dari kapsul. Kemudian sikat bulu untu yang kecil daipakai untuk melapisi permukaan dalam bagian tutup kapsul dengan air atau cairan gelatin hangat lalu segera diselubungkan kepada bagian badan kapsul dengan satu kali gerakan memutar untuk meratakan cairan tadi sebagai segel. Dalam produksi skala besar cairan-cairan  ini ditempatkan dalam kapsul gelatin lunak yang disegel sewaktu proses pembuatannya dipabrik. Kapsul lunak akan dibahas kemudian dalam bab ini.

Daripada menempatkan ciran dalam kapsul mungkin dalam keadaan tertentu lebih baik mengabsorbsi sebagian cairan dengan suatu serbuk absorben yang inert. Kemudian serbuk ini dimasukan kedalam kapsul dengan cara yang biasa. Apabila cairan ini mudah menguap mungkin kapsulnya perlu disegel.

 

JUMLAH FORMULA YANG DISIAPKAN. Dalam industri dengan skala kecil atau besar, formula yang yang disiapkan  adalah jumlah obat dan pengisi yang dibutuhkan untuk dimasukan kedalam sejumlah kapsul yang diinginkan. Dalam skala industri ini berartiberibu-ribu kapsul. Sedangkandalam farmasi masyarakat mungkin satu resep perorangan hanya membutuhkan 6-12 kapsul dalam pengolahan pada saat itu. Adanya sedikit kehilangan bahan yang akan diisikan  selama pembuatan campuran (serbuk) atau diwaktu proses pengisian kapsul, tidak akan memberi pengaruh berarti pada penbuatan dalam industri, akan tetapi pada skala kecil misalnya pada pembuatan resep, kehilngan sedikit bahan yang akan diisikan dapat memberi akibat yang cukup besar untuk kapsul yang terakhir. Untuk menjamin isi yang cukup untuk kapsul terakhir padanpembuatan mendadak dari kapsul dalam jumlah kecil. Lingkungan farmasi umumnya memperhitungkan satu kapsul berlebih daripada yang diinginkan pada persiapannya. Ara ini tidak dapat dilakukanuntuk kapsul yang mengandung bahan-bahan yang dikontrol, karena jumlah obat yang digunakan dan yang disebutkan dalam resep harus sangata tepat.

 

PEMILIHAN UKURAN KAPSUL. Pemilihan dari ukuran yang paling baik ketika formulasi dikembangkan, karena jumlah bahan inert yang digunakan tergantung pada ukuran atau kapasitas kapsul yang dipilih. Apbila formulasi dari bahan obat tidak memerlukan pengisi untuk menambah jumlah serbuknya, maka ukuran kapsul boleh ditetapkan setelah pengembangan dan persiapan formulasi. Sebagaimana telah diketahui, untuk obat-obat dengan dosis besar, jumlah obat dalam kapsul mungkin tidak perlu sama dengan dosis obat tersebtut sepenuhmya. Kapsul lebih kecil mengkin dibutuhkan dalam keadaan-keadaan tertentu dimana obat akan dipakai oleh pasien yang sangat muda atau orang tua sekali dan mungkin diperlukan lebih dari satu kapsul  untuk memberikan dosis dari obat. Kejadian dimana diperlukan kekhususan untuk kapsul kecil, mula-mula ukuran kapsul ditetapkan dan formulasi dapat berdasarkan atas ukuran kapsul. Tergantung pada keadaan dan kebutuhan pasien, ukuran kapsul ditentukan berdasarkan formulasi atau formulasi terpaksa diubah oleh karena ukuran kapsul.

Agar kapsul diisi dengan baik, maka bagian badan kapsul yang diisi oleh campuran obat dan bagian tutupnya diselubungkan serapat-rapatnya. Bagian tutup bukan sja berfungsi sebagai penutup tapi juga menekan dan menahan, oleh karen itu ukuran kapsul harus dipilih sesuai kebutuhan.

 

Kriteria bahan aktif yg bisa diformulasikan utk :

Kapsul Keras &  Kapsul Lunak

  • Bentuknya kering, semisolid -> isinya serbuk, granul, butiran, tablet .
  •  Dpt diisi ddg bhn cair pi penutupan cangkang hrs tepat.
  • Stabil thdp pemanasan/pengeringan
  • Homogen
  • Inert terhadap cangkang
  • Zat aktif tidak mudah teroksidasi
  • Bentuknya harus cair.
  • Berupa minyak-minyak (lipofil).
  • Inert terhadap cangkang
  • Zat aktif labil terhadap pemanasan/pengeringan
  • Zat aktif mudah teroksidasi

 

  1. D.    Mengisi Cangkang Kapsul

Dalam pengisian kapsul dalam jumlah kecil di bidang farmasi biasanya digunakan metode punch. Dalam metode ini para ahli farmasimengabil sejumlah tertentu dalam kapsul untuk diisi obat dari wadah persediannya. Dengan menghitung kapsul yang dikeluarkan  sebagai langkah pertama, bukan mengambil kapsul kosong dari persediaan dan masing-masing lalu diisi, seorang ahli farmasi menghindari kesalahan dari jumlah kapsul yang diisi dan menghindarkan kapsul kosong dalam persediaan dari pencemaran yang mungkin terbawa melalui ujung-ujung jarinya. Serbuk yang akan dimasukan kedalam kapsul diletakan diatas selembar kertas bersih atau lempeng gelas atau lempeng porselen dan dengan sudip dijadikan seperti barang yang tingginya ¼ – 1/3 dari tinggi bagian bdan kapsul. Kemudian bagian badan kapsul yang kosong dipegang antara jempol dan telunjuk tangan lalu  dipukul-pukulkan / ditekan –tekankan (punch) secara vertikal kepada serbuk dengan betuk padatan tadi sehingga terisi penuh. Beberapa ahli farmasi dalam kerjanya memakai sarung tangan operasi atau sarung tangan dari karet  agar kapsul tidak tersentuh jari yang telanjang. Karena jumlah serbuk yang masuk kedalam kapsul tergantung pada tingkat penekanan, maka ahli farmasi akan menekannya setiap kali memasukan obat dengan gaya  dan tenaga yang sama dan setelah kapsul ditutup, ditimbang untuk mengetahui keseragaman dan ketelitian pengisian. Apabila bahan obat yang tidak berpotensi diisikan kedalam kapsul, kapsul pertama yang diisi harus ditimbang ( dengan menggunakan kapsul kosong yang sama ukurannya diletakkan pada piring timbangan sebelah kiri untuk menghitung berat cangkang). Untuk membantu menetukan ukuran  kapsul yang tepat dan tngkat tekanan yang digunakan pada waktu mengisi kapsul, kapsul-kapsul lain secara periodik ditimbang untuk mengamati keseragaman pekerjaan ini. Apabilaobat brpotensi yang diisikan , maka tiap kapsul harus ditimbang setelah pengisiannya untk menjamin ketepatannya. Pertimbangan seperti ini akan mencegah  terjadinya kesalahan mengisi, kurang tekanan atau kurang mengisikan obat. Setelah bagian badan kapsul diisi dan dtutup oleh bagian tutupnya, maka bagian badan diputar sambil ditekan perlahan-lahan agar menjadi padat sampai diujung tutupnya sehingga hasil produksi ini bagus penampilannya. Beberapa ahli farmasi malah memasukkan obat juga  kedalam bagian tutup kapsul sebelum dipertemukan dengan potongan badannya. Tetapi harus dijaga agar tidak terlalu penuh waktu mengisi kedua bagian kapsul. Bagian harus cukup ketika diselubungkan kebagian badan kapsul.

Bahan granul yang tidak mungkin dimasukan dalam kapsul dengan metode punch, mungkin harus dituangkan kedalam kapsul satu per satu dengan kertas  serbuk setelah ditimbang lebih dahulu.

Para ahli farmasi yang sehari-hari atau sering menyiapkan kapsul dapat menggunakan mesin kapsul yang dioperasikan dengan tangan. Mesin-mesin ini tersedia dengan kapasitas 24,96,100 dan 144 kapsul. Jika dioperasikan secara efisien, maka produksinya mencapai sampai sekitar 2.000 kapsul perhari kerja dengan mesin terkecil dan sampai 2.000 kapsul; perjam kerja dengan mesin terbesar ( Gambar 6-13).

Mesin-mesin yang dikembangkan untuk digunakan dalam bidang industri dapat secara otomatis membuka tutup dari kapsul kosong, mengisi dan memasang kembali tutupnya dan membersihkan bagian luar kapsul dengan kecepatan sampai 165.000 kapsul perjam perunit ( mesin ) (Gambar 6-14). Kebanyakan mesin industri pengisian kapsul dirancang untuk mengisi bagian badan kapsul dengan serbuk obat dan membuang kelebihannya sebelum ditutup ( Gambar 6-15A). Oleh karena itu formulasi setiap kapsul yang diolah stiap industri harus sedemikian rupa isi dari bagian mengandung jumlah serbuk sesuai dengan jumlah obat dan pengisi yang ada secara tepat. Pengamatan secara periodik dilakukan selama proses produksi dengan cara mengambil kapsul yang sedang diproduksi dan ditimbang untuk mengamati jumlah seluruh serbuknya dan menetapkan kadar dari bahan aktifnya. Gambar6-15B menggambarkan diagram aliran proses pengisian kapsul otomatis dimana sejumlah komponen dicampur dan diisikan kedalam kapsul.

USP mempunyai persyaratan standar untuk keseragaman isi dan perbedaan berat yang harus diterapkan untuk menjamin keseragaman tiap kapsul. Ringkasan pengujian ditetapkan sebagai berikut :

Keseragaman isi – tetapkan kadar 10 kapsul, satu per satu sebagaimana dicantumkan dalam monografi masing-masing bahan. Persyaratan untuk keseragaman dosis terletak antara 85 sampai 115% dari yang disyaratakan dalam monografi atau yang ditentukan dalam label. Bila suatu atau lebih unit dosis berada diluar batas tersebut, maka unit tambahan harus ditetapkan kadarnya dan selanjutnya diperoleh persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam USP.

Perbedaan berat.

  • KAPSUL KERAS – Timbang satu per satu secara seksama 10 buah kapsul, hati-hati dalam menjaga identitas tiap kapsul. Isi dari tiap kapsul dikeluarkan dengan cara yang sesuai, isi dari kapsul disatukan.

Timbang secara seksama kapsul kosong satu per satu dan hitung untuk tiap kapsul berat bersih dari isinya dengan cara menguragkan berat cangkang kapsul dari masing-masing berat kotor. Dari hasil penentuan kadar didapat sebagaimana diperinyahkan dalam monografi masing-masing, hitung kandungan zat aktif merata.

  • KAPSUL KERAS – Tentukan berat netto isi dari tiap kapsul sebagai berikut : Timbang dengan seksama 10 kapsul yang dimaksud satu per satu untuk mendapatkan berta kotornya, Hati-hati dalam menjaga identitas tiap kapsul. Kemudian kapsul dibuka dengan memotong dengan cara yang sangat tepat dengan alat pemotong yang kering seperti gunting atau pisau terbuka yang tajam dan mengeluarkan isinya dengan pencucian menggunakan pelarut yang tepat. Biarkan pelarut menguap dari cangkang pada temperatur kamar setelah jangka waktu sekitar 30 menit, lakukan tindakan pencegahan untuk menjaga jangan sampai kehilangan uap air. Timbang masing-masing cangkang dan hitung isi netto. Dari hasil penentuan kadar yang diperoleh sebagaimana diperintahkan dalam masing-masig monografi, hitung kandungan zat aktif dalam tiap kapsul, dengan anggapan distribusi zat aktif merata.

 

 

 

  1. E.     Membersihkan dan Mengilapkan Kapsul

Pada kapsul yang disiapkan dalam skala kecil maupun besar mungkin ada serbuk dan formulasinya yang berceceran diluar kapsul. Serbuk ini mungkin pahit atau tidak enak rasanya sehingga harus dibersihkan sebelum dikemas dan diedarkan demi penyempurnaan penampilannya dan untuk memelihara mutunya supaya tidak mempunyai rasa lain dalam pemakaiannya. Pada produksi skala kecil, kapsul ini dapat dibersihkan satu per satu  dengan kain kasa atau kain potongan kecil. Pada produksi skala besar umumnya mesin pengisi kapsul digabungkan dengan alat pembersih kapsul yang membersihkan bahan yang berlebih sebelum kapsul itu dilepaskan dari peralatannya. Gambar 6-16 memperlihatkan metode membersihkan dan mengkilapkan kapsul gelatin keras dengan menggunakan alat Accela-ota.

 

 

Kapsul Gelatin Lunak

Kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin di mana gliserin atau alkohol polivalen dan sorbitol ditambahkan supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik. Kapsul-kapsul ini yang mungkin bentuknya membujur seperti elips atau seperti bola dapat digunakan untuk diisi cairan, suspensi, bahan berbentuk pasta atau serbuk ‘leering.12 Biasanya pada pembuatan kapsul ini, mengisi dan menyegelnya dilakukan secara berkesinambungan dengan suatu mesin khusus. Kapsul lunak yang kosong dibuat dan diberi segel dalam keadaan kedap udara (untuk mencegah kempis dan saling melekat satu dengan lainnya), untuk pengisian kapsul akan dilakukan kemudian, tapi cara ini jarang dilakukan.

 

Kapsul gelatin lunak menjadi bermanfaat, bila diperlukan langsung disegel begitu obat masukke dalam kapsul. Kapsul menjadi sangat pen-ling’bila diisi dengan obat-obat cair atau larutan obat. Begitu juga obat dari bahan-bahan yang mudah menguap atau obat yang mudah mencair bila terkena udara. Untuk obat-obat ini lebih sesuai menggunakan kap­sul lunak daripada kapsul keras.

Kapsul lunak bentuknya bagus dan lebih mudah ditelan oleh pasien, Tetapi membuatnya tidak mudah kecuali dalam industri skala besar dan menggunakan peralatan khusus (Gambar 6-17).

 

  • Pembuatan Kapsul Gelatin Lunak

Kapsul gelatin lunak dapat dibuat dengan cara proses lempeng dengan menggunakan s.eperangkat cetakan untuk membentuk kapsul, atau dengan cara die process (berputar atau bolak-balik) yang lebih efisien dan pro-duktif. Yang dimaksud dengan proses lempeng adalah sebagai berikut: Selembar gelatin hangat yang tidak berwarna ditempatkan pada per mukaan cetakan bagian bawah dan obat yang cair dituangkan ke dalam-nya baru kemudian selembar gelatin lainnya diletakkan di atasnya dan ditekan. Jadi tekanan ini bertindak sebagai pembuat kapsul. Pengisian bahan obat dan pemasangan segelnya dilakukan dalam waktu yang ber-samaan secara serentak, kemudian kapsul yang sudah dicetak dipindahkan dan dicuci dengan pelarut yang tidak mengganggu atau merusak kapsul. Mesin-mesin yang berkecepatan tinggi telah dikembangkan untuk pem-buatan kapsul dengan cara proses lempeng dan  telah digunakan dalam industri sekarang ini.

Akan tetapi, kebanyakan pembuatan kapsul lunak dalam industri besar •dilakukan dengan cara rotary die process, suatu metode yang dikem­bangkan oleh Robert P. Scherer pada tahun 1933. Dengan metode ini eairan gelatin yang dituangkan dari tangki yang terletak di atas, diben-tuk menjadi dua buah pita yang berurutan oleh mesin rotary die (Gam-bar 6-18). Dalam waktu yang bersamaan bahan obat yang akan diisi-kan dan telah diukur, dimasukkan di antara kedua pita secara tepat, ketika itu dies membentuk kantung-kantung dari pita gelatin. Kemudian kantung-kantung gelatin yang telah terisi, disegel dengan tekanan dan panas dan kapsul-kapsul ini akan terlempar dari pita dengan proses yang

sama. Kapsul gelatin lunak dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk . antara lain, bundar, lonjong, bentuk pipa, membujur, dan lain-lainnya. Kapsul-kapsul tersebut dapat juga dibuat dengan satu atau dua macam warna, yang terakhir dengan dua macam warna diberikan dari pemakaian pita gelatin yang berbeda warnanya untuk membuat belahan kapsul. Mesin Kapsul Accogel merupakan penyesuaian yang modern dari metode ini dikembangkan oleh Lederle Laboratories, suatu mesin yang memungkin-kan pemasukan serbuk kering atau cairan ke dalam kapsul gelatin lunak. Dengan menggunakan suatu adaptor, mesin ini dapat memasukkan tablet yang dibentuk sebelumnya ke dalam lapisan gelatin.

Proses dengan die yang bolak-balik kerjanya sama dengan proses yang berputar dalam hal pembuatan pita gelatin dan digunakan untuk mengisi obat, tapi berlainan dalam proses pengisian obat. Pita-pita gelatin dima-sukkan di antara sepasang die yang vertikal dan secara terus-menerus mem-buka dan menutup membentuk jajaran-jajaran kantung pada pita gelatin. Kantung-kantung ini diisi dengan obat dan ditutup serta disegel, kemu-dian dibentuk dan dipotong dari lapisan, di mana kapsul tersebut men-jadi lebih baik setelah melalui mesin. Begitu kapsul ini dipotong dari pita, kapsul tersebut jatuh ke dalam tangki yang didinginkan, yang mencegah-nya untuk saling melekat satu sama lain dan menjadi tumpul.

  • Penerapan Pemakaian Kapsul Gelatin Lunak

Kapsul gelatin lunak dapat digunakan untuk mengisi macam-macam jenis bahan, bentuk cair dan kering. Cairan yang dapat dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak termasuk:13

  1. Yang tidak  tersatukan dengan air, cairan yang mudah menguap dan
    tidak menguap, seperti minyak menguap dan minyak nabati,
    hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon alifatik, hidrokarbon yang
    diklorinasi, eter, ester, alkohol dan asam organik.
  2. Yang tersatukan dengan air, cairan yang tidak menguap seperti poli
    etilen glikol dan surfaktan nonionik seperti polisorbat 80.
  3. Yang tersatukan dengan air dan kelompok komponen yang tidak
    menguap seperti propilen glikol dan isopropil alkohol, tergantung
    pada faktor-faktor seperti konsentrasi yang diperlukan dan keadaarr
    kemasannya.

Cairan yang mudah berpindah ke cangkang kapsul tidak dapat dimasuk­kan ke dalam kapsul gelatin lunak. Bahan-bahan ini termasuk air di atas 5%, senyawa organik yang larut dalam air dengan berat molekul rendah dan senyawa yang mudah menguap seperti alkohol keton, asam amino dan ester-ester.

Zat padat dapat dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak dalam ben­tuk larutan dalam cairan pelarut yang cocok sebagai suspensi atau sebagai serbuk kering, granul atau bahan yang dibentuk pelet.

Di antara obat-obat dalam perdagangan yang disiapkan dalam kapsul
gelatin lunak adalah: ethchlorvynol (Placidyl, Abbott), demeclocycline
HC1 (Declomycin, Lederle), chlorotrianisene (TACE, Merrell Dow), chloral hydrate (Noctec, Squibb), digoxin (Lanocaps, Burrough Wellco-me), vitamin A dan vitamin E.           

Pengawasan, Perhitungan, Pengemasan dan Penyimpanan Kapsul

Kapsul-kapsul hasil produksi skala kecil ataupun skala besar tidak hanya diuji tentang kadar dan keseragamannya saja, tetapi juga harus dilakukan pemeriksaan secara visual maupun elektronik, supaya tidak terdapat suatu kekurangan pada penampilannya (Gambar 6-19). Semua kapsul yang diproduksi dengan metode yang sama harus seragam dan sesuai dengan warna, isi dan bentuknya. Di mana seorang ahli farmasi secara mendadak

membuat campuran obat untuk diisikan ke dalam kapsul di farmasi masyarakat, dia harus hati-hati dalam menyiapkan kapsul yang seragam dan sama. Dalam pembuatan kapsul skala besar, mesin pembuat kapsul otomatis yang berkapasitas tinggi mampu memproduksi sejumlah besar kapsul secara serentak dan hal ini harus diawasi secara visual atau secara elektronik, setelah kapsul yang diproduksi meninggalkan mesin dan masuk ke dalam ban berjalan. Bila sejumlah kapsul bergerak/berjalan terlalu cepat maka beberapa kerusakan mungkin terjadi dalam mekanisme pem­buatan kapsul ini dan perlu diperiksa oleh masinisnya.

Dalam bidang farmasi kapsul-kapsul yang dibuat bVru atau kapsul yang diambil dari kemasan dalam persediaan kapsul dari pabrik biasanya dihi-tung dengan tangan, dengan menggunakan nampan penghitung yang sudah dirancang untuk mempermudahkan perhitungan dan menjamin kebersihan pemindahan kapsul ke dalam wadah yang terakhir. Nampan hitung Abbott seperti dilukiskan pada Gambar 6-20, merupakan salah satu contoh nampan hitung. Dalam menggunakan nampan ini, se-orang ahli farmasi akan menuahgkan kapsul atau tablet dari sum-bernya ke dalam nampan yang bersih dan dengan menggunakan su serbuk kering, granui atau bahan yang dibentuk pelet.

Di antara obat-obat dalam perdagangan yang disiapkan dalam kapsul gelatin lunak adalah: ethchlorvynol (Placidyl, Abbott), demeclocycline HC1 (Declomycin, Lederle), chlorotrianisene (TACE, Merrell Dow), chloral hydrate (Noctec, Squibb), digoxin (Lanocaps, Burrough Wellcome), vitamin A dan vitamin E.

 

Pengawasan, Perhitungan, Pengemasan dan Penyimpanan Kapsul

Kapsul-kapsul hasil produksi skala kecil ataupun skala besar tidak hanya diuji tentang kadar data keseragamannya saja, tetapi juga harus dilakukan pemeriksaan secara visual maupun elektronik, supaya tidak terdapat suatu kekurangan pada penampilannya (Gambar 6-19). Semua kapsul yang diproduksi dengan metode yang sama harus seragam dan sesuai dengan warna, isi dan bentuknya. Di mana seorang ahli farmasi secara mendadak membuat campuran obat urttuk diisikan ke dalam kapsul di farmasi masyarakat, dia harus hati-hati dalam menyiapkan kapsul yang seragam dan sama. Dalam pembuatan kapsul skala besar, mesin pembuat kapsul otomatis yang berkapasitas tinggi mampu memproduksi sejumlah besar kapsul secara serentak dan hal ini harus diawasi secara visual atau secara elektronik, setelah kapsul yang diproduksi meninggalkan mesin dan masuk ke dalam ban berjalan. Bila sejumlah kapsul bergerak/berjalan terlalu cepat maka beberapa kerusakan mungkin terjadi dalam mekanisme pem­buatan kapsul ini dan perlu diperiksa oleh masinisnya.

Dalam bidang farmasi kapsul-kapsul yang dibuat baru atau kapsul yang diambil dari kemasan dalam persediaan kapsul dari pabrik biasanya dihi-tung dengan tangan, dengan menggunakan nampan penghitung yang sudah dirancang untuk rnempermudahkan perhitungan dan menjamin kebersihan pemindahan kapsul ke dalam wadah yang terakhir. Nampan hitung Abbott seperti dilukiskan pada Gambar 6-20, merupakan salah satu contph nampan hitung., Dalam menggunakan nampan ini, seorang ahli farmasi akan menuangkan kapsul atau tablet dari sum-bernya ke dalam nampan yang bersih dan dengan menggunakan sudip menghitung jumlah kapsul atau tablet yang diperlukan, setelah dihitung disapunya ke dalam bak. Bila jumlah yang sudah betul ber-ada dalam’ bak, ahli farmasi menutupkan penutup bak, mengam-bil kembali nampan, mengembalikan kapsul-kapsul yang tidak ter-hitung ke dalam wadah kapsul yang belum dihitung, yang letaknya di mulut bagian belakang nampan tersebut, tempatkan isi dari resep pada bagian bak yang terbuka dan dengan hati-hati pindahkan kapsul atau tablet tadi ke dalam wadah, dengan cara ini kapsul atau tablet akan tetap tidak tersentuh oleh tangan ahli farmasi. Untuk mencegah pencemaran jika telah selesai menghitung, nampan harus dibersihkan, terutama setelah digunakan untuk menghitung tablet yang tidak disalut, karena serbuk cenderung menempel pada nampan.

Dalam skala besar, seperti yang terjadi dalam farmasi rumah sakit, mesin hitung otomatis yang kecil dan mesin pengisi wadah menjadi lebih populer dan berguna. Beberapa mesin hitung ini diperlihatkan dalam Gam-bar 6-21 dan 6-22.

Dalam skala industri, bentuk sediaan padat dapat dihitung mengguna-kan semacam nampan hitung yang besar. Operatornya menuangkan se-jumlah dosis di atas nampan dengan kolom-kolom dalam jumlah tertentu, memutar nampan sampai setiap kolom terisi tablet atau kapsul, dan sisanya dibiarkan ke luar dari nampan. Kemudian yang telah dihitung da­lam kolom tadi dipindahkan ke dalam wadah. Metode ini secara luas telah diganti dengan peralatan yang sangat otomatis, baik dalam perhitungan maupun penuangannya ke dalam wadah. Mesin-mesin telah dikembangkan untuk menghitung dan mengisi berlusin-lusin atau lebih wadah secara simultan, pemasangan tutup, menggerakkan botol yang telah diisi dalam jalur produksi, di mana pengawasan pemasakan label dan pengemasan akhir memasukkan ke dalam karton dilakukan dengan sekali tempuh. Gambar 6-23 memperlihatkan salah satu dari mesin tersebut.

Kapsul biasanya dikemas dalam wadah dari plastik, beberapa berisi kan-tung bahan petigering untuk mencegah terjadinya absorpsi kelebihan uap air oleh kapsul. Kapsul lunak mempunyai kecenderungan yang lebih besar dibandingkan dengan kapsul keras untuk melunak dan melekat satu sama lainnya. Kapsul-kapsul ini haras disimpan pada tempat yang dingin dan keririg. Pada kenyataannya semua kapsul tahan lama disimpan dalam wadah yang tertutup dengan segel di tempat dingin dengan kelembapan rendah.

Unit dosis dan kemasan dalam strip dari sediaan bentuk padat, khu-susnya oleh seorang ahli farmasi diberikan pada pelayanan di rumah perawatan orang tua dan rumah sakit, menyediakan pemeliharaan keber-sihan dari obat-obatan, memudahkan pengenalan dan keamanan dalam pertanggungjawaban pengobatan. Jenis peralatan untuk mengemas strip dalam skala kecil dan kemasan unit dosis kapsul dan tablet dalam per-dagangan di perlihatkan berturut-turut dalam Gambar 6-24 dan 6-25.

 

 

(•-.■•

Kapsul – Kapsul Resmi

Dikenal lebih dari beratus-ratus obat resmi dalam bentuk kapsul, me-wakili kelompok obat-obat yang sangat luas. Sebagai contoh dari obat ini didapat dalam Tabel 6-3. Sebagai tambahan, beberapa ratus produksi obat lain yang ada dalam perdagangan dalam bentuk kapsul. Kebanyakan kapsul resmi yang dikenal mengandung satu macam obat. Hal ini menun-jukkan praktek pengobatan masa kini, di mana penulisan resep diutama-kan untuk menyembuhkan penyakit dengan satu macam obat. Jika lebih dari satu macam obat diperlukan, dapat dituliskan produk obat dalam kombinasi atau obat yang terpisah-pisah. Produk obat kombinasi biasanya berada di antara obat-obat yang dijual bebas di mana pasien dapat me-mesan untuk pengobatan sendiri gejala-gejala yang kompleks seperti flu.

 

Bentuk-bentuk Kapsul yang Khusus

Terdapat beberapa bentuk kapsul khusus yang mengandung obat-obat yang harus di lepaskan secara pelepasan kendali.

 

 

 

CARA PEMBUATAN DALAM RESEP

 

Konsitensi obat yang dimasukan kedalam kapsul dapat berupa serbuk , zat cair , granul .

Contoh :

Yang Berupa Serbuk                :          Erythrocin caps

                                                            Incidal caps

                                                            Kemicetin caps.

Yang Berupa Cairan                :          Oleum Chenopodii

Yang Berupa Granul               :           Eryc caps

                                                            Excelase caps

Hard caps                               :            Librium,Terramycin,Juvelon

Soft caps                                :            Natur-E 100 .Super Tetra, Levertran caps

 

Kapsul memiliki  sifat – sifat yang menguntungkan yaitu :

1.    Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi

2.    Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak

3.    Tepat untuk Oat yang teroksidasi dan mempunyai bau dan rasa yang tidak enak

4.    Bentuk Kapsul Mudah ditelan dibanding bentuk tablet

5.    Catatan            : Setelah cangkang larut dalam lambung dan bahan aktif bebas serta

6.    terlarut maka akan terjadi proses absoropsi yang terjadi di Gastro  

7.    intestinal (GIT).

 

Pembuatan kapsul dengan cara yaitu bila obat – obatanya berupa , maka setelah obat – obataya dan bahan tambahan / pengisi dicampur dan diserbukan ( Cara Seperti pada pembuatan serbuk ).

Lalu dibagi – bagi sama banyak . Kemudian dimasukan kedalam kapsul .Pilih kapsul yang sesuai dengan volume serbuknya .Bila setelah obat dimasukan ke dalam kapsul dan apabila ada serbuk yang melekat pada kapsul ,maka kapsul tersebut dibersihkan dengan kapas atau kertas tissue.

 Penyimpanan disimpan ditempat yang sejuk kering , tertutup rapat dan diberi zat pengering .Bila kapsul disimpan ditempat yang kelembapanya rendah ,maka kapsul akan rapuh .Bila kapsul disimpan di kelembapan yang tinggi maka kapsul akan lembek ( Saling melekat ).

 

 

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sediaan kapsul adalah bahan yang dapat merusak cangkang kapsul antara lain adalah :

1.Mengandung campuran eitecticum (memiliki titik lebur lebih rendah daripadatitik lebur semula pada zat yang dicampur) sehingga menyebabkan kapsul rusak atau lembek. Hal ini diatasi dengan menambahkan baha yang inert pada masing-masing bahan, baru kedua bahan dicampurkan.

2.Mengandung zat yang higroskopis. Serbuk yang mudah mencair seperti KI, NaI, NaNO2 akan merusak dinding kapsul sehingga mudah rapuh karenameresap air dari cangkang kapsul. Sehingga penambahan bahan inert dapatmenghambat proses ini.4

            3.Serbuk yang mempunyai bobot jenis ringan atau berbentuk kristal harus digerusterlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam kapsul.

4.Bahan cairan kental dalam jumlah sedikit dapat dikeringkan denganmenambahkan bahan inert baru dimasukkan ke dalam kaspul.

5.Untuk minyak lemak dapat langsung dimasukkan dalam kapsul kemudianditutup tetapi minyak yang mudah menguap harus diencerkan terlebih dahuludengan minyak lemak sampai kadarnya 40% sebelum dimasukkan ke dalamkapsul agar tidak merusak dinding kapsul.

 

BAB III

KESIMPULAN

 

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah :

  1. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkangkeras atau lunak yang dapat larut
  2. Kapsul terdiri atas kapsul keras (capsulae durae) dan kapsul lunak (capsulae molles).
  3. Kapsul harus memiliki syarat sebagai berikut yaitu keseragaman bobot, waktu hancur, keseragaman sediaan dan uji disolusi.
  4. Kapsul selain memiliki keuntungan juga memiliki kerugian.
  5. Dalam pembuatan sediaan kapsul harus diperhatikan sifat dari bahanyang dipergunakan.
  6. Kapsul dapat diisi dengan 3 cara yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin dan dengan alat mesin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV . Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Anief, Moh. 2007.Farmasetika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Syamsuni. 2006.

Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Penerbit BukuKedokteran. Jakarta.

 

http://ritariata.blogspot.com/2010/01/capsulle-dosage-formsediaan-kapsul.html

http://malugada.com/capsulae-kapsul.html

 

TUGAS KIMIA FORENSIK

0

BAB I

PENDAHULUAN

 

Setiap manusia memiliki golongan darah yang berbeda – beda. Ada yang bergolongan darah A , B , AB dan O. Mengetahui golongan darah mempunyai beberapa manfaat yang sangat penting. Misalnya dalam keadaan genting, tiba – tiba kita membutuhkan darah maka kita tidak perlu repot – repot karena kita sudah mengetahuinya. Golongan darah tersebut dapat diketahui melalui tes golongan darah. Selain itu, setiap orang juga memiliki waktu koagulan atau waktu pembekuan darah yang berbeda – beda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Dan setiap orang juga memiliki tensi yang berbeda – beda pula. Tensi manusia dewasa yang normal adalah 120/80. dalam percobaan kali ini kita akan mencoba untuk mengetahui itu semua yaitu mngetahui golongan darah, waktu koagulan dan tensi.

Berdasarkan ruang lingkup dan objek bahasannya, genetika populasi dapat dikelompokkan sebagai cabang genetika yang berfokus pada pewarisan genetik.Misalnya permasalahan terkait dengan frekuensi alel penentu golongan darah serta persebaran gen atau penyakit dalam suatu populasi tertentu.

Sebagian besar gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir dalam lebih dari dua bentuk alel. Golongan darah ABO pada manusia merupakan satu contoh dari alel berganda dari sebuah gen tunggal. Ada empat kemungkinan fenotip untuk untuk karakter ini:

Golongan darah seseorang mungkin A, B, AB atau O. Huruf-huruf ini menunjukkan dua karbohidrat, substansi A dan substansi B, yang mungkin ditemukan pada permukaan sel darah merah. Sel darah seseorang yang mungkin mempunyai sebuah substansi (tipe A atau B), kedua-duanya (tipe AB), atau tidak sama sekali (tipe O).

Kesesuaian golongan darah sangatlah penting dalam transfusi darah.Jika darah donor mempunyai faktor (A atau B) yang dianggap asing oleh resipien, protein spesifik yang disebut antibodi yang diproduksi oleh resipien akan mengikatkan diri pada molekul asing tersebut sehingga menyebabkan sel-sel darah yang disumbangkan akan menggumpal. Penggumpalan ini dapat membunuh resipien.

Keempat golongan darah dihasilkan dari berbagai kombinasi antara tiga alel yang berbeda dari satu gen, disimbolkan sebagai IA (untuk karbohidrat A), IB (untuk karbohidrat B) dan i (menghasilkan karbohidrat yang bukan A maupun B).Ada enam genotip yang mungkin. Alel IA dan IB kedua-duanya dominan terhadap alel i. Jadi, individu IA IA dan IA i mempunyai golongan darah tipe A, dan IBIB dan IBi mempunyai tipe B. Homozigot resesif, ii, mempunyai golongan darah tipe O, sebab tidak ada substansi A maupun B yang diproduksi. Alel IA dan IB adalah kodominan; yang mana keduanya diekspresikan dalam fenotip dari heterozigot IA IB, yang memiliki golongan darah tipe AB.

Pengertian terkait dengan komposisi genetika pada populasi dan pemindahan gen dari suatu generasi ke generasi berikutnya sangat penting untuk dikaji sehubungan dengan perubahan komposisi genetika pada populasi akibat seleksi alam maupun seleksi buatan.

Saat ini genetika kuantitatif membantu dalam menentukan apakah suatu populasi mempunyai potensi untuk diseleksi mana yang paling efisien (Suryo, 1992).

Hardy dan Weinberg (1908) adalah pakar matematika yang menemukan dasar-dasar yang ada hubungannya dengan frekuensi gen di dalam populasi yang dikenal dengan prinsipequilbrium Hardy Weinberg.

 

Prinsip”Equilibrum-Hardy Wenberg”.

Populasi harus memenuhi beberapa syarat agar berada dalam keadaan seimbang dan dapat memenuhi hukum ”Equilibrum Hardy-Wenberg”.

Beberapasyaratnya antara lain: a) Tidak terjadi mutasi. Jika terjadi mutasi maka frekuensi gen atau genetik yang muncul akan terjadi perubahan. b) Tidak terjadi migrasi, karena migrasi dapat menyebabkanperpindahan gen antara suatu populasi dengan populasi yang lain. c) Jumlah populasi besar. Jumlah populasi yang besar dapat mempermudah untuk melihat perbandingan setiap frekuensi gen atau genetik yang muncul. d) Random genetic drift. Perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. e) Tidak terjadi seleksi alam. f) Adanya perkawinan secara acak. Perkawinan secara acak dapat memperbanyak variasi genetik. (Ridley 1993: 131; Russell 1994: 504; Campbell dkk 2002: 266). Dalam hukum Hardy-Wenberg, keseimbangan akan terpenuhi jika dapat memenuhi persamaan berikut:

A (p) a (q)

A (p) AA(p2) Aa(pq)

a (q) Aa(pq) aa(q2)

(p + q)2 = 1 jadi p + q = 1 karena p= frekuensi alel A, q = frekuensi alel a jadi, p2 + 2pq + q2 = 1 keterangan:a) p adalah alel dominan. Apabila dominan homozigot dilambangkan dengan p2. b) pq adalah sifat dominana heterozigot dan c) q adalah alel resesif dan dilambangkan dengan q2 (Suryo 1994: 379).

Populasi yang termsuk dalam hukum Hardy-Wenberg adalah populasi yang jumlah frekuensi gen atau alel tetap pada setiap generasi. Jadi memenuhi syarat hukum Hardy-Wenberg.

 

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Gen dalam Populasi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi gen antara lain:

a) Terjadinya mutasi. Mutasi dapat mengakibatkan perubahan genotype sampai perubahan fenotipe pada suatu organisme. Mutasi kromosom dapat menyebabkan perubahan fenotipe pada makhluk hidup atau tidak berdampak sama sekali sehingga tidak terjadi perubahan fenotipe atau penampakan (Russell 1994: 378).

b) Terjadinya seleksi alam. Kemampuan organisme untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang berbeda-beda. Organisme yang mampu beradaptasi akan dapat terus mempertahankan kelestarian dirinya sementara organisme lain yang kemapuan beradaptasinya rendah akan mengalami seleksi alam hinga akhirnya punah. Adaptasi status organisme untuk terus bertahan hidup merupakan proses terjadinya evolusi. Seleksi alam sangat mempengaruhi frekuensi gen, apabila suatu organisme dalam populasi mengalami kepunahan akibat seleksi alam maka frekuensi gen dapat berkurang seiring dengan kepunahan organisme tersebut (Klug & Cummings 1994: 739–740).

c) Mekanisme pemisahan, yaitu setiap mekanisme yang menghambat terjadinya pertukaran gen. Mekanisme dapat meliputi mekanisme geografis atau mekanisme lain yang menghalangi pertukaran gen dalam suatu populsi yang berada pada daerah yan sama (Suryo 1994: 384).

d) Genetics drift, yaitu berubahnya frekuensi gen dalam statu populasi.Frekuensi gen dalam suatu populasi dapat naik-turun karena setiap individu dalam populasi memiliki alel tertentu yang keadaannya homozigot atau heteroziot. Luas fluktuasi frekuensi gen disebut dengan “RandomGenetics Drift” (Suryo 1994: 388).

e) Gene flowGene flow dapat terjadi apabila statu individu pergi meninggalkan populasi asal atau melakukan emigrasi ke populasi lain dan masuknya individu ke dalam populasi yang berbeda sehingga dapat mengakibatkan perubahan alel pada individu (Klug & Cummings 1994: 745).

f) Inbreeding, yaitu perkawinan antara individu yang memiliki hubungan keluarga yang dekat. Inbreeding mengakibatkan frekuensi gen tetap sehingga variasi dalam populasi akan berkurang (Klug & Cummings 1994: 745)

 

Fenomena Inbreeding

Inbreeding, yaitu perkawinan antara individu yang memiliki hubungan keluarga yang dekat. Inbreeding dapat mengakibatkan frekuensi gen tetap sehingga variasi dalam populasi akan berkurang (Klug & Cummings 1994: 745).

Inbreeding digunakan untuk menggambarkan berbagai fenomena yang terkait dengan perkawinan antar kerabat dekat yang dapat meningkatkan homozigositas genotipe.Terjadi perbedaan antara berbagai ahli dalam mengartikan inbreeding. Hal ini dikarenakan berbedanya populasi yang digunakan oleh para ahli tersebut dalam menghitung inbreeding.

Terdapat 3 definisi inbreedingyangbiasa digunakan yaitu:

1.    Pedigree inbreeding

Suatu organisme dianggap inbrida ketika inbrida tersebut berasal daru nenek moyang atau tetua asal yang sama. Informasi silsilah organisme tersebut dapat digunakan untuk menentukan koefesien inbreeding (F).

2. Inbreeding pada persilangaan terkendali

Suatu individu akan dianggap sebagai inbrida jika tetuanya memiliki hubungan yang lebih dekat dibandingkan dengan individu yang dipilih secara acak. Tipe inbreeding seperti ini sangat tergantung dengan kawin acak pada populasi dengan ukuran yang sama.

3. Inbreeding akibat sebagian dari populasi

Terjadinya inbreeding yaitu benar – benar dikarenakan ukuran populasi yang dibatasi dan hasil dari kecenderungan genetik ketika suatu populasi sudah  dikelompok-kelompokan.

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

 

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian yang cair dan bagian yang padat. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah yakni arteri, vena, dan kapiler.

 

A. Darah

1.Fungsi Darah

Darah berfungsi antara lain sebagai:

  1. Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel tubuh.
  2. Mengangkut osigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
  3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme misalnya karbondioksida, dari seluruh sel tubuh ke organ-organ ekskresi, misalnya paru-paru
  4. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran
  5.  Memelihara keseimbangan cairan tubuh
  6. Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain, yang dijalankan oleh sel-sel darah putih atau leukosit
  7. Memelihara suhu tubuh (suhu tubuh manusia dipertahankan pada kondisi normal, yaitu sekitar 37 oC.

 

2.Komponen darah

 

 

a. Plasma darah

Plasma darah terutama atas 90% air dan 10% bahan-bahan terlarut yang terdiri atas 7% protein, 1% garam-garam mineral, dan 2% lemak. Fungsi plasma darah, antara lain

  1. Sebagai pelarut bahan-bahan kimia
  2. Membawa mineral-mineral telarut, glukosa, asam amino, vitamin, karbondiosida (sebagai ion hydrogen karbonat), dan bahan-bahan buangan.
  3. Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin.
  4. Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel

 

b. Sel-sel darah

  1. 1.    Sel darah merah (eritrosit)

        Ciri-ciri eritrosit adalah berbentuk seperti cakram bikonkaf, berdiameter 7-8µm, tebalnya 1-2 µm, bersifat elastis serta tidak memilki inti ( pada eritrosit tua). Fungsi: Mengangkut oksigen dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh tubuh.

  1. 2.    Sel darah putih (Leukosit)

Ciri leukosit yaitu  ukuran leukosit lebih besar dari eritrosit tetapi jumlahnya di dalam tubuh jauh lebih sedikit yaitu sekitar 5-10 ribu µl, tidak berwarna dan berinti.

Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dikelompokkan menjadi:

a) Granulosit (leukosit bergranula)

1)   Neutrofil, plasmanya bersifat netral, inti selnya seringkali berjumlah banyak dengan bentuk bermacam-macam, bersifat fagositosis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan mati.

2)   Eosinofil, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna merah tua bila  ditetesi  eosin, bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi.

3)   Basofil, plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru jika ditetesi larutan basa, jumlahnya bertambah banyak jika terjadi infeksi, bersifat fagosit, mengandung heparin, yaitu zat kimia anti penggumpalan.

b) Agranulosit (leukosit tidak bergranula)

1)   Limfosit, tidak dapat bergerak, berinti satu, ukuran ada yang besar dan ada yang kecil, berfungsi untuk membentuk antibodi.

2)   Monosit, dapat bergerak seperti Amoeba, mempunyai inti yang bulat atau bulat panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.

  1. 3.    Keping-keping darah (Trombosit)

Ciri keping darah berbentuk tidak teratur dan tidak berinti, berukuran lebih kecil dari sel darah merah. Berfungsi dalam pembekuan darah.

 

 

Proses pembekuan darah

Jika suatu jaringan tubuh terluka maka trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin). Enzim ini akan mengubah protrombin menjadi trobin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Protrombin merupakan protein yang tidak stabil yang dibentuk di hati dan dengan mudah dapat pecah menjadi senyawasenyawa yang lebih kecil, salah satunya adalah trombin. Selanjutnya, trombin mengubah fibrinogen (larut dalam plasma darah) menjadi fibrin (tidak larut dalam plasma darah) yang berbentuk benang-benang halus. Benang-benang halus ini menjerat sel-sel darah merah dan membentuk gumpalan sehingga darah membeku. Jika luka seseorang hanya di permukan otot, biasanya darah cepat membeku. Tetapi, bila luka lebih dalam, diperlukan waktu yang lebih lama agar darah membeku.

Untuk lebih jelasnya perhatikan skema di bawah ini!

 

pecah mengeluarkan

Trombosit                                          Trombokinase

 

vit. K

Protrombin                                          Trombin

ion Ca2+

 

menjadi

Fibrinogen                                           Fibrin

 

  1. c.    Golongan Darah

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisisgagal ginjalsyok, dan kematian.

Seorang yang mengalami kekurangan darah dapat diber tambahan darah dari orang lain. Hal yang disebut trasnsfusi darah. Orang yang menerima darah disebut resipien. Sedangkan pemberi darah disebut donor. Ada beberapa macam penggolongan darah yaitu system ABO, system Rh, atau system MN. Berdasarkan system ABO, darah manusia dikelompokkan manjadi empat macam golongan darah. Penggolongan ini berdasarkan senyawa Aglutinogen dan Aglutinin dalam darah. Aglutinogen  merupakan senyawa protein darah yang terdapat pada sel-sel darah merah dan berfungsi sebagai antigen. Ada 2 macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Aglutinin adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma darah. Berfungsi antibody.

Dalam system ABO, berdasarkan senyawa aglutinogen da aglutini dalam darah,  darah dapat dikelompokkan menjadi:

  1. Golongan darah A, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan agluitinin β (anti B)
  2. Golongan darah B, yaitu darah  yang memiliki aglutinogen B dan agluitinin α (anti A)
  3. Golongan darah AB, yaitu darah  yang memiliki aglutinogen A dan B, tetapi tidak mempunyai aglutinin α dan β.
  4. Golongan darah O, yaitu darah  yang tidak memiliki aglutinogen A dan B, tetapi memiliki aglutinin α dan β.

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

  • Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
  • Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
  • Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
  • Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia Pewarisan.

 

Tabel 1 : Tabel Frekuensi Penyebaran Golongan Darah

Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.

Populasi O A B AB
Suku pribumi Amerika Selatan 100%
Orang Vietnam 45.0% 21.4% 29.1% 4.5%
Suku Aborigin di Australia 44.4% 55.6%
Orang Jerman 42.8% 41.9% 11.0% 4.2%
Suku Bengalis 22.0% 24.0% 38.2% 15.7%
Suku Saami 18.2% 54.6% 4.8% 12.4%

 

 

Tabel 2: Tabel pewarisan golongan darah kepada anak

Ibu/Ayah

O

A

B

AB

O

O

O, A

O, B

A, B

A

O, A

O, A

O, A, B, AB

A, B, AB

B

O, B

O, A, B, AB

O, B

A, B, AB

AB

A, B

A, B, AB

A, B, AB

A, B, AB

Golongan darah lainnya

  • § Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi Amerika.
  • § Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk tes kesuburan.
  • § Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika.
  • § Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.
  • § Dan sistem lainnya meliputi  ColtonKellKidd, LewisLandsteiner WienerPYt atau Cartwright,  XGScianna,  DombrockChido/ RodgersKxGerbich,  CromerKnops,  IndianOkRaph dan JMH.

 

Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.

Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan.

Kecocokan golongan darah:

Tabel 3 : kecocokan RBC

Gol.darah resipien

Donor harus

Golongan darah manapun

AB+

O+

A+

B+

AB+

AB-

O-

A-

B-

AB-

A+

O-

O+

A-

A+

A-

O-

A-

X

X

B+

O-

O+

B-

B+

B-

O-

B-

X

X

O+

O-

O+

X

X

O-

O-

X

X

X

 

 

Tabel 4 : Tabel kecocokan plasma

Resipien

Donor harus

AB

AB manapun

A

A atau AB manapun

B

B atau AB manapun

O

O, A, B atau AB manapun

 

 

 

  1. d.      Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemeriksaan Darah Lengkap merupakan pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis. Pemeriksaan tersebut biasanya dilakukan pada berbagai kasus demam, infeksi, inflamasi, dan anemia. Interpretasi atau analisa dari hasil pemeriksaan darah lengkap sebetulnya dilakukan oleh dokter. Namun karena seringnya pemeriksaan tersebut, tidak ada salahnya kita mengetahui sedikit bagaimana membaca hasilnya.

Pemeriksaan darah lengkap terdiri dari :

  1. Leukosit
  2. Eritrosit
  3. Hemoglobin
  4. Hematokrit
  5. Trombosit
  6. Hitung jenis leukosit
  7. Laju endap darah

 

 

Pada kertas hasil pemeriksaan biasanya terdiri dari :

  1. Identitas lengkap
  2. Nama dokter
  3. Nama pemeriksaan
  4. Hasil
  5. Nilai rujukan atau nilai normal
  6. Satuan
  7. Keterangan
  8. Saran dari petugas laboratorium (bila ada)

 

Nilai rujukan pada setiap laboratorium dapat berbeda tergantung reagent dan alat yang dipergunakan.

Untuk membacanya, anda perlu melihat satu per satu jenis pemeriksaan, membandingkan hasil pemeriksaan dengan nilai rujukan.

 

  1. 1.      Leukosit dan Hitung Jenis Leukosit

Leukosit atau sel darah putih adalah komponen sel darah yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagai infeksi. Apabila jumlah leukosit melebihi nilai normal disebut leukositosis. Leukositosis dapat disebabkan infeksi, inflamasi, keganasan dan lain-lain. Sedangkan apabila jumlah leukosit lebih rendah dari nilai normal disebut leukopenia. Leukopenia juga dapat disebabkan oleh infeksi, inflamasi, dan keganasan.

  1. 2.      Eritrosit

Eritrosit atau sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Di dalam sel darah merah terdapat protein yang berfungsi mengikat oksigen, yaitu haemoglobin. Apabila jumlah eritrosit di bawah nilai normal ada kemungkinan terdapat anemia. Apabila eritrosit lebih dari normal, ada kemungkinan polisitemia. Namun untuk menentukan anemia atau polisitemia perlu melihat nilai hemoglobin.

  1. 3.      Hemoglobin (Haemoglobin)

Hemoglobin atau sering kita kenal Hb adalah protein di dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Bila hemoglobin lebih rendah dari nilai normal maka disebut anemia. Apabila nilai hemoglobin lebih tinggi dari nilai normal maka disebut polisitemia.

Banyak kondisi yang dapat menyebabkan anemia di antaranya kekurangan/defisiensi zat besi, defisiensi asam folat, talasemia, infeksi kronik, keganasan dan lain-lain. Untuk mengetahui penyebab anemia perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu serum iron, feritin, TIBC, gambaran darah tepi, dan elektroforesa Hb. Pemeriksaan tersebut dilakukan secara bertahap sesuai indikasi.

  1. 4.      Hematokrit

Hematokrit adalah perbandingan volume sel darah merah terhadap volume darah secara keseluruhan. Nilai hematokrit biasanya dikaitkan dengan ada tidaknya perembesan plasma pada kasus demam berdarah dengue. Pada kasus demam berdarah dengue (DBD), apabila terdapat peningkatan hematokrit berarti terdapat rembesan plasma ke luar pembuluh darah.

  1. 5.      Trombosit

Trombosit adalah sel darah yang berperan pada proses pembekuan atau menghentikan perdarahan. Trombositopenia adalah jumlah trombosit lebih rendah dari nilai normal. Trombositopenia dapat disebabkan infeksi virus (termasuk demam dengue atau demam berdarah dengue), keganasan, ITP, perdarahan, dan lain-lain. Sedangkan trombositosis adalah peningkatan jumlah trombosit melebihi nilai normal. Trombositosis dapat disebabkan infeksi, keganasan, reaksi dari kerusakan jaringan, dan lain-lain.

  1. 6.      Laju Endap Darah

Laju endap darah adalah kecepatan sel darah merah (eritrosit) mengendap dalam satuan mm/jam. Laju endap darah yang tinggi biasanya dikaitkan dengan adanya infeksi akut, infeksi kronik dan inflamasi.

 

Mungkin tidak mudah bagi kita membaca hasil pemeriksaan darah. Hal tersebut bukanlah masalah. Mengetahui bahwa ada nilai yang tidak normal dan mengetahui istilah-istilahnya sudah lebih dari cukup. Interpretasi hasil pemeriksaan harus dilakukan oleh dokter dan menyesuaikan korelasinya dengan kondisi klinis pasien.

 

 

BAB III

PENUTUP

 

KESIMPULAN

v  Golongan darah digolongkan menjadi 4 (empat) macam yaitu A, B, AB. dan O.

v  Golongan darah dapat diketahui dengan tes golongan darah menggunakan serum anti darah A dan serum anti darah B dengan sampel dari tubuh seseorang.

  • jika darah ditetesi anti A menggumpal maka darah tersebut memiliki golongan A.
  • jika darah ditetesi anti A menggumpal maka darah tersebut memiliki golongan B.
  • jika darah ditetesi anti A dan B tidak menggumpal maka darah tersebut memiliki golongan O
  • jika darah ditetesi anti A dan B menggumpal maka darah tersebut memiliki Golongan AB.

v  Golongan darah A, B, AB, dominan terhadap O. Golongan darah O muncul dalamkeadaan resesif.

v  Golongan darah disebabkan oleh alel ganda.

v  Pengetahuan tentang golongan darah sangat penting untuk kebutuhan transfusi darah.

v  Golongan darah A mengandung antigen α dan zat anti B, golongan darah B mengandung antigen β dan zat anti A, golongan darah AB mengandung zat anti A+ B dan golongan darah O mengandung antigen α maupun β

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/13/fenomena-inbreeding-dalam-perspektif-genetika-populasi-di-riau/

http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah

http://risniselma.wordpress.com/genetika-golongan-darah/

http://www.scribd.com/doc/45664823/LAPORAN-GENETIKA

Drs. Hapsoro. Modul Siswa Biologi. Surakarta : PT Widya Duta Grafika

Pratiwi dkk. Biologi. Jakarta : Erlangga

Syamsuri, Istamar. 2004: Erlangga Biologi XI Jakarta.

 

apa aja boleh..!!

0

ehem,, 1.. 2.. 3.. 4.. 5.. 6.. 7.. 8.. 9.. 10..

begitulah kira kira,,seperti angka yang tidak akan pernah habis, seperti angin yang sll ada, seperti air yang trs mengalir, seperi oksigen yg trs dihirup. dan seperti itulah yg di inginkan. egois?? memang. mau apa?

aiueo aiueo aiueo aiueo aiueo

tak seperti konsonan yang mempunyai hentakan dan pemberhentian suara,, begitulah seperti vokal yg dapat diucapkan sepanjang panjangnya.. hahahaaaaaaaaaaaaa 😀

coba tersadar dengan apa yg ada. bukan mencari apa yg tidak ada. sulit mengetahui seharusnya ketika tindakan itu benar,,yaah semoga aku berada di posisi tepat. berharga dengan ketukan nada searah dengan not balok do re mi fa so la si .. dan kembali pada do di titik sedikit lebih tinggi..

indah,, bukan itu alasannya.

coba tebak seperti apa pemikiran ketika buntu tapi mampu dilewati dengan mudahnya.. 

entahlah,, tak menarik mungkin. jauh dalam hati semua berarti.

0

Nama Simplisia                    : Curcumae Rhizoma
Nama Lain                            : Koneng gede, temulawak
Nama Tanaman asal            : Curcuma xanthorrhiza (Roxb)
Keluarga                                 : Zingiberaceae

Zat berkhasiat utama            : Minyak atsiri yang mengandung felandren dan tumenol, zat warna kurkumin, pati. Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 8,2%b/v

Penggunaan                           : kolagoga, antispasmodika
Pemerian                                : Bau khas aromatic, rasa tajam dan pahit
Bagian yang digunakan        : Kepingan akar tinggal
Keterangan                             :

·         Waktu panen              : Panenan dilakukan apabila daun dan bagian atas yang sudah mongering. Untuk daerah yang musim kemaraunya jelas penanamannya dilakukan pada musim kemarau berikutnya. Di daerah yang banyak dan merata curah hujannya dan tidak jelas musim kemaraunya tanaman dapat dipanen pada umur 9 bulan atau lebih. Cara panen dilakukan dengan membongkar rimpang menggunakan garpu

Derajat Halus Serbuk             : 10/22
Syarat Temulawak kering untuk ekspor yaitu:

Ø  Warna                           : kuning jingga sampai coklat

Ø  Aroma                           : khas wangi aromatic

Ø  Rasa                              : pahit, agak pedas

Ø  Kelembaban                  : Maksimum 12%

Ø  Abu                                :3-7%

Ø  Pasir                              : 1%

Ø  Kadar minyak atsiri     : minimal 5%

Ø  Penyimpanan               : dalam wadah tertutup baik

 

 

VETIVERIAE RADIX

Nama lain :
Akar Wangi, Larasetu  
Nama tanaman asal :
Vetiveria zizanoides 
Keluarga :
Poaceae 
Zat berkhasiat utama :
Minyak atsiri, harsa dan zat pahit 

Penggunaan :
Bahan pewangi (dalam oleum), Diaforetika 
Pemerian :
Bau khas aromatik 
Bagian yang digunakan :
Akar 
Keterangan :
-Sediaan :
Oleum Vetiveriae 
-Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup 

sheika fahmi

0

Nama : Kunyit (Curcuma domestica) Nama Simplisia : Rhizome Curcuma longaeAsal Bahan : SungailiatTanggal Koleksi : 20 Desember 2011Manfaat : sebagai oksidan,antiradang, antikanker dan tumor. untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti demam, hidung tersumbat,rematik, cirit birit, disentri, gatal gatal, bengkak, keputihan, demamdan panas dalam.Kolektor : Nila Soffiyana, Wisma, Siti Aminah, Indriani Widiastuti, AchmadKurniawan, Iis Noveria, Yusita, Dovi Kusmala, Mega Sari Nama : Kencur (

 Kaempferia galanaga)

  Nama Simplisia :

 Kaempferiae rhizoma

 Asal Bahan : SungailiatTanggal Koleksi : 20 Desember 2011Manfaat : Sebagai obat batuk, pelangsing tubuh, mengobati migran, mengobati asma, rematik,tetanus, masuk angin ,dan jerawatKolektor : Nila Soffiyana, Wisma, Siti Aminah, Indriani Widiastuti, AchmadKurniawan, Iis Noveria, Yusita, Dovi Kusmala, Mega Sari Nama : Kayu Manis (

Cinnamomun javanicum

) Nama Simplisia : Cinnamomi cortexAsal Bahan : SungailiatTanggal Koleksi : 20 Desember 2011Manfaat : Mencegah kerontokan rambut, mengobati infeksi kandung kemih, mengatasi sariawan, dansakit gigi, mengobati kolesterol, mencegah kemndulan dan kanker, mengobati perutkembung, mengobati radang sendi (artritis).Kolektor : Nila Soffiyana, Wisma, Siti Aminah, Indriani Widiastuti, AchmadKurniawan, Iis Noveria, Yusita, Dovi Kusmala, Mega Sari Nama : Jahe (Zingiber officinale) Nama Simplisia : Zingiberis RhizomaAsal Bahan : SungailiatTanggal Koleksi : 20 Desember 2011Manfaat : Mengobati rematik, batuk, sakit kepala, impoten, pegal linu, vitiligo, masuk angin, sakit pinggang.Kolektor : Nila Soffiyana, Wisma, Siti Aminah, Indriani Widiastuti, AchmadKurniawan, Iis Noveria, Yusita, Dovi Kusmala, Mega Sari Nama : Lidah buaya (

 Aloe vera

)\ Nama Simplisia :

Succus aloe inspissatus

Asal Bahan : SungailiatTanggal Koleksi : 20 Desember 2011Manfaat : sebagai penawar racun, mengobati gangguan pncernaan, kesehatan mulut, perawatan kulit ,diabetes, mengobati ketombe, menyuburkan rambut, mengobati luka bakar.Kolektor : Nila Soffiyana, Wisma, Siti Aminah, Indriani Widiastuti, AchmadKurniawan, Iis Noveria, Yusita, Dovi Kusmala, Mega Sari

 Nama : Laos (

 Alpinia galanga)

 Nama Simplisia :

Galangae rhizoma

Asal Bahan : SungailiatTanggal Koleksi : 20 Desember 2011Manfaat : Mengobati perut kembung dan gatal-gatal, menghilangkan bercak-bercak pada kulit dantahi lalat, mengobati kolestrolKolektor : Nila Soffiyana, Wisma, Siti Aminah, Indriani Widiastuti, AchmadKurniawan, Iis Noveria, Yusita, Dovi Kusmala, Mega Sari Nama : Kemtubar (

Coriandrun sativum

) Nama Simpisia :

Coriandri fructus

Asal Bahan : SungailiatTanggal Koleksi : 20 Desember 2011Manfaat : mempelancar saluran pencernaan, peluruh kentut, pelancar ASI, menambah nafsu makan,mengobati wasir, radang lambung, melancarkan haid.Kolektor : Nila Soffiyana, Wisma, Siti Aminah, Indriani Widiastuti, AchmadKurniawan, Iis Noveria, Yusita, Dovi Kusmala, Mega Sari Nama : Bawang putih (

 Allium sativum

) Nama Simplisia :

 Alli sativi bulbus

Asal Bahan : SungailiatTanggal Koleksi : 20 Desember 2011Manfaat : Mencegah kolestrol dan kanker , mengobati stroke dan serangan jantung, meningkatkanketahanan tubuh.Kolektor : Nila Soffiyana, Wisma, Siti Aminah, Indriani Widiastuti, AchmadKurniawan, Iis Noveria, Yusita, Dovi Kusmala, Mega Sari Nama : Bawang Merah (

 Allium cepa

) Nama Simplisia : Allium

cepae bulbus

Asal Bahan : SungailiatTanggal Koleksi : 20 Desember 2011Manfaat : Mengobati diaebetes, cacingan, wasir,mencegah terjadinya penggumpaelan darah,menyembuhkan rdang pariparu, mencegah TBC, melancrakan buang air kecilKolektor : Nila Soffiyana, Wisma, Siti Aminah, Indriani Widiastuti, AchmadKurniawan, Iis Noveria, Yusita, Dovi Kusmala, Mega Sari Nama : Pala(

 Myristica fragrans

) Nama Simpisia :

 Myristicae arillus

Asal Bahan : SungailiatTanggal Koleksi : 20 Desember 2011Manfaat : Mengatasi insomia, mengobati batuk berdahak, memperlancar percernaan, menghilangkankejang otot, meningkatkan selera makan, memperlancar buang angin, mengatasi rasa mual,mengobati nyeri haid dan rematik Kolektor : Nila Soffiyana, Wisma, Siti Aminah, Indriani Widiastuti, AchmadKurniawan, Iis Noveria, Yusita, Dovi Kusmala, Mega Sari Nama : Mahkota dewa (

 Phalaria papuana

) Nama Simplisia :

 Phalariae fructus

Asal Bahan : SungailiatTanggal Koleksi : 20 Desember 2011

Manfaat : Menghambat pertumbuhan sel kanker, sebagai antioksidan dan antihistamin, menurunkan panas dan asam urat serta mengurangi rasa 1. Acacia Catechu = Gambir
2. AbAbrus Precatorius = Saga
3. Aiyxia Spec = Pulasari
4. Alstonia Scholaris = Pule
5. Anacardium Occidentale = Daun Jambu Mete
6. Apium Graveolens = Seledri
7. Areca Catchu = Pinang
8. Artemisia Vulgaris = Baru Cina
9. Acorus Calomus = Jeringau, dringau, Chang Pu
10. Aegle Marmelos = Maja, Majabatu, Wood apple
11. Aloe Indica = Mimba
12. Alpinia Chinensis = Sawi Putih
13. Alpinia Galanga = Laos, lengkuas
14. Alternanthera Sessilis = Ki Tolod, Kremah, Matean
15. Andrographis Paniculata = Sambiloto
16. Andropagon Muricatus = Larasetu
17. Balsamodendron Mukul = Guggul
18. Bambusa Arundina Cea = Bambu Duri Ori
19. Bahuira Variegata = Gondang Putih
20. Canscora Decussata = Kembang Telang
21. Cardiospermum Halicacabum = Paria Gunung,Parenan, Pulungan
22. Centella / Hydrocotyle Asiatica = Pegagan, Beng Da Wan
23. Cichorium Intybus = Anggrek Antel2an
24. Coriandrum Sativum = Ketumbar, Hu Sui
25. Coleus Aromaticus = iler2an
26. Cuminum Cyminum = Jinten Putih
27. Colosanthes Indica = Bira
28. Curculigo Orchioides = Congkok
29. Cynodon Dactylon = Grintingan, Kakawatan
30. Cyperus Rotundus = Teki, Xiang Fu Zi
31. Eclipta Alba / Prostata = Urang-aring, Mo Han Lian
32. Embelica officinalis = Kemloko( india)
33. Flacortia cataphracta = kerkup
34. Glycyrrhiza Glabra = Akar Manis, Gan Cao
35. Gmelina Arborea = Jati Putih
36. Hedysarum Gangeticum = Kemani Bali, Daun Bulu Ayam
37. Hedichium Spicatum = Kapur Kacri
38. Hemidsmus Indicus = Sarasaparila
39. Ipomea Turpethum / Olea europaea = Zaitun
40. Kaempferia Rotunda = Kunyit Putih
41. Luffa Graveolens = Oyong, Gambas
42. Melia Aadirachta = Mindi, Gringging
43. Mesua Ferrea = Kayu Manis Srilanka
44. Momordica Charantia =Pare, Ku Gua
45. Moringa Oleifera = Kelor, Limaran
46. Ipomea Digitata = Widosari
47. Mucuna Pruriens = Kacang Koas, Karabenguk
48. Murraya Koenigii = Salam Koja, Temurui, Daun Kari
49. Myrica Nagi = Kaiphala baybery india
50. Nardostachys Jatamansi = Valerian
51. Nelumbium Spciosum = Seroja
52. Ocimum Sanctum = Kemangi, Lampes
53. Papaver Somniferum = Druju, Opium
54. Phyllanthus Niruri = Meniran
55. Picrorrhiza Kurroa =Kutki India
56. Piper Longum = Kiseureuh
57. Plumbago Zeylanica = Daun Encok, Ki Encok
58. Psoralea Corylipholia = Teh Malaysia
59. Rauwolfia Serpentina = Pule Pandak
60. Ricinus Communis = Jarak Kepyar, Keliki
61. Rubia Cordifolia = Ranggitan, Qian Cao
62. Santalum Album = Cendana
63. Saraca Indica = Asoka, Gandapuspa
64. Solenum Indicum = Terung Ngor
65. Solenum Nigrum = Ranti, Leunca, Long Kui
66. Terminalia Belerica = Joho Keling
67. Tinospora Cardifolia = Brotowali
68. Tribulus Terrestis = Tribulus
69. Withania Somnifera = Ginseng India
70. Zingiber Officinale = Jahe